Mohon tunggu...
Intan Zulfiana
Intan Zulfiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Seorang introvert yang di dalam kepalanya ramai akan ide, gagasan, dan kata-kata, sesekali menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film

Insidious: The Red Door, Cukup Jadikan Film Ini Sebagai Nostalgia Bersama Keluarga Lambert

15 Juli 2023   22:01 Diperbarui: 15 Juli 2023   22:05 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Insidious : The Red Door (sumber : www.tix.id)

Sembilan tahun berlalu sejak peristiwa mengerikan menimpa keluarga Lambert. Tepatnya ketika roh Josh (Patrick Wilson) tersesat di alam gaib (Insidious 2) dan semua anggota keluarganya berusaha untuk menyelamatkannya dengan membawanya kembali ke dunia nyata. Peristiwa tersebut menciptakan trauma bagi anak-anak keluarga Lambert. Hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menghapus ingatan Josh dan Dalton, dua tokoh utama yang mendapat pengalaman paling mengerikan berkat kemampuan mereka yang dapat menjelajah dunia gaib.

Film dibuka dengan pemakaman Lorraine Lambert, ibu dari Josh. Di sana dihadiri oleh Josh, Renai, dan ketiga anaknya termasuk Dalton. Di masa kini, Dalton diceritakan baru saja memasuki tahap perkuliahan. Ia memutuskan untuk tinggal di asrama dan mengambil jurusan seni. Kegemarannya pada menggambar berbagai rupa yang ia miliki sejak kecil ternyata berlanjut hingga dewasa dengan hasil gambarnya yang semakin memukau. Siapa sangka, hal tersebut justru membuka kembali kengerian yang pernah terjadi dalam hidupnya di masa lampau.

Debut pertama Patrick Wilson di kursi sutradara yang tidak bisa dibilang luar biasa, tapi juga tidak buruk. Film Insidious : The Red Door merupakan film ke 5 dari rangkaian film Insidious yang ada sejak tahun 2010. Masih berfokus pada keluarga Lambert yang kini memiliki sederet perubahan setelah 9 tahun berlalu. Anak-anak yang sudah dewasa, dan Josh dan Renai yang ternyata sudah bercerai. Selebihnya, kisah mistisnya tidak jauh-jauh dari film-film Insidious sebelumnya.

Universe Insidious dengan segala perintilannya masih ada di sini. Para hantu yang saya rasa sudah sangat familiar bagi para penggemar franchise ini terutama yang sudah menonton empat film terdahulunya. Lengkap pula dengan gambaran dunia gaib dan segala dekorasinya yang masih sama saja dengan yang sudah-sudah. Para tokoh baik yang memiliki peran penting maupun sekadar pelengkap atas nama nostalgia dan peran kecilnya, tidak banyak yang berubah. Hanya ada beberapa karakter baru seperti Chris (Sinclair Daniel) yang merupakan teman sekamar Dalton di awal ia masuk asrama. Peran Chris di sini cukup menambah keseruan untuk menemani karakter Dalton dalam petualangan spiritualnya di masa remaja dan di tempat barunya.

Insidious : The Red Door bisa dibilang tidak terlalu istimewa dengan kekurangan di sana sini. Beberapa hal yang disayangkan diantaranya adalah alurnya yang berjalan sangat lambat. Setengah lebih durasi film hanya diisi oleh teror jumpscare kemunculan satu persatu hantu yang kembali datang ke kehidupan Josh dan Dalton. Sementara mereka mengingat-ingat apa yang sebenarnya terjadi pada diri mereka, saya rasa penonton sudah cukup bosan dengan sajian jumpscare berulang dengan formula yang sama. 

Jenis jumpscare yang mengulur begitu banyak detik hingga akhirnya setannya muncul (atau malah tidak jadi). Entah mengapa Patrick Wilson menggunakan formula ini hampir di sepanjang film. Mungkin saja karena tidak ada lagi yang bisa digali lebih dalam di film kelima ini. Nyaris tidak ada hal baru atau sesuatu yang membuat penonton di bioskop menegakkan tubuhnya dari posisi bersandar di kursi karena mau menyimak sesuatu yang menarik. Bahkan porsi melankolis drama di sini lebih mendominasi dari sebelumnya. Melalui naik turunnya hubungan anak-ayah antara Dalton-Josh setelah banyak hal yang mereka lalui beberapa tahun belakangan. 

Pun beberapa adegan yang saya rasa tidak perlu ada karena tidak memiliki peran signifikan dalam membangun cerita. Karakter yang dipaksakan muncul dengan cara yang aneh. Sempat memancing kecurigaan penonton tapi nyatanya tidak ada yang terjadi setelahnya. 

Terakhir, Insidious : The Red Door ini saya rasa hanyalah sebagai pelengkap franchise yang ingin mengakhiri rentetan kisahnya dengan happy ending. Terlepas dari itu, tidak ada salahnya jika kamu mau nonton film ini sebagai hiburan dan nostalgia bersama keluarga Lambert. Karena sekali lagi, film ini tidaklah seburuk itu. Terutama yang penasaran dengan penampilan si pemeran utama yaitu Ty Simpkins yang kini sudah menjadi laki-laki dewasa.

Selamat menonton.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun