puisi dengan mode "Akrostik Sastra".
Selamat berjumpa kembali Sahabat Kompasiana! Kali ini Rian kembali menulisSelamat membaca!
***
Judul : Seteguk Candu
Seteguk Candu merasuk qalbu.
Elokkah diri melanggar tabu.
Tak terasa badan terganggu.
Entah mengapa aku belagu.
Gelisah merana makin terpadu.
Ulah diri jadi tersendu.
Kotor hati tersedu-sedu.
Candu diteguk terasa tentu.
Aneh mengapa hati terbatu.
Nistalah diri dalam kutuk.
Derita semakin terbatuk-batuk.
Untuk daku merana dicambuk.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 10 Maret 2022.
***
Sampai berjumpa di episode berikutnya!
Episode sebelumnya: Delima Cinta
Episode selanjutnya: Angkuh Penuh Merengkuh
Salam hormat.
Rian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H