Mohon tunggu...
Intan Dian Syaputra
Intan Dian Syaputra Mohon Tunggu... Konsultan - Economy Enthusiast

Our stupid feelings are dangerous.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Berbagai Kacamata Mewah, Analisis Monopoli Produksi

23 Januari 2019   17:56 Diperbarui: 23 Januari 2019   17:57 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik 2. Total Market Share dari Beberapa Perusahaan Kacamata di Dunia tahun 2017, diolah

Jika dibandingkan dengan kompetitornya, ini memiliki gap yang sangat jauh dimana pemegang pangsa pasar kedua tidak sampai setengah dari market share yang dimiliki oleh Luxoticca. Dengan demikian, dalam industri luxury eyewear ini memiliki tingkat kompetisi yang cukup rendah, karena sekitar nya dikuasai oleh hanya satu perusahan menurut teori.

Meskipun secara teori beberapa perilaku yang dilakukan ini memiliki indikasi sebagai perilaku monopoli, namun pada faktanya dapat dipastikan bukan merupakan bentuk pelanggaran pada regulasi Itali dalam mengontrol adanya bentuk antitrust di sebuah negara yang telah terbentuk sejak kurang lebih 20 tahun lalu.

 Pada regulasi ini berusaha mencegah adanya bentuk perilaku monopoli, berusaha untuk meningkatkan peran dari pemerintah dalam melindungi kepentingan publik. Jenis regulasi yang tentang antitrust ini adalah Peraturan No.287 Oktober 1990 dengan mengimplementasi kebijakan oleh pemerintah EU kepada hukum secara nasional di Italia dengan tujuan membatasi bentuk perjanjian, mengurangi posisi dominan dan mencegah bentuk kombinasi perusahaan untuk membentuk posisi dominan. 

Perusahaan Luxxotica tetap dapat melakukan produksi kacamata yang dimilikinya ini dikarenakan beberapa aspek yang tidak dikategorikan sebagai perilaku monopoli, seperti :

  • Sebagai contoh meskipun memiliki posisi menguasai pasar pada untuk skala dunia, akan tetapi di US Luxottica hanya memiliki posisi 20% dari total pendapatan pada pasar kacamata. Dengan demikian, berkembangnya dan ekspansi yang dilakukan oleh brand tersebut belum dapat melanggar adanya bentuk pelanggaran monopoli pada pasar di berbagai negara yang didistribusikan oleh perusahaan tersebut. Sehingga dengan demikian, keberadaan brand tidak menutup persaingan di pasar kacamata pada masing-masing negara.
  • Bergerak pada dunia fashion, tentunya menyebabkan pentingnya inovasi-inovasi yang diperlukan untuk memberikan kesan trendy bagi para pecintanya. Dengan adanya Luxxotica tentunya tidak dapat memberikan batasan kepada perusahaan kacamata lainnya untuk tidak terus mengembangkan desain atau melakukan inovasi pada produk-produknya. Secara tidak langsung, banyak konsumen yang telah memiliki brand loyalty terhadap anak-anak brand yang dimiliki oleh Luxxotica sedangkan monopoli dapat dikatakan apabila usaha yang dilakukan dapat memberikan batasan dari competitor untuk memproduksi barangnya.
  • Tidak hanya bentuk preferensi dari konsumen, secara bentuk operasional atau proses produksinya juga Luxxotica tidak membatasi para produsen kacamata lainnya dari brand lainnya. Hal ini dapat dilihat dengan terus meningkatnya produsen baru pada pasar kacamata yang terus mengembangkan pasar dengan melakukan penetrasi dari pasar tersebut. Sedangkan untuk bentuk dari vertical integration yang dilakukan oleh Luxxotica meskipun terlihat seperti ingin menguasai pasar, namun perusahaan ini memiliki tujuan untuk mengurangi biaya operasionalnya. Lebih lanjut, brand yang sekarang berhasil menjadi anak dari perusahaan ini tentunya saat diakuisisi beberapa bukan merupakan brand yang sudah memang terkenal sebelumnya, namun Luxxotica memberikan keuntungan bagi brand itu sendiri.

Dari berbagai argumen yang telah diuraikan, dapat dikatakan bahwa Luxxotica merupakan perusahaan yang mampu menciptakan biaya yang efisien untuk kegiatan produksinya atau dapat dikatakan natural monopoly behavior. Hal ini dapat dilihat bagaimana perusahaan ini melihat peluang dan mencari distributor, desainer, produsen dengan tujuan untuk melakukan efisiensi dan pada akhirnya dapat diimplementasikan pada kegiatan dari usahanya tersebut. Dengan demikian, apabila terdapat perusahaan lain mampu memberikan penetrasi yang sama maka dapat menjadi kompetitor yang kuat dari perusahaan tersebut.

Mengenai penetapan harga, dengan memiliki anak brand yang dapat dikatakan dengan jumlah yang banyak tentunya peran Luxxotica menjadi sangat besar dalam penentuan harga pasar. Dengan demikian menjadi produk yang premium dengan harga yang tinggi merupakan salah bentuk strategi pemasaran yang dilakukan untuk dapat meraih kalangan atas. Apabila konsumen memiliki brand loyalty serta brand engagement yang tinggi pada konsumen artinya bukan bentuk pelanggaran namun kekuatan dari perusahaan tersebut atau competitive advantage yang dimiliki jika dibandingkan dengan perusahaan lain dengan pasar yang sama.

Dapat disimpulkan walaupun dengan bentuk pencapaian yang dimiliki oleh perusahaan produsen kacamata yaitu Luxxotica dari berbagai segi pemasaran, inovasi dan stategi yang dilakukan selama tidak melakukan batasan kepada perusahaan yang berada di pasar yang relevan belum dapat dikatakan melakukan pelanggaran. Terlebih lagi, jika melihat data pernegara dari pengembangan produknya, Luxxotica bukan merupakan perusahaan yang dominan pada pasar kacamata sehingga apabila menentukan pelanggaran monopoli diperlukan adanya dokumentasi atau observasi lain yang menunjukkan perjanjian untuk dapat melakukan abuse terhadap pasar yang akan berdampak langsung pada konsumen itu sendiri.

 Referensi

Forbes. (2014, September 10). Retrieved from Meet the Four-Eyed, Eight-Tentacled Monopoly That is Making Your Glasses So Expensive: https://www.forbes.com/sites/anaswanson/2014/09/10/meet-the-four-eyed-eight-tentacled-monopoly-that-is-making-your-glasses-so-expensive/#1f159c2b6b66

Libera Universita Internazionale Degle Studi Sociali. (2011). The Eyewear Maret Luxottica's Leadership, Strategy and Acquistions. Anno Accademico.

Pratt, R. M. (2015, 05 15). Retrieved from A Closer Look at the $13 Billion Premium Eyewear Market: https://www.businessoffashion.com/articles/intelligence/a-closer-look-at-the-13-billion-premium-eyewear-market

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun