puisi dalam mode postingan "Sehampar Puisi Berbait". Hanya ada satu judul puisi dalam mode ini.Selamat menikmati!
Selamat jumpa kembali sobat Kompasiana! Izinkan Rian menuliskan sebuah***
Judul: Guratan Pena Laksana Jiwa
Segala cerita dunia kan tertinggalkan...
Dilupakan begitu saja...
Bagai sekepal kertas...
Yang singgah, dan kan tak tertatap...
Namun satu kenang setiap jiwa...
Walau perpisahan sementara dikala ada...
Hingga disaat tiada...
Karna maut memisahkan...
Yaitu yang terkisah...
Kenangan tulus akan cinta yang membara...
Kebahagiaan hidup bisa bersama...
Penuh canda dan tawa...
Momentum kekocakan penuh keakraban...
Semua memori itu kelak terangkai dalam kata...
Episode sebuah hidup manusia...
Terkenang sepanjang masa...
Guratan pena laksana jiwa.
Yang bersyarat.
Apa syaratnya?!
Yaitu semua orang harus merasakan manfaat dan keuntungan...
Yang tanpa cela...
Akan kehadiranmu di alam dunia...
Walau maut membuatmu tiada...
Namun kebermanfaatmu, terasa sepanjang masa.
Itulah kesempurnaan hidup sang Jiwa.
Tertanda.
Rian.
Cimahi, 1 Maret 2022.
***
Sekian sampai jumpa di tema puisi episode berikutnya!
Puisi sebelumnya: Gemercik Rintihan Tasbih Dibalik Sunyi
Puisi berikutnya: Terik Mahsyar Menggelegar
Salam hormat.
Rian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H