Daerah Gunung Kidul cukup dikenal dengan daerah yang sering dilanda kekeringan. Namun kekuasaan Tuhan sangatlah nyata, ketika ternyata ada sebuah aliran air yang menerjang deras dari atas bukit setinggi 25 meter dan selaras dengan sungai yang jernih dan indah. Ya, keindahan itu dapat kita temui di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, Gunung Kidul, Yogyakarta. Disanalah kita dapat menemukan panorama air yang mengalir indah, Air Terjun Sri Gethuk namanya. [caption id="attachment_210833" align="aligncenter" width="300" caption="Sumber : yogyes.com. Baru nyadar, ternyata dokumen pribadi saya gak punya foto Air Terjun secara menyeluruh, yang ada dibarengi foto narsis saya dan teman-teman :p"][/caption]
Untuk menuju ke daerah ini, jika ditempuh dari kota Yogyakarta, maka melajulah ke arah Wonosari. Berawal dari jalan raya yang berliku dan menanjak, kemudian ikutilah rute menuju Kecamatan Playen. Beberapa plang dan papan penunjuk arah bertuliskan Air Terjun Sri Gethuk akan membawa kita menuju keindahan alam yang tersembunyi ini. Akses jalan menuju Air Terjun Sri Gethuk ini memang belum sempurna. Kita akan disuguhi jalanan kecil dan cukup berdebu, dan ada beberapa jalan yang belum teraspal ketika kita melewati sebuah pemukiman. Jadi, kesimpulannya, untuk rombongan yang menggunakan bis belum bisa menjamah tempat ini, paling tidak kita menggunakan mobil atau motor pribadi. Jika rombongan, mobil travel mungkin menjadi pilihan yang tepat. Jangan khawatir, kurang nyamannya medan jalan yang ditempuh akan terbayar berkali-kali lipat dengan panorama alam Air Terjun Sri Gethuk yang asri dan natural.
[caption id="attachment_210837" align="aligncenter" width="300" caption="Tepi tebing air terjun."]
Perjalanan dari Kota Yogyakarta kurang lebih memakan waktu sekitar 1,5 jam. Sekitar 4 km dari lokasi Air Terjun, ada sebuah pos yang dijaga oleh penduduk setempat, dimana kita diharuskan membayar biaya retribusi atau tiket masuk sebesar Rp. 5000,-. Pada tiket, tertera 2 objek wisata, yaitu Goa Rancang Kencono dan Air Terjun Sri Gethuk. Ohiya, jadi, tempat pariwisata ini masih dikelola oleh desa setempat.
[caption id="attachment_210838" align="aligncenter" width="300" caption="Goa Rancang Kencono, taken with my Instagram. Instagram ID : intantyaputrie"]
Jika ingin melanjutkan perjalanan ke Air Terjun Sri Gethuk, kurang lebih kita harus menempuh 2 km perjalanan lagi. Dengan medan jalan yang berlubang dan berpasir, diperlukan tingkat kehati-hatian dan kesabaran yang cukup tinggi untuk mengendarai kendaraan. Namun sedikit beratnya medan jalan ini tidak akan menjadi arti setelah kita melihat paras ayu Air Terjun Sri Gethuk nanti.
[caption id="attachment_210839" align="aligncenter" width="300" caption="Dari tempat parkir, kurang lebih menuruni 90 anak tangga untuk sampai ke sungai."]
[caption id="attachment_210843" align="aligncenter" width="300" caption="Rakit akan membawa kita menyusuri sungai sepanjang 300 meter."]
Menggunakan rakit terlalu biasa? Mungkin Anda boleh mencoba body rafting yang ditawarkan oleh pengelola pariwisata ini, yaitu berangkat ke Air Terjun dengan menggunakan rakit, selepasnya di Air Terjun kita dituntun dan diawasi oleh guide untuk sebebasnya berenang di sungai, kemudian pulang kembali ke daratan kita berenang menggunakan pelampung, menyusuri sungai sepanjang 300 m dengan kedalaman 15 meter. Menantang, bukan?
[caption id="attachment_210847" align="aligncenter" width="300" caption="dengan sebagian teman-teman yang berenang di dekat air terjun. Kedalaman sungai : 15 meter..."]
Jadi, biayanya :
Sewa rakit untuk pulang – pergi                               : Rp. 10.000,- / orang
Sewa pelampung di Air Terjun untuk berenang : Rp. 5000,- / orang
Sewa rakit & body rafting                            : Rp. 25.000,-/ orang ( Sudah termasuk jasa guide, pelampung dan asuransi)
Liburan yang murah, seru dan berkesan. Ini pun menjadi pengalaman pertama saya berenang bukan di area kolam renang, dengan menikmati pemandangan alam dan tantangan dengan kedalaman sungai yang tidak biasa. Anehnya, yang saya pikirkan ketika itu adalah takut tenggelam, bukan takut buaya atau binatang sungai lainnya. Padahal, memang sungai ini dirasa cukup aman maka jadilah wisata body rafting ini ditawarkan.
Ketika menikmati Air Terjun Sri Gethuk , kita tidak perlu takut lapar ketika tidak membawa bekal. Disana banyak ibu-ibu penjual makanan yang menjajakan dagangannya, dengan harga yang terbilang murah tentunya. Dan ketika kita berenang, guide akan terus memperhatikan dan mengawasi kita untuk memastikan bahwa kita masih dalam kondisi aman.
Jika mengunjungi Air Terjun Sri Gethuk  ini, usahakan saat musim kemarau saja. Karena, jika kita berkunjung saat musim hujan, sungainya berwarna coklat keruh, tidak memancarkan panorama hijau nan asri seperti saat musim kemarau ini. Meskipun Air Terjun masih tetap terlihat indah, namun akan beda rasanya ketika kita tidak menikmati hijau dan jernihnya sungai ini.
Jika Anda memilih untuk body rafting, berhati-hatilah pada karang-karang yang ada di sungai. Ada beberapa karang yang cukup tinggi, sehingga walaupun sungai sangat dalam, kita masih bisa menyentuh karang tersebut dengan kaki. Saya mengalaminya, kaki saya terluka tergores karang dan ketika sampai di daratan darahnya tak kunjung berhenti. Tidak masalah, ini namanya perjuangan, dan kenang-kenangan.
[caption id="attachment_210855" align="aligncenter" width="300" caption="Yang jadi nilai plus, guide dan petugasnya mau membantu mengobati luka saya dengan ikhlas, tanpa imbalan. Setelah ini kaki saya diperban, dan pulang dengan meringis kesakitan :D"]
Untuk pilihan body rafting memang melelahkan karena harus berenang menyusuri sungai sepanjang 300 m, dan diperlukan tenaga yang ekstra karena kita hanya memakai sisa tenaga setelah kita berenang di sekitar air terjun sebelumnya. Namun, jika anda menikmatinya, kelelahan itu tidak akan menjadi sia-sia karena tergantikan dengan pengalaman yang sangat menarik dan berkesan. Body rafting dari air terjun ke daratan, kurang lebih memakan waktu sekitar 20-30 menit. Dan buktikan, orang-orang yang menggunakan rakit, akan tertarik dan berdecak kagum kepada kita jika kita memilih body rafting sebagai pilihan untuk kembali ke daratan.
[caption id="attachment_210858" align="aligncenter" width="300" caption="Yang memakai rakit, dan yang body rafting."]
Lagi-lagi, It’s hidden paradise, right? Belum kapok berkunjung kesini, dan masih mau lagi. Kali lain, mungkin saya akan coba liburan menantang di tempat lain. Yang penting, apapun, dimanapun, bagaimanapun liburannya, tetaplah hati-hati, jaga diri, dan cintai alam untuk kembali. Yang sedang ke Jogja, jangan lupa berkunjung kesini ya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H