Ku kira sang mentari hanya akan menjadi milik ku sendiri,
Ku kira sang awan berarak hanya mengiringi langkah ku seorang,
Dan ku kira sang fajar di pagi buta pun hanya akan menjadi milik ku.Â
Egois memang, selalu berharap semua yang ada hanya untuk ku seorang.
Egois memang, selalu berharap memiliki ruang kosong untuk dapat ku pakai sendiri.
Kau tau kenapa?
Karena aku, bukan. Bukan aku, tetapi karena diri ini merasa lelah dengan semua.
Keributan yang selalu menciptakan kebisingan bergaung dahsyat didalam gendang telinga
Maka dari itu...
Aku hanya rindu, rindu kepada sang fajar.
Rindu untuk selalu bisa bercengkrama dan berbincang penuh keintiman serta kekhusyukan dengannya.
Dan bersimpuh.
Kini tak lagi ku bisa memiliki nya sendiri, banyak yang ingin bersamanya.
Kini tak cukup lagi ruang untuk dapat kupakai sendiri,
Dan kini tak ada lagi ruang hampa yang bisa ku gunakan untuk bercengkrama dengan mu.
Duhai sang fajar.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H