Kali ini aku ingin berbagi cerita tentang pengalaman memakai minyak kayu putih. Entah dulu bundaku nyidam apa pas waktu hamil aku, sampai-sampai aku kecanduan dengan aroma kayu putih. Kayu putih udah seperti bunda keduaku, yang selalu memberikan kehangatan untukku. Menemaniku semenjak kecil, hingga sekarang aku berumur 26 tahun.
Kayu putih ini yang selalu menemaniku everytime dan everywhere. Dan kebiasaanku sampai sekarang harus menggunakan kayu putih setelah mandi serta harus memegang kayu putih kalau mau pas tidur,( lagu nina bobo mah lewat, hahahha). Dulu kayu putih hanya satu Atau dua varian, sekarang kayuputiharoma mempunyai 4 varian, yaitu  Lavender, Rose, Ekaliptus, dan Green Tea. Semua varian memang sudah pernah aku coba, tapi yang menjadi favoritku yang Ekaliptus.
Tapi itu semua tergantung selera masing-masing orang, karna semuanya memang mempunyai maanfaat sama. So, mau pilih varian apa, kayuputiharoma tetap pilihanku. Guys, sekarang aku mau berbagi cerita yang menguras beban perasaan, hahahhaha. Karna disini aku ingin marah, ketawa, terharu, dan banyak rasanya, layaknya permen nano-nano ah, hehehehe.
Jawir ,begitulah  temen-teman kantor memanggilku. Karna aku bekerja disalah satu perusahan perbankan terbesar di daerah Tanggerang sebagai Customer Service Officer. Dimana, suara adalah identitas utama. Karna kita menangani berbagai hal mengenai perbankan secara by phone, sehingga logat daerah tidak boleh terbawa, apalagi terdengar.
Disini, aku gadis desa yang mengadu nasib ke kota demi sebongkah berlian, (karena kata-kata sesuap nasi sudah terlalu mainstream, hehehe). Ketika memasuki ruangan kerja kita memang tidak boleh membawa apapun selain Tumbler (tempat air minum) dan headset, bila ditemukan barang-barang selain 2 benda itu, akan disita oleh floor (sebutan duta kebersihan). Apalagi ruangan kantor full AC, udah serasa di kutub, dinginnya bikin bibir merah merona menjadi pucat. Bukannya lebay, maklumlah aku dulu gadis desa gak pernah pakai AC, pakainya kipas angin.
Hampir semua temen-temen deketku serta Team leaderku paham dengan aroma parfumku, yang seringkali membuat mereka ada yang menutup hidung mereka, menertawaiku, sampai ada yang membuat julukan untukku. Hayoo coba tebak, parfum apa yang aku gunakan? Jadi sebanyak apapun parfum yang aku pakai, tetap saja yang tercium adalah bau kayuputiharoma. Yaiyalah aku pakainya udah kayak orang mandi kok, kwkwkw Aku mah selow aja, dengan reaksi orang-orang yang seperti itu. Mungkin mereka tak kenal jadi belum bisa sayang, gitu kan kata pepatah.
Selamat pagi semuanya, saat aku shift normal jam 08.00 (ucap salamku ke teamku). Tapi pagi itu, TL ku sudah neriakin anak-anaknya, "wooiii, ini minyak kayu putih 4 biji, lipstik, bedak, tissu, punya siapa ih? Numpuk di laci babeh (sapaan untuk TL cowok), kalau gak diambil babeh buang nech, secara babeh gue Floor, hahahha. Bergegas, semuanya pada ngambilin barang-barang mereka yang sengaja dititipin di laci TL biar gak kena sidak. Pas itu gue ngambil minyak kayu putih 1, karna yang gue inget, gue Cuma punya 1 minyak kayu putih yang dibawa ke kantor. Karna laci belum bersih, babeh teriak-teriak lagi " ini punya siapa lagi karna mungkin babeh liat ada minyak kayu putih, langsung aja dia manggil gue.
Babeh: Jawir ini minyak kayu putih punya lu ya?
Aku: Enggak kok beh, punya gue Cuma 1, udah gue ambil.
Babeh: Nah ini masih sisa 3, punya siapa? Â Ini pasti punya lu dah, lu lupa mungkin. Disini kan gak ada yang suka minyak kayu putih selain lu. Udah cepat ambil aja.
Aku : (Diambil tapi bukan punyaku, gak diambil sayang entar dibuang babeh) bergumam dalam hati. Jadi aku ambil aja, lumayan punya stock banyak minyak kayu putih. hahahaha.
Mereka semua menertawakanku dan bersorak kalau aku ini bayi gede yang kemana-mana pakai kayu putih, udah kayak mak-mak. Jangan salah, mak-mak hits jaman now, tetap sosialita walaupun pakai minyak kayu putih kwkkwk
Lepas dari teriakan babeh, anak-anak pada kedinginan karna Acnya kegedean, dan ngeluh untuk dikecilkan acnya. Banyak dari mereka mulai melakukan ritual tradisional ketika kedinginan, yaitu menggosokan kedua telapak tangan mereka sambil meniup-niup ke tangannya. Karna teman-temanku sosialita bawaannya kayu putih roll on, kayak iklan tv sebelah. Karna mereka pada gak bawa, maka ritual tradisional mereka lakukan berulangkali, berharap biar bisa mendapatkan kehangatan.
Tapi Guebeda dong dari mereka, gue ditetesi kayuputiharoma di kedua telapak tangan gue, diusap-usap dan dioleskan ke leher dan permukaan tangan biar JadiKekiniandenganKPA. Walaupun gue gadis desa logat medok tapi gua berani tampil yang beda, kreatif, dan cantik (itu kata bundaku sih), Tak perlu malu dengan apa yang kita lakukan, asal gak malu-maluin aja ya, hehehe. Setelah melihatku, ada temen sebelah yang meminta kayuputiharoma mempratekan caraku tadi untuk mendapatkan kehangatan.
Ada yang mulai menyukai aroma kayu putih, mungkin karna seringnya duduk disampingku, ada juga yang masih bertahan dibawah dinginnya ac, dengan cara tradisionalnya. Hidup itu pilihan, betul gak?
Semenjak kejadian itu, semua minyak kayu putih yang tertinggal di Row daerahku pasti bilang, " Itu kayu putih punyanya Jawir" Walaupun itu bukan punya gue, dan selalu mereka simpan di laci babeh jika ada kayu putih tertinggal dan memberikannya kepadaku. Rekorku pernah bawa 7 botol kayu putih dari teman-teman yang menemukan kayu putih tak berpemilik. Bahkan dari 7 botol itu aku yakin, itu bukan punyaku, tapi mereka memaksaku untuk mengakuinya dan menyuruhku membawa pulang.
Baiklah, gadis desa hanya bisa pasrah, dan berkata Alhamdulilah kalau rejeki mah gak kemana. Rejeki itu gak cuma dapat bonus tujangan, gajii naik, nemu teman baik, dibawain kayuputiharoma itu juga rejeki banget.
Itu mungkin celoteh kecil-kecil tentang kebiasaanku memakai kayu putih, sampai orang kantor banyak yang mengenalku tak hanya logat medok dengan julukan Jawir, tapi aku juga dijulukin Si mbok ayu (karna aku udah gede masih bau kayu putih kalau kemana-mana). Apapun julukan mereka kepadaku satu hal yang tak pernah aku lupa dari mereka, dan aku tak pernah marah dengan julukan yang mereka berikan padaku, berarti mereka sayang padaku, sesayang kau pada kayuputiharoma.
Ada satu hal yang membuatku terharu, marah, ketawa, dan lain-lain. Karna di moment spesialku, yaitu ulang tahunku, mereka memberikanku hadiah 1 box kayuputiharoma. hahhahaha Terharu karna mereka orang baru tapi sudah bisa menerimaku dan mensupport kebiasaanku, marah karna yang lainnya kadonya boneka, tas, baju branded, nah gue 1 box kayu putih hahhaha, tapi dikasih kado lagi dech boneka, jadi gak marah lagi. Ketawa karna semenjak kejadian itu, kebiasaanku nular ke semuanya, mereka pada bawa kayuputiharoma dimanapun mereka pergi. Karna mereka tau manfaatnya dan suka  aromatherapy kayu putih dengan berbagai varian.Â
Itulah sedikit ceritaku tentang kayuputiharoma dikalangan teman-temanku yang sosialita. hahahhaha Intinya jadi diri sendiri, Tunjukan kalau kamu beda, karena Yang Beda Lebih Nge-Hits. Tapi bedanya masih tetap dijalur normal ya guys.....*_* See u on top.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H