Mohon tunggu...
Intan Septiana Fizi
Intan Septiana Fizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

seseorang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Artikel Utama

Kawasan Blok M, Masih Jadi Ikon Tempat Nongkrong Hits Jakarta

13 Januari 2023   05:28 Diperbarui: 18 Januari 2023   01:17 1121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Mendengar kawasan Blok M mungkin sudah tidak asing lagi ditelinga anak muda dari zaman ke zaman. Saat ini banyak tempat yang bisa dijadikan opsi 'nongkrong' ala anak Jak-sel, sebut saja M-Bloc Space, Little Tokyo, Gulai Tikungan, Blok M Square, serta puluhan restaurant dan coffeshop yang tersebar di kawasan ini. 

Ditambah lagi beberapa waktu lalu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan Taman Literasi Christina Martha Tiahahu pada Minggu (18/9/2022) Sore yang bisa dijadikan opsi baru saat mengunjungi kawasan tersebut.

Seiring bertambahnya waktu, kawasan ini terus mempercantik diri. Lokasi yang strategis serta akses yang mudah membuat kawasan ini tak pernah sepi pengunjung sejak sore hingga malam hari. Jika ingin menyusuri Blok M, mungkin bisa diawali dari M Bloc Space. 

Sebuah bangunan bergaya kuno yang berdiri di kawasan kompleks rumah dinas percetakan uang republik indonesia atau peruri, gedung ini konon sudah lama terbengkalai. 

Sudah tidak menimbulkan kesan angker, justru kawasan ini sukses disulap menjadi ruang kreatif bagi para kaula muda dengan tidak banyak mengubah bangunan lamanya. 

Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Di tempat ini, para pengunjung disuguhkan dengan beberapa tenant yang bisa dijadikan pilihan mulai dari coffeshop, restaurant, bookstore dan juga toko yang menjual piringan hitam.

Setiap harinya tempat ini sangat ramai pengunjung, terlebih di waktu-waktu tertentu terutama hari libur. "Aksesnya deket sih dari transportasi umum trus parkirnya juga gampang, di sini suasananya asik tenant sama spacenya juga super cozy dan lengkap. 

Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Kalau udah bosen di M-Bloc kita bisa cari tempat kaya caffe atau tempat lain buat nongkrong disekitar sini karena banyak banget pilihannya," Ujar Indah Meiliana, Seorang pengunjung kawasan M-Bloc Space.

Bergeser sedikit ke arah stasiun MRT, dapat kita jumpai kawasan Taman Literasi Christina Martha Tiahahu. Tentu saja taman ini menjadi daya tarik baru bagi para mengunjung kawasan Blok M. 

Bagaimana tidak, selain berfungsi sebagai lahan terbuka hijau dan taman baca, area seluas 9.710 meter persegi ini memiliki desain yang artistik sehingga bisa dijadikan spot foto yang instagramable dan di dukung dengan berbagai fasilitas yang cukup lengkap.

Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke kawasan Blok M jika tidak mencicipi wisata kuliner kaki limanya yang legendaris. 

Gulai Tikungan atau Gultik namanya, terletak di Jalan Mahakam. Lokasinya persis berdekatan dengan bundaran SMA 6, GOR Bulungan, dan Blok M Plaza. 

Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Dinamai demikian karena di kawasan ini berjejer puluhan pedagang gulai disekitaran tikungan jalan tersebut, selain itu masyarakat kerap kali mempelesetkan kata 'gultik' sebagai 'Gulai sitik' atau yang dalam bahasa jawa berarti sedikit sebab porsinya yang tidak banyak. 

Para pedagang gulai tikungan ini buka mulai pukul 17.00 hingga dini hari. Dengan hanya merogoh kantong sebesar Rp 10.000 hingga Rp 20.000, pembeli sudah dapat menikmati sepiring nasi gulai, harga tersebut tentu belum termasuk lauk pendamping seperti sate usus, sate puyuh dan sate ampela yang dihargai Rp 5.000 per tusuknya.

Tentu dengan harga yang cukup murah, Wisata kuliner ini selalu ramai oleh pengunjung dari berbagai usia. Bahkan hampir setiap hari para pedagang mengaku bahwa dagangannya selalu habis terjual. 

Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

"Harganya murah, Rasanya juga gak perlu diragukan lagi, sih. Makanya kalo ke Blok M itu gak afdol kalo gak mampir makan gulai tikungannya, kaya udah jadi hal wajib aja sih kalo kesini. Apalagi harganya kan murah ya terus pilihan pedagangnya juga banyak," kata Bagas Pramudya, seorang pengunjung gultik.

Berbanding terbalik dengan kawasan lainnya di Blok M. pusat perbelanjaan Blok M Square pernah menjadi pilihan warga jakarta jika ingin berbelanja, dan pada masanya mall legendaris ini pernah berjaya. 

Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Kawasan Blok M. (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Namun, sayangnya mall ini kian sepi seperti terkalahkan dengan mall lainnya di Jakarta yang lebih modern dan terkesan Instagramable. Bahkan, sudah banyak kios kios di lantai dasar mall ini yang tutup.

Aris, salah seorang pedagang mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang membuat mall seluas 2,12 hektare ini sepi pengunjung, diantaranya pandemi 2020 lalu yang membuat pendapatan para pedagang turun drastis. 

"Tempat ini udah gak serame dulu. kayanya kalah sama mall mall baru, apalagi semenjak pandemi. Pendapatan pedagang makin menurun, jadi banyak yang gak kuat buat bayar kios akhirnya gulung tikar," tuturnya dengan raut wajah sedih bercampur khawatir.

Bangunan mall yang terkesan ketinggalan zaman, keberadaan toko online yang semakin mengurangi mobilitas masyarakat dalam hal berbelanja, hingga pergeseran transportasi umum seperti kopaja atau metromini ke transportasi berbasis online.

Belum lagi maupun transportasi yang lebih modern seperti MRT atau Transjakarta juga turut andil membuat mall ini sepi pengunjung, karena pada masanya mall ini menjadi tempat transit dari angkutan umum tersebut kala itu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun