Selamat jumpa kembali sobat Kompasiana! Izinkan Rian menuliskan sebuah puisi dalam mode postingan "Sehampar Puisi Berbait". Hanya ada satu judul puisi dalam mode ini. Selamat menikmati!
***
Judul : Pamrih Perih Merintih
Termenung dalam sedih...
Terluka dalam pedih...
Menatapi kasih tak berbuah hasil...
Bukankah ku sudah memberi?
Namun apa yang kini ku raih?
Hanya perihnya hati yang merintih...
Sudahkah aku paham rasa ingin?
Aku yang ingin dipuji?
Yang ingin harap kembali?
Selalu berharap rasa pamrih?
Namun apa yang kini terasa dalam hati?
Pamrih Perih Merintih.
Dalam hati yang mengisi.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 2 Maret 2022.
***
Sekian sampai jumpa di tema puisi episode berikutnya!
Puisi sebelumnya: Terik Mahsyar Menggelegar
Puisi berikutnya: Raja Nusantara Pelayan Dunia
Salam hormat.
Rian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H