Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sehampar Puisi Berbait (Episode 4) - Pamrih Perih Merintih

2 Maret 2022   10:00 Diperbarui: 8 Maret 2022   19:13 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat jumpa kembali sobat Kompasiana! Izinkan Rian menuliskan sebuah puisi dalam mode postingan "Sehampar Puisi Berbait". Hanya ada satu judul puisi dalam mode ini. Selamat menikmati!

***

Judul : Pamrih Perih Merintih

Termenung dalam sedih...
Terluka dalam pedih...
Menatapi kasih tak berbuah hasil...
Bukankah ku sudah memberi?

Namun apa yang kini ku raih?
Hanya perihnya hati yang merintih...
Sudahkah aku paham rasa ingin?
Aku yang ingin dipuji?
Yang ingin harap kembali?
Selalu berharap rasa pamrih?

Namun apa yang kini terasa dalam hati?
Pamrih Perih Merintih.
Dalam hati yang mengisi.

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 2 Maret 2022.

***

Sekian sampai jumpa di tema puisi episode berikutnya!

Puisi sebelumnya: Terik Mahsyar Menggelegar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun