Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sehampar Puisi Berbait (Episode 3) - Terik Mahsyar Menggelegar

2 Maret 2022   06:00 Diperbarui: 8 Maret 2022   19:17 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat jumpa kembali sobat Kompasiana! Izinkan Rian menuliskan sebuah puisi dalam mode postingan "Sehampar Puisi Berbait". Hanya ada satu judul puisi dalam mode ini. Selamat menikmati!

***

Judul: Terik Mahsyar Menggelegar

Ah!
Ternyata ini yang dijanjikan!
Betapa bodohnya aku semasa dunia ada.
Lihat diriku yang sekarang!
Kini terjebak dengan badan.
Sesuai amalan hidup di dunia.

Ku berbaris dalam keringat.
Menatap putaran kisah setiap manusia.
Dari yang hina hingga yang penuh kemuliaan.
Tak ada lagi canda tawa.

Giliranku meratapi kisah diri, disaksikan.
Kumohon tutup aib-aibku ya Tuhan...
Aku malu melihat diri terkelupas.
Disaksikan seluruh jiwa padang Mahsyar.

Terik Mahsyar Menggelegar.
Keringat mengalir menenggelamkan.
Sesuai amalan yang dipunya.

Apa arti sebuah amalan?!
Jika tidak berdasar pengetahuan?!
Apa arti sebuah amalan?!
Jika tidak dilandasi ketulusan?!

Sungguh merugi hamba.
Walau timbangan pahala menunjukkan.
Namun hampir saja, tak sampai.
Karena banyaknya kesalahan dan dosa yang nampak.
Yang terputar...
Tersaksikan...

Ku dahulu terlambat taubat.
Hingga harus menghadap akibat.
Perbuatan diri semasa dunia.

Inilah kisah masa depan.
Terik Mahsyar Menggelegar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun