Mohon tunggu...
Intan Setyawati
Intan Setyawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kuliner Hasil Akulturasi Budaya Tionghoa dan Palembang

5 Januari 2023   10:00 Diperbarui: 5 Januari 2023   10:01 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia terkenal akan keberagamannya tak terkecuali keberagaman kuliner di berbagai daerah. Sumber daya alam yang melimpah yang didominasi oleh laut membuat Indonesia kaya akan hasil lautnya hal itulah yang membuat banyaknya olahan ikan laut mulai dari ikan bakar, pempek, bakso, keripik ikan dan  salah satunya adalah tekwan. Pada dasarnya makanan Indonesia memiliki beberapa hal penting dalam ciri khas setiap kulinernya yaitu dari bumbu yang melimpah dan juga filosofi cerita sejarah dari makanan tersebut.

Berdasarkan catatan sejarah yang ada, Tekwan merupakan kuliner hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Palembang. Karena banyak sekali pedagang Tionghoa yang menetap di kota Palembang, tepatnya di tepian Sungai Musi sehingga mereka berinovasi dalam mengelola hasil tangkapan nelayan dan mengenalkan makanan dengan bahan dasar ikan.  Untuk menambah cita rasa yang sesuai dengan lidah masyarkat setempat maka ditambahkan kuah kaldu. Nama yang unik dari Tekwan ini merupakan singkatan dari "bekotek samo kawan" yang berati mengobrol bersama kawan kemudian disingkat menjadi "Tekwan". Pemilihan nama ini diambil berdasarkan kebiasaan dari orang Palembang yang menyukai kegiatan makan bersama sambil berbincang dengan teman.

Tekwan merupakan makanan sejenis sup yang di dalamnya terdapat pentol serupa dengan bakso yang terbuat dari bahan dasar ikan tengiri dan campuran sagu. Tidak hanya dengan ikan tengiri dan campuran sagu saja namun makanan ini kerap disantap dengan topping lainnya berupa bihun atau soun, cincangan timun, jamur kuping, dan salah satu yang membuat menarik adalah dengan ditambahkan irisan buah segar yaitu bengkoang, serta bawang goreng yang kemudian disiram kuah kaldu udang . Kuah yang terbuat dari rebusan kaldu udang ini menambah cita rasa yang lebih karena gurih alami dan memiliki kandungan vitamin, mineral, serta protein yang berkhasiat untuk tubuh.

Kuliner yang khas dengan akulturasi kebudayaan sekarang sudah jarang sekali kita temukan, karena berkembangnya makanan yang lebih modern. Namun makanan tekwan ini tidak tenggelam seiring berjalannya zaman beberapa inovasi muncul seperti adanya tekwan goring, tekwan instan, tekwan udang, tekwan ayam yang bisa dikonsumsi mulai dari kalangan anak anak hingga orang tua. cara pembuatan tekwan ini tergolong sangat mudah terdapat beberapa tips saat memasak diantaranya pertama,tekstur bola ikan bisa disesuaikan selera. Jika ingin lebih empuk, pakai tepung terigu sedikit lebih banyak. Kedua,tekwan yang sudah direbus bisa disimpan dalam freezer agar tahan lebih lama. Ketiga, kaldu udang bisa dibuat dengan merebus kulit dan kepala udang yang sudah dipanggang atau disangrai hingga menyusut.

Kuliner tekwan sangat cocok dimakan pada saat cuaca dingin, dapat disajikan dalam acara makan bersama kerabat dan keluarga, tekwan sangat mudah di jumpai saat berkunjung di Palembang, biasanya dalam semangkuk tekwan ini hanya mematok harga mulai dari Rp.15.000 saja sudah bisa memanjakan lidah dengan makanan khas hasil akulturasi budaya Tionghoa dan Palembang ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun