Mohon tunggu...
Intan widya
Intan widya Mohon Tunggu... Wiraswasta -

Social // Patient // Dedication

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Baluran, "Savananya" Banyuwangi

20 November 2017   12:15 Diperbarui: 20 November 2017   12:35 1483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Journey of Banyuwangi

Banyuwangi memang salah satu kota di Jawa Timur yang terkenal dengan keindahan alamnya. Salah satu destination yang butuh perjuangan ekstra dan banyak diminati oleh wisatawan lokal maupun luar yaitu Taman Nasional Baluran. Baluran yaitu hamparan rerumputan hijau yang terbentang luas dan terdapat berbagai satwa seperti rusa, kijang, sapi, kerbau, kera dan masih banyak satwa yang lainnya. 

Banyak orang Taman Nasional Baluran dianggap sebagai padang savananya Banyuwangi, yang menyerupai padang savana di Afrika. Taman Nasional Baluran berlokasi diantara  Banyuputih Situbondo dan Wongsorejo Banyuwangi (sebelah utara). Nama Baluran itu sendiri diambil dari nama Gunung Baluran. Taman Nasional ini terdiri dari pantai, rawa, hutan yang selalu hijau sepanjang Tahun. Baluran ini biasanya disebut dengan savana bekol oleh wisatawan yang mengunjungi Taman Nasional Baluran. Untuk total luas areanya Taman Nasiolan Baluran sekitar 25.000 ha.

Ketika itu aku memulai perjalanan kurang lebih 2 jam menggunakan motor dari rumahku di Cluring (salah satu kecamatan di Banyuwangi) menuju Taman Nasional Baluran. Maklum yang naik motor cewek-cewek jadi pelan-pelan, nyampenya lama asal selamat. Perjalanan yang jauh dan melelahkan terobati dengan pemandangan disepanjang jalanan Banyuwangi tempat Taman Nasional Baluran. 

Sesampainya dipintu masuknya Taman Nasional Baluran, kita merasa senag, akhirnya perjalanan nan jauh sudah ditempuh. Bergegaslah ke loket untuk membeli tiket. Ketika itu pas liburan, jadi tiketnya sekitar 17.500/orang dan parkir motor 5000 itupun untuk wisatawan lokal, kalau wisatawan asing tiketnya hampir 10x lipat sendiri dibandingkan wisatawan lokal. Dan ketika aku bertanya kepada petugas disitu, ternyata perjalanannya belum cukup sampai disitu, harus berjalan kembali untuk sampai ke savana bekol dengan perjalannan kurang lebih 1 jam. Mau gak diterusin udah kepalang tanggung, yaudah mau gak mau kita tancap gas.... gooo...gooo...

Mulailah kita menuju kesavana bekol, memang terlintas tak ada yang aneh dengan area disana, tapi sepanjang perjalanan kita memasuki hutan-hutan gitu dan jalanannya berdebu serta terjal. Itu mengapa sebabnya dari pintu utama menuju savana bekol lama sekali karna terhambat oleh jalananya yang sulit. Tapi mungkin itulah ciri khas dari baluran, butuh perjuangan keras untuk mendapatkan sesuatu yang indah. 

Sesampainya disana benar banget hamparan rerumputan hijau nan luas, banyak satwa yang lalu lalang di savana menambah keindahan savana bekol. Mungkin hanya ada satu kata ketika kaki ini menginjak ke savana bekol yaitu waaaaoooww. Pantas daja banyak wisatawan yang rela melakukan perjalanan yang sangat melelahkan ini, karna memang sebanding dengan apa yang kita lihat di Taman Nasional Baluran ini. 

Memang ada beberapa titik-titik spot yang digunakan untuk berfoto, istilahnya instagramable bangetlah. Spot pertama adalah banyaknya pepohona yang rindang, seprti halnya pohon beringin yang sangat rindang ini. Pasti kalau ke savana bekol spot pertama yang dituju adalah pohon beringin. Puas dengan pohon beringin, kita melanjutkan perjalanan kembali. Eiitts hati-hati barang-barangnya ya, karena di sepanjang perjalanan banyak monyet berkeliaran, tenang gak bakal diapa-apain kok yang penting stay cool ya guys.

Ada juga beberapa spot lain yang digunakan untuk berfoto, hiasan tengkorak-tengkoran, ada juga tempat duduk bertuliskan savana bekol, ada yang sengaja foto dihamparan luas savana dengan background Gunung Baluran, dan masih banyak lagi tergantung gimana cara mengekspresikan dirimu ketika di savana bekol. 

Terlepas dari savana bekol, perjalanan sekitar 4 km kita bisa menikmati indahnay pantai Bama, Tama Nasional Baluran. Disana kita masih dimintai uang parkir 5000. Dipantai Bama ini kalian bisa milih ingin bersantai di pantainya atau ingin mrncoba menjelajah ke rawa-rawa. 

Semuanya bisa kita nikmatin sepuasnya. Pantai Bama ini tidak terlalu lebar, dibandingkan pantai-pantai yang lain. Tapj untuk sekedar melepas lelah, mandi,ataupun berkumpul dengan keluarga pantai ini sangatlah sejuk. Karena hembusan anginnya tang sepoi-sepoi ingin berlana-lama di pantai Bama ini. Dipantai Bama ini juga ada musholanya, untuk kalian yang beragama islam bisa beribadah ketika mengunjungi pantai ini. 

Hanya sekedar saran saja, karena ini adalah pengalaman pribadi penulis sendiri. Jika ingin ke Taman Nasional Baluran, pastikan kondisi tubuh fit serta kendaraan yang digunakan dalam kondisi baik, dan jangan lupa isi bensin full. Jangan lupa bawa persiapan snack ringan dan air karna fisana tidak ada yang jualan. Untuk kalian yang datang kesana menggunakan motor jangan lupa bawa masker, karena jalanan masih penuh debu, jangan sampai salah kostum ya guys...hehehhehe.

Itulah sedikit ceritaku tentang Journey of Banyuwangi Taman Nasional Baluran alias savana bekol. Yuk.... mari bermain dengan alam. Daripada kita jauh-jauh ke Afrika mending kunjungi saja Taman Nasioanl Baluran. Dijamin keren!!!!

Tapi tetap ya guys, lestarikan alam kita dengan cara tidak merusaknya, menyakiti satwanya, dan jangan membuang sampah sembarangan. 

Ok Guys,,, see u on top Nanti aku bakal berbagi cerita lagi tentang Journey of Banyuwangi, agar kalian lebih yakin lagi kalau alam Banyuwangi gak kalah dengan kota-kota lainnya.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun