Mohon tunggu...
Intan Zulfiana
Intan Zulfiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Seorang introvert yang di dalam kepalanya ramai akan ide, gagasan, dan kata-kata, sesekali menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Avatar 2: The Way of Water", yang Begitu Indah dan Emosional

19 Desember 2022   10:38 Diperbarui: 19 Desember 2022   10:56 623
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronal (Kate Winslet) dan Tonowari (Cliff Curtis) sebagai bangsa Metkayina dalam Avatar 2: The Way of Water (sumber: www.hollywoodreporter.com)

Lalu babak kedua adalah poin dari yang ditanamkan dalam sub judulnya, The Way of Water. Ketika Jake dan keluarganya memutuskan pindah dari rumahnya dan mencari tempat tinggal lain demi menyelamatkan keluarganya dari serangan kolonel dan anak buahnya. Memasuki dunia perairan Pandora, penonton mulai disuguhi dengan pemandangan berbeda yang belum pernah dieksplor di Avatar sebelumnya. 

Pemandangan air yang begitu menakjubkan. Mulai dari permukaannya yang bening berwarna biru kehijauan yang begitu bersih dan berkilauan. Lalu masuk ke dalamnya, menyelami biota laut yang begitu luar biasa. Lengkap dengan segala makhluk hidup menakjubkan yang ada di dalamnya. 

Mengeksplorasi dunia air suku Metkayina, tidak hanya tentang bagaimana rupa dan ragam makhluk yang menghuninya. Tetapi juga bagaimana mereka memandang air sebagai bagian dari kehidupan mereka. 

Filosofi air, atau prinsip air, seperti termaktub dalam judul sekuel ini 'The Way of Water', yang dipaparkan oleh Tsireya dengan penuh penghayatan. Ciri khas seorang Cameron dalam membuat film Avatar, memperlakukan alam dengan sebagaimana mestinya manusia yang beradab dan berhati.

Tuk yang tengah menyelam di perairan Metkayina (sumber: www.hollywoodreporter.com)
Tuk yang tengah menyelam di perairan Metkayina (sumber: www.hollywoodreporter.com)
 

Masuk ke babak ketiga adalah pertarungan sengit. Ketika Kolonel berhasil menemukan tempat persembunyian Jake dan keluarganya. Serangan brutal dan tak berperikemanusiaan (bahkan peri kehewanan?) kembali ditampilkan di sini. 

Seakan James Cameron ingin menunjukkan, sebagaimanapun tahun bertambah, teknologi melesat canggih, manusia tetaplah makhluk tamak yang bisa menjadi lebih mengerikan daripada binatang buas sekalipun. Mereka adalah sebenar-benar perusak yang berjalan di muka bumi.

Sebuah sekuen yang membuat semua mata penonton terpaku fokus melihatnya. Pertarungan yang kali ini berlangsung antara sekelompok manusia dengan senjata canggih, melawan binatang besar yang marah dan memiliki dendam masa lalu pada mereka. Serangan-serangan tak terduga yang dilancarkan oleh tulkun besar itu benar-benar akan memuaskan kita. Bukan hanya karena kecerdasannya dalam melawan kendaraan dan mesin-meain besar tersebut, tapi juga menjadi salah satu titik kemenangan bagi penonton yang merasa sakit hati melihat kekejaman manusia terhadap binatang.

Saya kira tadinya itu akan menjadi babak terakhir yang akan mengakhiri film kedua ini. Tapi ternyata masih ada lagi sekuen berikutnya. Kali ini lebih personal. Jake Sully memutuskan untuk duel satu lawan satu melawan kolonel. 

Jangan tanya siapa yang menang. Langsung saja pergi ke bioskop dan tonton filmnya sampai habis. Karena di babak ini juga kita akan kembali diajak untuk merasakan sebegitu perasanya James Cameron. Yang selalu menghadirkan sisi emosional dan spiritual melalui Avatar. Sekuel kedua ini diakhiri dengan penuh kehangatan tak jauh berbeda dengan film pertamanya. Menghadirkan haru dan kelegaan dan tak lupa tentu keindahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun