Mohon tunggu...
Intan Sakinah
Intan Sakinah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Hobi silat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

6.Teori belajar sosial Albert Bandura

19 Januari 2025   06:52 Diperbarui: 19 Januari 2025   08:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori belajar sosial menurut Albert Bandura adalah teori yang menjelaskan bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan sosial, faktor personal, dan perilaku individu. Teori ini juga dikenal sebagai teori kognitif sosial. 

Teori belajar sosial Albert Bandura menekankan pentingnya mengamati dan meniru perilaku orang lain. Perilaku yang diamati dapat berupa sikap, emosi, dan reaksi emosional

Konsep-konsep dalam teori belajar sosial Albert Bandura, antara lain:

Modeling

Proses belajar dengan mengamati dan meniru perilaku orang lain. 

Pembelajaran vikarius

Proses belajar dengan mengamati konsekuensi yang diterima orang lain atas perilaku mereka. 

Interaksi timbal balik

Perilaku manusia mengalami interaksi timbal balik antara kognitif, perilaku, dan lingkungan. 

Penguatan

Konsekuensi dari suatu respons dapat berupa penguatan positif atau negatif. 

Faktor-faktor yang memengaruhi kemungkinan seseorang meniru perilaku orang lain, antara lain: Perhatian, Motivasi, Sikap, Emosi. 

Teori belajar sosial dikenalkan oleh Albert Bandura, menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Menurut Bandura, Teori belajar sosial sering disebut sebagai jembatan antara teori behavioristik dan kognitivistik karena meliputi perhatian, memori, dan motivasi (Bandura, A., 1977). Teori belajar sosial menjelaskan bahwa perilaku manusia mempunyai interaksi timbal balik yang berkesinambungan antara kognitif, perilaku, dan pengaruh lingkungan. Kebanyakan perilaku manusia dipelajari observasional melalui pemodelan yaitu dari mengamati orang lain. Kemudian hasilnya berfungsi sebagai panduan untuk bertindak. Berbeda dengan teori perkembangan anak lainnya, Albert Bandura menganggap setiap anak tetap bisa belajar hal baru meski tidak melakukannya secara langsung. Syaratnya, anak sudah pernah melihat orang lain melakukannya, terlepas apapun medianya (Bandura, A., 1977). Di sinilah peran elemen sosial, bahwa seseorang bisa belajar informasi dan perilaku baru dengan melihat orang lain melakukannya.

Teori Social Learning dapat menjadi jawaban atas celah dari teori-teori belajar lainnya. pada teori ini, terdapat 3 konsep yang menjadi dasar (Santrock, 2008), yaitu:

Manusia bisa belajar lewat observasi

Kondisi mental berperan penting dalam proses pembelajaran

Belajar sesuatu tidak menjamin perubahan perilaku

Menurut Albert Bandura (dalam Ahmad, 2012), sebagian besar perilaku manusia dipelajari secara observatif lewat modeling, sehingga dengan melihat bagaimana orang lain berperilaku, maka akan muncul konsep baru yang dipercaya menjadi cara bertindak yang tepat. Berikut ini cara agar teori sosial dapat berjalan efektif pada pembelajaran yaitu:

Perhatian

Anak harus memberikan atensi atau perhatian. Apapun yang mengalihkan perhatian akan berdampak buruk pada proses pembelajaran sosial.

Retensi

Kemampuan untuk menyimpan informasi juga penting. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap hal ini, utamanya adalah kemampuan untuk menyerap hal-hal baru.

Reproduksi

Setelah memberikan perhatian kemudian menyimpannya, tiba saatnya untuk melakukan tindakan yang telah dipelajari. Inilah peran penting dari latihan, sehingga perilaku akan semakin terasah.

Motivasi

Tahap terakhir untuk memastikan proses belajar berlangsung lancar adalah motivasi untuk meniru perilaku yang telah dilihat. Konsep pemberian hadiah atau hukuman bisa menjadi cara menggali motivasi. Contohnya ketika melihat teman sebaya mendapat hadiah saat tiba di kelas tepat waktu. Atau sebaliknya, melihat teman dihukum karena terlambat masuk kelas.

Albert Bandura percaya pada “determinisme timbal balik”, yaitu lingkungan memang membentuk perilaku dan perilaku membentuk lingkungan, sedangkan behaviorisme dasarnya menyatakan bahwa lingkungan seseorang menyebabkan perilaku seseorang (Santrock, 2008). Teori ini terkait dengan Social Development Theory and Lave’s Vygotsky dimana ketika melakukan proses pembelajaran secara tidak langsung juga menekankan tentang pentingnya pembelajaran sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun