Mohon tunggu...
Intan Salindri
Intan Salindri Mohon Tunggu... Mahasiswa - To err is human to forgive is divine

Hanya seorang mahasiswi biasa yang sangat ingin berkunjung ke Switzerland

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Ajak Orangtua untuk Memanfaatkan Smartphone sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Anak

31 Agustus 2021   13:00 Diperbarui: 16 September 2021   14:06 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Edukasi kepada orangtua terkait pemanfaatan Smartphone sebagai media pembelajaran bahasa Inggris/Dokpri

2021 merupakan tahun dimana hampir semua orang mengandalkan teknologi. Terlebih ketika wabah virus corona menyebar. Semua orang diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan serta menjaga jarak atau melakukan pembatasan sosial. Hal ini berlaku kepada kegiatan apa pun seperti, sekolah, bekerja, berbelanja, dan lain sebagainya. 

Dewasa ini dunia semakin maju dengan adanya teknologi yang berkembang pesat sehingga manusia menjadi semakin mudah dalam melakukan apapun. Dengan kata lain, meski pun pandemi corona terjadi, masyarakat sudah siap mengatasi masalah-masalah yang ditimbulkan terkait pembatasan sosial dengan mengandalkan kemajuan teknologi. Melalui teknologi, manusia dimudahkan dalam mencari informasi, mendapatkan berita terbaru, mendapatkan hiburan, berkomunikasi, dan lain sebagainya. Maka dari itu, pembatasan sosial akibat pandemi corona bukanlah suatu hambatan bagi masyarakat untuk tetap bekerja, mencari ilmu, menghibur diri dan lain-lain. Kemajuan teknologi ini semakin dirasakan dengan adanya Smartphone yang mana sangat umum dimiliki oleh kebanyakan orang pada saat ini.

Pada era digitalisasi, Smartphone memiliki peran yang penting dalam mempermudah pekerjaan manusia karena Smartphone memiliki kecanggihan seperti komputer. Dengan menggunakan komputer, apa pun bisa didapatkan dan dicari namun salah satu kekurangan komputer adalah tidak efisien karena tidak bisa dibawa kemana-mana. 

Akan tetapi di jaman sekarang, Smartphone telah hadir untuk menggantikan komputer. Smartphone merupakan teknologi yang canggih karena memiliki fitur beragam seperti Google, PlayStore, YouTube, Microsoft Word, catatan, kamera, kalkulator dan lain sebagainya. Tidak seperti komputer, Smartphone sangat efisien dan perawatannya juga mudah sehingga tidak heran apabila Smartphone diminati banyak orang.

Dari sekian banyaknya manfaat yang bisa didapatkan di era digitalisasi ini, terkadang masih ada beberapa orang yang tidak bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi Smartphone dengan baik. Fakta bahwa pencarian Google selalu merujuk kepada orangtua apabila kita mencari kata kunci “usia orang gaptek” menjadi sebuah permasalahan yang sulit dihadapi pada masa seperti sekarang ini karena satu-satunya hal yang dapat membantu dan memudahkan kita untuk survive di era covid-19 adalah dengan memanfaatkan teknologi. 

Permasalahan gaptek yang dirasakan oleh orangtua akan memberikan dampak yang buruk kepada anak mereka. Sejak adanya pandemi covid-19, pemerintah mulai memberlakukan pembelajaran jarak jauh pada sektor pendidikan demi menekan penyebaran virus corona. Pembelajaran jarak jauh umumnya dilakukan dengan memanfaatkan teknologi aplikasi Whatsapp, Zoom, Google Classroom dan Google Meets. Meski pun sekolah merupakan kewajiban anak namun bukan berarti orangtua tidak bisa berpartisipasi dalam program pembelajaran jarak jauh. 

Terkadang orangtua diminta untuk berpartisipasi dalam kegiatan sekolah seperti rapat orangtua. Maka dari itu, orangtua tetap harus melek teknologi demi bisa mengikuti perkembangan jaman yang terjadi. Melalui rapat tersebut, bapak dan ibu guru dapat memberikan informasi terkait kegiatan sekolah kepada orangtua. Rapat kelas biasanya dilakukan melalui Zoom meeting dan link Zoom meeting tersebut akan dibagikan di grup Whatsapp sekolah. Apabila orangtua tidak familiar dengan fungsi link dan penggunaan aplikasi tersebut maka orangtua tidak akan bisa menghadiri rapat dan secara otomatis tidak akan mendapatkan informasi.

Hal tersebut akan sangat merugikan anak jika informasi yang disampaikan berkaitan dengan kepentingan anak seperti rapat pemberitahuan tanggal, materi dan ketentuan pelaksanaan ujian nasional. Anak yang seharusnya mendapatkan informasi penting menjadi terhalang karena orangtua yang gagap teknologi.

Menjadi orangtua di masa pandemi covid-19 membutuhkan kesabaran yang extra karena permasalahan mengenai pengawasan anak dan pekerjaan akan selalu datang menghampiri. Permasalahan mengenai pekerjaan pasti akan berfokus pada kesulitan work from home, mencari mata pencaharian lain demi menambah pemasukan dan dituntut harus selalu menemukan inovasi dalam berwirausaha. Dengan kata lain, selama pandemi berlangsung, pekerjaan yang dilakukan oleh orangtua bertambah tiga kali lebih berat daripada biasanya.

 Tidak sampai disitu, orangtua tetap diwajibkan untuk mengawasi perkembangan anak selama pandemi. Orang tua harus mengawasi dan memastikan anaknya telah mengerjakan PR, membaca, menulis, menghafal, berlatih soal, dan berhitung. Meski pun anak melakukan kegiatan pembelajaran dan mendapatkan pengarahan dari bapak dan ibu guru di sekolah, namun orangtua tetap harus mendidik anaknya karena hal tersebut merupakan tanggung jawab utama orangtua. Bagaimana pun pengaruh orangtua terhadap anak akan memiliki dampak yang besar bahkan apabila itu merupakan hal yang sepele seperti menyikapi sesuatu, memilih baik dan buruk dan mempelajari sesuatu yang baru. 

Jika orang tua malas dalam mengajarkan hal yang baru kepada anak maka anak akan tumbuh menjadi sosok yang pasif. Hal ini juga bersinggungan dengan pengenalan bahasa Inggris kepada anak. Apabila orangtua tidak pernah mengajarkan dan memberikan pemahaman mengenai pentingnya bahasa Inggris maka secara tidak langsung anak akan menyepelekan hal tersebut. Ia akan kesulitan dalam memahami hal yang baru, tidak dapat mengikuti pelajaran, mendapatkan nilai jelek dan membenci mata pelajaran tersebut. Anak yang tidak bisa menguasai bahasa Inggris akan mengalami kesulitan pada saat ia mencari pekerjaan nanti.

Semua orangtua pasti ingin anaknya bisa menguasai banyak hal seperti berenang, memainkan piano, bela diri dan lain-lain. Namun perlu diperhatikan bahwa sesuatu yang dapat dikuasai oleh anak juga merupakan pengaruh dari orangtua. Sebagai contoh: seorang anak menyukai dan menguasai teknik memasak karena ia terbiasa menghabiskan banyak waktu dengan orangtuanya memasak di dapur. Baginya, melihat orangtua memasak merupakan sesuatu yang menarik dan seru untuk dilakukan maka dari itu ia bertekad menjadi chef dan mulai mempersiapkan dirinya dengan cara belajar di sekolah memasak. Melalui contoh tersebut, bisa dikatakan bahwa minat anak bertumbuh karena orangtua. 

Orangtua menjadi orang pertama yang memperkenalkan kegiatan tersebut. Semakin sering orangtua menunjukkannya maka semakin besar kesempatan anak untuk meniru dan menyukai kegiatan tersebut. Hal ini juga berlaku pada penguasaan bahasa Inggris untuk anak. Anak tidak akan menyukai dan tertarik dengan  bahasa Inggris jika orangtuanya sendiri tidak pernah memperkenalkan bahasa Inggris kepadanya. 

Seperti sasaran proker Kegiatan KKN BTV III Universitas Jember, beliau sangat ingin anaknya yang berada di bangku SD kelas 6 dapat mempersiapkan dirinya untuk belajar bahasa Inggris sebelum ia mendapatkan mata pelajaran tersebut di bangku SMP nanti. Beliau menyadari bahwa anaknya pasti akan kesusahan dalam mempelajari bahasa baru maka dari itu mengajari anak pentingnya belajar bahasa Inggris dasar sebelum memasuki jenjang pendidikan SMP merupakan sesuatu yang bagus. Akan tetapi, kesadaran orangtua tanpa adanya contoh yang dapat ditiru oleh anak itu tidaklah cukup. 

Orangtua harus memperkenalkan bahasa Inggris pada anak dengan cara sering berbicara dengan bahasa Inggris, melatih kosakata nya, menonton film bersama, bahkan membacakan dongeng berbahasa Inggris sebelum tidur. Begitu banyak cara yang dapat dilakukan orangtua untuk memperkenalkan bahasa Inggris kepada anak. Tetapi bagi target sasaran saya, beliau merasa kesulitan dalam mengajari dan memperkenalkan bahasa Inggris kepada anaknya karena beliau sendiri tidak bisa bahasa Inggris padahal di era digitalisasi seperti ini, kita sudah sangat dimudahkan oleh teknologi. Teknologi bisa menjadi kunci penyelesaian masalah yang dialami oleh target sasaran saya.

Melihat masih banyaknya orangtua yang tidak bisa memanfaatkan Smartphone dengan baik, khususnya tidak dapat mendampingi anak belajar bahasa Inggris maka melalui program kerja saya, saya ingin mengedukasi orangtua mengenai pemanfaatan Smartphone bagi orangtua untuk mendampingi dan mengajari anak belajar bahasa Inggris. Dalam mempelajari bahasa Inggris di era digitalisasi, orangtua harus tau beberapa aplikasi dan website penting seperti :

1. Google Translate

Google translate merupakan kamus canggih yang pemakaiannya hanya butuh menuliskan kata atau kalimat yang hendak diterjemahkan. Hanya dengan beberapa detik maka kata atau kalimat yang hendak diterjemahkan akan muncul. Dengan memanfaatkan aplikasi Google Translate, orang tua juga dapat belajar kosakata baru dan mengajarkannya pada anak. Pemakaiannya yang praktis dan efisien tanpa harus kesusahan membawa kamus dan mencari kata per kata di kamus menjadikan Google Translate ini sebuah penyelamat bagi orangtua yang tidak bisa bahasa Inggris namun dituntut harus tetap up to date dengan perkembangan jaman.

2. YouTube

Pada umumnya orang-orang menggunakan YouTube untuk mencari hiburan seperti mendengarkan musik, menonton video seru bahkan menonton siaran ulang TV. Selain untuk mencari hiburan, YouTube juga menyediakan banyak konten pembelajaran bahasa Inggris. Cara yang disampaikannya pun bermacam-macam. Ada yang menggunakan papan tulis seperti sedang mengajar di kelas, menceritakan pengalaman dan tips belajar bahasa Inggris dengan cara santai seperti mengobrol, menggunakan cara seru dengan permainan kata dan animasi keren, menggunakan metode membaca dongeng dengan dua bahasa dan lain-lain. Banyaknya cara yang diberikan dalam pembelajaran bahasa Inggris membuat YouTube menjadi salah satu platform berbagi video yang dapat diandalkan orangtua. Orangtua dapat menggunakan aplikasi YouTube sebagai salah satu media hiburan untuk anaknya. Melalui YouTube, anak juga dapat belajar bahasa Inggris dengan cara yang seru. Selain itu, orangtua masih dapat memantau aktivitas anak dengan mengecek history video yang telah ditonton oleh anak.

3. Website monkeypen.com

Website monkeypen.com adalah situs internet yang menyajikan banyak buku cerita anak. Hal yang menjadi nilai plus dalam situs tersebut adalah semua cerita anak yang disajikan oleh website monkeypen.com dapat didownload secara gratis sehingga orangtua tidak perlu kesusahan dalam mencari dan membelikan buku dongeng berbahasa Inggris untuk anak. Dengan memanfaatkan situs tersebut, orangtua dapat memberikan bacaan yang baik dan seru kepada anak karena cerita anak yang ada pada situs tersebut memiliki cerita, moral, dan gambar yang bagus.

4. Website https://id1lib.org/

Belajar kosakata saja tidak cukup dalam menguasai bahasa Inggris. Orangtua harus tau pentingnya grammar dalam bahasa Inggris. Orangtua harus siap sedia dalam memberikan berbagai macam opsi buku untuk menunjang belajar anak. Dengan memanfaatkan teknologi yang berkembang pesat pada era dewasa ini, orangtua dapat mengakses situs https://id1lib.org/ untuk mendownload buku apa pun termasuk buku grammar. Buku grammar tersebut didownload dengan bentuk pdf dan e-book sehingga memudahkan penggunanya untuk belajar dimanapun dan kapan pun selama ia membawa Smartphone.

5. Aplikasi gratis pembelajaran bahasa Inggris di PlayStore

Tidak hanya aplikasi Google Translate yang dapat memberikan orangtua dan anak kemudahan dalam mempelajari bahasa Inggris. Di PlayStore terdapat banyak aplikasi keren lainnya yang dapat menunjang kemampuan berbahasa Inggris seperti: Cake, Duolingo, U-dictionary, Cakap dan lain sebagainya. Hanya dengan menggunakan kata kunci “aplikasi bahasa Inggris" PlayStore akan langsung menampilkan opsi aplikasi yang banyak dan kita sebagai pengguna hanya perlu memilih, mendownload dan memanfaatkan aplikasi tersebut dengan baik. Semakin banyak aplikasi pembelajaran yang didownload maka semakin bijak kita memanfaatkan Smartphone. Dengan begitu kita tidak menjadi generasi yang mundur dan malas karena kemudahan teknologi.

Lima aplikasi yang disebutkan di atas dapat menjadi opsi dan langkah awal bagi orangtua untuk memperkenalkan bahasa Inggris kepada anak. Pemanfaatan Smartphone bagi orangtua harus digunakan dengan sebaik mungkin agar orangtua tidak menjadi salah satu penyebab kemunduran minat anak. Selain memanfaatkan Smartphone dengan baik, orangtua harus tetap memantau aktivitas anak dalam menggunakan Smartphone agar anak tidak menggunakan Smartphone dengan cara yang salah. Smartphone harus digunakan sebagai media pembelajaran untuk anak bahkan orangtua sekali pun. Dengan kata lain, meski pun orangtua dan anak tidak menguasai bahasa Inggris namun dengan belajar bahasa Inggris bersama justru mempererat hubungan orangtua dan anak. Belajar bersama tidak membuat sosok orangtua menjadi jelek di mata anak. Belajar bersama anak akan memberikan kesan bahwa belajar bersama orangtua adalah sesuatu yang menyenangkan karena sosok orangtua bisa berubah menjadi sosok teman. Maka dari itu, sebagai orangtua tidak perlu malu untuk belajar hal baru karena tidak ada kata terlambat untuk belajar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun