Journey of Banyuwangi.
Banyuwangi, 11 November 2017 masyarakat banyuwangi berantusias untuk menyasikan festival tahunan. BEC (Banyuwangi Ethno Carnival) itulah sebutan untuk festival yang digelar. Sebelum festival tersebut, Banyuwangi juga mengadakan De Tour Ijen serta Sewu Gandrung.Â
BEC kali ini menggangkat Tema MAJESTIC IJEN. Mungkin semua orang juga tidak asing lagi mendengar kata Gunung Ijen atau lebih dikenal dengan Kawah Ijen. Gunung Ijen ini terletak di perbatasan antara Banyuwangi dan Situbondo. Dan yang menjadi ciri khas dari Gunung Ijen adalah Belerang dan keindahan Blue Fire.Â
Akan tetapi saat ini saya akan membahas tentang festivalnya, karna festival BEC tahun ini mengangkat tema tentang apa yang berhubungan dengan Gunung Ijen. Festival ini kurang lebih diikuti oleh 160 putra putri Banyuwangi mulai anak-anak sampai dewasa yang turut serta memperkenalkan apa itu Gunung Ijen. Dari tema Majestic Ijen masih dibagi lagi menjadi 4 sub bab, antara lain:
1. BelerangÂ
Bongkahan batu mineral berwarna kuning yang terdapat di Gunung Ijen dengan cadangan volume 37 juta meter per kubik. Sejak dini hari para penambang mulai mendaki Gunung Ijen dengan ketinggian sekitar 2.443 meter.Â
Dengan senter kecil di kepala, sarung, dan sweater tipis para penambang ini lalu lalang dengan membawa beban belerang sekitar 70 kg yang nantinya bisa kita lihat setiap hari ketika kita mendaki Gunung Ijen. Ada juga belerang yang sudah di ukir menyerupai hewan, bunga, dll yang nantinya akan dijual ke wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.Â
2. Blue Fire
Pancaran keindahan api biru yang menari-nari di bibir kawah ijen yang bisa liat dimalam hari. Munculnya api biru ini adalah fenomena alam yang merupakan akibat pertemuan antara sulfur dan panasnya vulkanik yang dipadu dengan bias sinar warna hijau tosca danau kawah Gunung Ijen.Â
3. Fauna
Menggambarkan keberadaan lingkungan kawasan Gunung Ijen dan sekitarnya, yang memiliki fauna endemic Elang Jawa dan bunga Adelways.