Mohon tunggu...
Intan Putri Nuraini
Intan Putri Nuraini Mohon Tunggu... Universitas UPN Veteran Jawa Timur

hobi saya memasak dan membaca buku

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Epitemologi Dampak Rokok terhadap Kehidupan Remaja

27 Oktober 2022   22:49 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:55 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Merokok merupakan salah satu bentuk perilaku yang kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kini, tembakau tidak lagi hanya untuk orang dewasa, tetapi remaja, bahkan anak-anak sudah mulai mengenal tembakau dan mencoba mengkonsumsi tembakau. Menurut hasil penelitian, ditemukan bahwa tanaman tembakau (tembakau) adalah tanaman herba. Tanaman ini berasal dari Amerika Utara dan Selatan . Sejarah Tembakau penuh  intrik dan  mitos, awalnya digunakan oleh penduduk asli Amerika  sebagai alat komunikasi. Sejarah mereka saat itu terkait dengan tanaman tembakau. Ajaran agama mereka juga tentang tanaman tembakau, di mana pada saat itu diyakini bahwa asap melindungi roh yang sangat jahat  dan  sebaliknya memberi mereka akses mudah ke roh-roh baik. 

Christopher Columbus Sekitar waktu ini penyeberangan transatlantik pertama pada tahun 1942, penduduk asli Amerika yang menetap di Dunia Baru menyumbangkan daun tembakau, dan seabad kemudian, merokok telah menjadi praktik umum tren sosial, dan masih dari orang-orang yang tumbuh secara ekonomi ke bisnis rakyat di Amerika Serikat. Rata-rata perokok Indonesia, pria dan wanita, dewasa dan anak.

Pengertian tembakau dalam PP No. 13 Tahun 2003 Pasal 1 menyebutkan bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau, termasuk cerutu atau bentuk lain yang dihasilkan dari  Nicotiana Tabacum, Nicotiana Rustica dan spesies lain atau sintesisnya yang mengandung nikotin atau tanpa aditif. Menurut definisi tembakau, tembakau adalah silinder  kertas dengan panjang  70 hingga 120 mm dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun tembakau yang dicincang halus. Rokok dinyalakan di salah satu ujungnya dan dibiarkan membara sehingga asapnya bisa dihirup melalui mulut di ujung yang lain.

Apakah ada dikalangan remaja yang merokok atau hanya dikalangan orang dewasa saja? Pada masa periode remaja memiliki salah satu tahap perkembangan yang sangat rentang dalam kehidupan manusia. Remaja juga bisa disebut dengan periode kehidupan manusia yang diliputi stres dan berbagai beban oleh konflik, serta gejolak emosi. Remaja juga memiliki karakteristik tersendiri yang membedakannya dengan periode perkembangan lainnya, antara lain pada masa-masa remaja merupakan periode peralihan dari masa anak menuju masa dewasa, sehingga terjadinya banyak perubahan. Contoh dari perubahan remaja ialah perubahan bilogis, perubahan kognitif dan perubahan status sosial. Salah satu ciri dalam kehidupan remaja ialah berani mengambil resiko yang sangat berdampak dalam dirinya untuk memberikan pengalaman baru dan pengalaman yang hebat, sehingga pada usia remaja kini banyak yang perilaku-perilakunya bermasalah yaitu salah satunya merokok. 

Lalu apa yang menjadi hal utama dalam factor remaja bisa melakukan perilaku yang salah yaitu merokok? Pada masa remaja tidak mudah untuk tidak terlepas dari konteks yang bisa mempengaruhi dalam perilaku dan keputusan yang diambil, yaitu konteks tersebut ialah keluarga, teman sebaya, lingkungan sekolah serta lingkungan tempat tinggal remaja. Tingkah laku pada remaja ini tergolong remaja bermasalah karena merokok adalah perilaku yang seharusnya dilakukan oleh orang dewasa. Motivasi merokok pada para remaja  umumnya karena faktor psikososial, seperti ingin ikut-ikutan, mencontoh orang tua dan saudara kandung, ikut mencontoh teman sebaya, ingin disebut dewasa, coba-coba dan lain-lain. Bagi para remaja merokok adalah kunci untuk mendapatkan identitas yang populer, mengikuti trend/fashion dan identitas yang sulit. 

Dalam kehidupan sehari-hari, budaya seperti ini muncul dalam bentuk penyebutan "banci" untuk remaja pria yang tidak merokok. Selain itu, lingkungan keluarga seperti struktur keluarga dan pola asuh orang tua juga bisa menjadi alasan mengapa remaja untuk merokok. Jumlah dari kalangan remaja merokok akan semakin meningkat akan diharapkan untuk berkurang. Dalam fenomena yang diungkapkan dalam aspek psikologi, yaitu salah satu faktor yang berperan  penting terhadap munculnya perilaku merokok pada masa remaja yang akhirnya akan menjadi suatu kebiasaan dan kecanduan terhadap rokok. Alasan dan faktor penyebab munculnya perilaku merokok pasti setiap individu akan sangat berbeda-beda. 

 Apakah kamu tau dampak negative dari merokok? Rokok dinilai sebagai material yang banyak memberikan dampak merugikan bagi kesehatan kita, yang dimana komposisi dari banyaknya jumlah bahan kimia yang berbahaya, berikut ada 9 kandungan rokok yang bersifat Merusak tubuh manusia yaitu pertama karbon monoksida jika terlalu banyak menghirup gas beracun karbon monoksida akan berakibat fungsi otot dan jantung akan menurun sehingga menyebabkan kelelahan, lemas dan pusing. Yang kedua yaitu nikotin jika dihisap perokok akan terserap masuk ke aliran darah, kemudian merangsang tubuh untuk memproduksi lebih banyak hormon adrenalin, sehingga menyebabkan peningkatan tekanan darah, denyut jantung, dan pernapasan. Yang ketiga yaitu tar jika terhirup oleh perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko sangat tinggi, yaitu akan menyebabkan penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema. 

Yang keempat, yaitu hidrogen sianida yaitu bahan penyusun rokok yang sering dipakai sebagai bahan pembuat asap pembasmi hama. Senyawa ini bisa mencegah tubuh menggunakan oksigen dengan baik dan dapat membahayakan otak, jantung, pembuluh darah, dan paru-paru. Yang kelima yaitu benzena, residu dari pembakaran rokok. Dampak paparan benzena dalam jangka yang panjang dapat menurunkan jumlah sel darah merah dan merusak sumsum tulang, sehingga meningkatkan risiko terjadinya anemia dan pendarahan. Selain itu, benzena juga merusak sel darah putih sehingga menurunkan daya tahan tubuh serta meningkatkan resiko terkena leukimia. 

Yang keenam, yaitu formaldehida residu dari pembakaran rokok yang mengakibatkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan dan risiko kanker nasofaring. Yang ketujuh, yaitu arsenik yang merupakan golongan pertama karsinogen. Paparan terhadap arsenik dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit, kanker paru-paru, kanker saluran kemih, kanker ginjal, dan kanker hati. Yang kedelapan, yaitu kadmium yang terdapat dalam asap rokok akan terserap masuk ke paru-paru. Akibatnya menimbulkan muntah, diare, penyakit ginjal, tulang rapuh, dan meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru. 

Yang kesembilan, yaitu amonia merupakan gas beracun yang digunakan untuk meningkatkan dampak candu nikotin, menghirup dan terpapar amonia dapat mengakibatkan napas pendek, sesak napas, iritasi mata, sakit tenggorokan, pneumonia dan kanker tenggorokan. Dalam jenis-jenis rokok dapat dilihat bahwa jenis rokok  yang banyak beredar  di pasar, yaitu jenis rokok sigaret dengan pembungkus kertas, yang dibuat dengan mesin yaitu sigaret mesin dan merupakan rokok filter dan non-filter. Konsumsi rokok di Indonesia memiliki tingkat konsumsi yang tinggi pada usia remaja antara 13-15 tahun di tahun 2004 hingga 2006 beberapa kota besar di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun