Selamat berjumpa kembali sahabat kompasiana!
Rian kembali menulis seputar humaniora, untuk menjawab tantangan-tantangan yang kini menjelma menjadi era krisis.
Rian mempelajari teori manajemen yang berdasarkan ilmu perencanaan seperti POAC (Planning - Organizing - Actuiting- Controlling). Pertanyaan besarnya, apakah masih relevan teori Planning/perencanaan ini dengan Kehendak Yang Maha Kuasa melalui perencanaanNya yang sulit ditebak oleh kalangan masyarakat umum?
Perencanaan manusia sepertinya sudah tidak relevan lagi untuk menghadapi era disrupsi. Banyak perencanaan yang sudah dipersiapkan secara matang, pada akhirnya tidak relevan dengan situasi, kondisi dan perubahan cepat di era ini.
Maka Persiapan matang atau Preparing adalah jawaban tepat untuk menghadapi tantangan-tantangan aktual yang menghadang dan siap menerkam siapapun yang lengah. Mental pembelajar yang penuh ketundukkan hati dan sikap mau berbaur dengan segala perbedaan yang ada merupakan modal yang diperlukan dalam persiapan yang matang.
Preparing harus ditunjang keberlimpahan sumber daya, antara lain:
Informasi, Data dan Pengetahuan
Informasi di medan perang adalah Panglima. Dengan informasi kita dapat menentukan strategi yang tepat untuk dipersiapkan matang-matang. Analisis SWOT (Strength - Weakness - Opportunity - Threat) dapat digunakan untuk menata strategi berdasar informasi yang aktual, akurat, kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Yang kemudian diolah menjadi data dengan kajian matematis dan statistika. Setelah itu ditelaah parameter dan indikatornya untuk dijadikan pengetahuan yang relevan dengan tantangan.
Fasilitas, Sumber Daya Material dan Finansial
Fasilitas, materi dan finansial sangat membantu upaya Preparing, yang menjembatani diri kita untuk melalui masa-masa krisis.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!