Â
George R.R. Martin sepertinya tidak pernah kehabisan akal untuk mengejutkan penonton setia dengan kisah yang ia bangun. Tak cukup berulang kali kami para fans dibikin syok dengan adegan-adegan tak terduga dan plot twist tak tertebak. Kini, hal tersebut diulangnya kembali di House of The Dragon.
Â
The Black Queen, sebagai pamungkas season 1 prekuel Game of Thrones ini kembali diakhiri dengan ending yang memicu perasaan campur aduk para penggemar. Dikisahkan bahwa setelah Rhaenyra akhirnya menerima kabar kematian sang ayah dan penobatan Aegon sebagai raja yang dianggap sebagai pengkhianatan dari pihak 'hijau', sebutan untuk klan Hightower. Pihak Rhaenyra tentu tidak menerima begitu saja dan mulai menyusun siasat untuk kembali merebut tahta Iron Throne yang menjadi haknya sejak Viserys mewariskannya pada Rhaenyra.
Â
Penobatan secara privat dilakukan kepada Rhaenyra berkat Sir Erryck Cargyll yang membawa mahkota raja dan memilih berpihak pada Rhaenyra. Rapat diadakan, dan beberapa klan mulai diincar untuk menjadi aliansi mereka. Sebuah adegan yang membuat penggemar nostalgia ketika Danaerys bersama para pengikutnya menyusun siasat untuk menyerang Kings Landing dan merebut Iron Throne dari bangsa Lannister. Perdebatan akan bagaimana cara yang efektif untuk memenangkan perebutan tahta juga tak dapat dihindarkan. Di satu sisi, Rhaenyra menginginkan jalan perang biasa. Sementara di sisi lain, Daemon dengan wataknya yang keras dan arogan, lebih memilih opsi berperang dengan naga. Yang ditolak secara tegas oleh Rhaenyra karena hal tersebut dapat menimbulkan kerusakan besar. Pun ketika Otto Hightower datang ke Dragonstone untuk meminta Rhaenyra menerima penobatan Aegon sebagai raja dan memberikan segudang penawaran untuknya dan anak-anaknya, Rhaenyra tetap teguh pada pilihannya untuk mengambil tahtanya kembali dengan caranya.
Â
Tak seperti biasanya ketika burung gagak yang ditugaskan untuk mengirim pesan pada zaman itu, kali ini Rhaenyra mengutus kedua anaknya, Jacaerys dan Lucerys untuk masing-masing mengantarkan pesan ajakan aliansi pada pihak Rhaenyra dengan mengendarai naga. Yang ternyata tidak berjalan mulus begitu saja. Secara mengejutkan, salah satunya justru menemui fakta yang membuat penonton mulai bersiap dengan kemungkinan terburuk yang mungkin menimpanya.Â
Â
Season 1 House of The Dragon resmi berakhir dengan berakhirnya episode 10 ini. Terdiri dari 10 episode, menurut saya season 1 terkesan terlalu cepat berpacu dan dipadatkan di sana sini. Terbukti dengan adanya berkali-kali time jump yang cukup membuat otak penggemar berpikir kira-kira berapa rentang waktu yang sudah dilompati. Pun dengan sekali perubahan pemain utama yaitu pada tokoh Rhaenyra dan Alicent.
Â
Meski begitu, cerita dan alur yang dibawakan tetap baik dan menjelaskan. Pembangunan karakter juga berkembang. Season 1 sepertinya memang ditujukan sebagai pengantar sajian utama berupa perang dingin hingga akhirnya nanti perang yang sesungguhnya pecah antara dua kubu. Dengan menceritakan latar belakang serta permasalahan apa saja yang memicunya. Begitu juga dengan menciptakan karakter-karakter yang nantinya akan berpengaruh pada akhir cerita.
Â
Bagi penonton Game of Thrones, formula House of The Dragon mungkin terasa tidak asing karena mirip dengan formula semua season GoT. Sepertinya tim produksi, penulis, dan sutradara sudah paham bagaimana meramu cerita dari novel buatan George R.R. Martin ini ke dalam 10 episode serial TV. Saya dibuat sadar ketika menonton episode 9 minggu lalu. Episode yang akhirnya saya yakini sebagai episode keramat di semua season kisah karangan George. Episode yang selalu menjadi tempat dan waktu dimana genderang perang ditabuh bahkan kejadian-kejadian mengejutkan terjadi. Kemudian dilanjutkan pada episode 10, yang di menit-menit awal dibuat santai, tapi endingnya dibuat menggantung luar biasa. Menyisakan keterkejutan dan mungkin kekesalan penonton karena harus menunggu kelanjutan ceritanya dua tahun lagi.
Â
Season 1 House of The Dragon resmi berakhir dengan berakhirnya episode 10 ini dengan memulai penayangannya sejak 21 Agustus lalu. Kabarnya, House of The Dragon akan dibuat sebanyak tiga atau empat season. Dengan perhitungan waktu selang dua tahun untuk jarak setiap seasonnya. Jadi, kelanjutan cerita pada seson 2 nanti kemungkinan akan tayang pada 2024. Semoga penggemar tetap bersabar menantikan kelanjutan kisahnya yang pasti akan semakin seru dan menegangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H