Mohon tunggu...
Intan Tiara Dewi
Intan Tiara Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Teknik Informatika UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Menulis adalah seni memilih kata-kata yang membuka jendela pikiran. Sebagai mahasiswa, saya membangun pengetahuan. Konten teknologi adalah cara saya berbagi wawasan tentang perubahan modern.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulas Dinamika Capres dan Cawapres: Melampaui Personalitas Menuju Pemimpin Berkualitas

24 November 2023   00:06 Diperbarui: 24 November 2023   00:41 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://cdns.klimg.com/maverick-prod/feedImage/2023/10/31/1698724976216-qhiwyg.jpeg

Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Capres dan Cawapres) selalu menjadi sorotan utama dalam setiap siklus pemilihan umum di Indonesia. Perhelatan ini bukan hanya sekadar ajang politik, tetapi juga refleksi dari dinamika masyarakat dan tuntutan akan kepemimpinan yang berkualitas. Dalam menjelang pemilihan capres dan cawapres, banyak aspek yang perlu dipertimbangkan oleh masyarakat, mulai dari visi-misi, rekam jejak, hingga kemampuan kepemimpinan.

Salah satu hal yang seringkali mencuri perhatian adalah personalitas dari calon-calon tersebut. Terkadang, persoalan ini menjadi fokus utama pembicaraan, menggeser diskusi dari isu-isu substansial yang seharusnya menjadi perhatian utama. Pemilih seringkali terpaku pada citra dan karisma tanpa mempertimbangkan substansi dari rencana dan program yang diusung oleh calon tersebut.

Seiring berjalannya waktu, perjalanan demokrasi di Indonesia telah menunjukkan perkembangan positif. Pemilih semakin cerdas dalam menganalisis dan menilai kualitas seorang pemimpin. Bukan hanya melihat seberapa baik calon dapat bersilaturahmi di depan umum, tetapi juga bagaimana mereka merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan memajukan bangsa.

Salah satu kunci penting dalam memilih capres dan cawapres adalah memahami visi dan misi mereka. Bagaimana mereka melihat masa depan Indonesia, mengatasi berbagai tantangan, dan mewujudkan cita-cita bersama. Visi yang jelas dan terukur menjadi landasan kuat dalam menjalankan pemerintahan.

Tidak kalah pentingnya adalah rekam jejak calon tersebut. Bagaimana kinerja mereka dalam jabatan-jabatan sebelumnya, sejauh mana kontribusinya terhadap pembangunan, dan bagaimana mereka mengelola berbagai krisis yang mungkin terjadi. Rekam jejak ini menjadi penanda keandalan dan integritas seorang pemimpin.

Namun, melampaui semua itu, masyarakat perlu menyadari bahwa pemilihan capres dan cawapres bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau pihak yang terlibat secara langsung dalam politik. Setiap warga negara memiliki peran dalam membentuk nasib bangsa. Memberikan suara adalah bentuk partisipasi aktif dalam proses demokrasi, tetapi juga penting untuk terus mengkritisi dan mengawasi kinerja pemerintah.

Penting untuk diingat bahwa kepemimpinan tidak hanya tentang satu individu. Sebuah pemerintahan yang efektif membutuhkan kerja sama dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu, setelah pemilihan berakhir, masyarakat perlu bersatu untuk mendukung pemimpin terpilih dalam menjalankan tugasnya.

Dalam menghadapi pemilihan capres dan cawapres, mari kita tinggalkan stereotip dan pengkotak-kotakan yang terlalu sempit. Mari kita evaluasi calon berdasarkan substansi, bukan hanya sekadar citra. Hanya dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa pemimpin yang terpilih benar-benar mampu membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Pemilihan capres dan cawapres bukan hanya tentang calonnya, tetapi juga tentang kita sebagai masyarakat yang memiliki peran penting dalam menentukan masa depan bangsa. Mari bersama-sama menciptakan Indonesia yang lebih baik melalui partisipasi aktif dan pemilihan yang bijak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun