sanitasi puskesmas Balapulang melakukan kegiatan pemicuan STBM sebagai salah satu bentuk pengabdian masyarakat di wilayah Puskesmas Balapulang Kabupaten Tegal, di wilayah Puskesmas Balapulang ini, untuk akses sanitasi aman masih dalam kategori kurang terutama tentang pengelolaan sampah, jamban sehat dan pengelolaan air minum rumah tangga, masyarakat masih ada yang belum memilki septitank dan Masyarakat masih berperilaku BAB sembarangan, Sehingga perlu adanya sosialisasi terkait perubahan perilaku masyarakat untuk tidak BAB sembarangan, dengan memilki jamban sehat.selain itu juga permalsahan sampah masih menjadi PR besar di Masyarakat yang beranggapan sampah menjadi tanggung jawab jawab pemerintah dan sampah merupakan bahan buangan yang sudah tidak bermanfaat, padahal dari sampah ada banyak alternatif dan keratifitas sehingga terdapat nilai jual bila dilakukan pengelolaan sampah dengan baik di Tingkat Desa.
Tegal (04/08/2024), PetugasUntuk menekan angka kematian akibat diare ini, yang salah satu penyebarannya yaitu dari perilaku BAB sembarangan, Bentuk nyata yang dilakukan dalam mewujudkan pilar 1 STBM yaitu stop BAB sembarangan, yaitu dengan melakukan kegiatan pemicuan stop BAB sembarangan. Berbagai alasan digunakan oleh masyarakat untuk buang air besar sembarangan, antara lain anggapan bahwa membangun jamban itu mahal, lebih enak BAB di sungai, tinja dapat untuk pakan ikan, dan lain-lain yang akhirnya dibungkus sebagai alasan karena kebiasaan sejak dulu, sejak anak-anak, sejak nenek moyang, dan sampai saat ini tidak mengalami gangguan kesehatan. Alasan dan kebiasaan tersebut harus diluruskan dan dirubah karena akibat kebiasaan yang tidak mendukung pola hidup bersih dan sehat yang akan memperbesar masalah kesehatan
Sanitasi menjadi peran penting dalam memutus mata rantai penularan penyakit berbasis lingkungan yaitu penyakit menular salah satunya diare, DBD, Thypoid. masyarakat perlu dilakukan pemahaman akan pentingnya sanitasi dan perubahan perilaku untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya, dengan pemicuan STBM masyarakat di berikan pemahaman dan simulasi langsung tentang alur kontaminasi penyakit menular dengan menitikberatkan pada perasaan jijik, dan mengetuk hati masyarakayt untuk melakukan perubahan perilaku.Â
setelah dilakukan simulasi masyarakat diberikan peran serta untuk membuat peta sanitasi yang terjadi di Desa sangkanjaya, dan melakukan komitmen bersama untuk perbaikan akses sanitasinya, yaitu terkait jamban sehat, CTPS, pengelolaan air minum dan makan rumah tangga, pengelolaan sampah dan pengelolaan air limbah rumah tangga.
setelah masyarakat memahami akan pentingnya sanitasi, masyarkat diberikan pilihan untuk perubahan perilaku atau tetap dengan akses sanitasi yang tidak memenuhi syarat dan dengan penyakit menular yang terus ada dan menyerang anggota keluarganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H