Mohon tunggu...
intar nindytha
intar nindytha Mohon Tunggu... -

kelahiran Manokwari 24 tahun yang lalu. Tumbuh dewasa lebih cepat daripada seharusnya. memiliki selera humor yang kering, cenderung sarkas. Pemimpi tunggal. Pantang menyerah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

LGBT

26 Maret 2016   01:10 Diperbarui: 26 Maret 2016   01:25 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mau siapapun berkeras kalau mereka berpenyakit lah apa lah. Ya mereka akan tetap ada.

Sederhana aja.

Saya lebih suka keterbukaan. Kalau mereka bilang mereka LGBT, lalu anda menolak anak anda diajarkan dengan guru yang LGBT kan lebih enak? Dibandingkan dengan kita semua memaksa mereka bersembunyi, lalu ternyata anak anda selama ini diajarkan dengan guru yang LGBT?

Asal mereka bukan pedopil sih, saya ga keberatan.

Toh mereka mengerti.

Lalu apakah anda mengerti?

Oh ya. BTW. Mereka menganggap kalau anda trans female (terlahir di tubuh lelaki lalu memilih menjadi perempuan) lalu menjadi lesbian itu sah sah aja. Jadi identitas gender mereka gasama dengan orientasi seksual mereka, berlaku juga untuk trans male lalu menjadi gay.  Cmiiw.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun