Akomodasi merupakan proses kedua setelah asimilasi, dimana anak-anak mengubah atau menyesuaikan skema kognitif yang sudah ada untuk memahami informasi baru. Akomodasi terjadi ketika pengalaman atau pengetahuan baru tidak dapat sepenuhnya sesuai dengan skema yang sudah ada, sehingga anak perlu mengubah struktur berpikir mereka agar dapat memproses informasi tersebut. Misalnya, jika seorang anak yang memiliki skema tentang burung sebagai hewan yang bisa terbang bertemu dengan penguin (burung yang tidak bisa terbang), ia akan melakukan akomodasi dengan memperbarui skemanya agar mencakup burung yang bisa terbang dan yang tidak bisa terbang.
ADVERTISEMENT
Di dalam proses adaptasi itu sendiri ada konsep ekuilibrium, yang artinya keseimbangan atau kecocokan di antara skema-skema yang ada. Jika skema lama tidak sesuai dan tidak cocok dengan informasi yang baru didapat anak, maka disebut ekuilibrium. Namun jika melalui konsep asimilasi tidak ditemukan kecocokan antara skema lama dengan informasi baru, maka disebut disekuilibrium, dan memerlukan akomodasi untuk mencapai ekuilibrium.
Jean Piaget membagi proses perkembangan menjadi empat tahapan:
1. Tahap Sensorimotorik
Ilustrasi Baby Holding White Wooden Stool. Sumber: Pexels.com
Ilustrasi Baby Holding White Wooden Stool. Sumber: Pexels.com
Tahap sensorimotorik adalah tahap pertama dalam teori perkembangan kognitif Jean Piaget, yang terjadi sejak anak usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, perkembangan kognitif anak bergantung pada interaksi langsung dengan dunia melalui indra (seperti penglihatan dan pendengaran) dan gerakan motorik (seperti meraih dan menggenggam). Anak-anak pada tahap sensorimotorik belajar tentang dunia melalui eksplorasi fisik dan sensorik, membangun pemahaman dasar tentang objek dan peristiwa di sekitar mereka. Menurut Piaget, hingga anak usia 8 bulan dia akan memiliki rasa pemahaman bahwa setiap objek itu nyata, bahkan jika di luar pandangannya. Misalnya, ketika mainan disembunyikan di balik bantal, anak pada tahap sensorimotorik akan mulai menyadari bahwa mainan tersebut masih ada dan dapat mencarinya, meskipun tidak terlihat.orik . Tahap Praoperasional
Ilustrasi Portrait of Girl Blowing Candle on Cake. Sumber: Pexels.com
Ilustrasi Portrait of Girl Blowing Candle on Cake. Sumber: Pexels.com
Tahap praoperasional yang berlangsung pada anak usia sekitar 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir simbolis, yang memungkinkan ereka menggunakan kata-kata dan gambar untuk merepresentasikan objek yang tidak hadir. Namun, pemikiran mereka masih bersifat egosentris, yang artinya mereka lebih cenderung melihat dunia hanya dari sudut pandang mereka sendiri.