Mohon tunggu...
Intan Puspitasari
Intan Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi

Senang berada di pojok ketenangan untuk menikmati secangkir matcha hangat dengan sepotong kue bolu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Melihat Isu Pandemi: Teori Pilihan Rasional-James S.Coleman

22 September 2022   05:45 Diperbarui: 22 September 2022   06:15 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekitar kurang lebih dua tahun yang lalu awal tahun 2020 masyarakat Indonesia dihebohkan dengan masuknya virus yang mematikan yaitu COVID-19. Adanya virus ini pemerintah menerapkan kebijakan mulai dari lockdown untuk semua daerah, pembatasan sosial berskala besar, dan pembatasan kegiatan masyarakat, guna memutus rantai virus COVID-19. Berdampak dari adanya kebijakan pemerintah semua kehidupan berubah dari segala aspek. Matinya sebuah negara yang dulunya penuh keramaian, namun sekarang hanya ada perjuangan dan duka. Banyaknya karyawan yang putus bekerja, bidang pendidikan mulai riuh dengan segala aturan di mana sekolah harus ditutup dan mengharuskan belajar secara online, serta pusat wisata dan perbelanjaan banyak yang gulung tikar.

Dua tahun ini menjadikan kehidupan dengan penuh lara. Masa indah yang tertelan oleh ganasnya virus COVID-19. Kota Jogja yang dikenal sebagai pesona kota wisata tidak pernah sepi dari wisatawan. Di masa pandemi masyarakat bergelut dalam bidangnya untuk bertahan demi kehidupan yang berlanjut. Saya melihat permasalahan saat adanya kasus COVID-19 sedang naik-naiknya, pada bidang pariwisata tetap mempertahankan bahkan melahirkan objek wisata baru untuk tetap melestarikan Sumber Daya Alam di desanya. Pada tanggal 6 Juni 2021 Bupati Bantul meresmikan objek wisata Kedung Bunder di Padukuhan Kajor Wetan, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul. Para masyarakat di sana membuat sebuah objek wisata yang dihasilkan inisiatif dari masyarakat dan dibangun oleh masyarakat, mereka iuran untuk memfasilitasi objek wisata Kedung Bunder. Masyarakat yang berada di Padukuhan Kajor Wetan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang dijadikan sebagai objek wisata dengan segala kreativitas dan inovasi warga di sana dengan harapan menarik wisatawan. Di saat pandemi banyak objek wisata yang dijadikan tempat peristirahatan bagi orang yang bersepeda, apalagi saya melihat jalanan di Imogiri sangat menantang, namun banyak orang yang bersepeda hingga ke sana dengan bonus menikmati keindahan alam di sekeliling jalan. Tidak terlepas dari tujuan masyarakat membangun sebuah objek wisata untuk memanfaatkan Sumber Daya Alam dan menjadikan sebuah income di sektor perekonomian di tengah pandemi.

Jadi, menurut saya pengalaman ini merupakan contoh tentang teori pilihan rasional karena melalui teori pilihan rasional bentuk sebuah usaha untuk mencapai tujuan dan maksud, seorang aktor mempunyai pilihan dalam bertindak untuk mencapai tujuan itu, aktor di sini yaitu para masyarakat di Padukuhan Kajor Wetan, Kalurahan Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Bantul. Dengan memanfaatkan sumber daya baik dari alam maupun manusia. Pemanfaatan sumber daya seperti kedung yang berasal dari alam dan sebuah inovasi serta kreativitas untuk mencapai tujuan yaitu memanfaatkan Sumber Daya Alam dan menjadikan sebuah pemasukan di sektor perekonomian di tengah pandemi.

Saya mengenal teori pilihan rasional dari buku Teori Sosiologi Modern edisi keenam karya George Ritzer dan Douglas J. Goodman. Buku ini menjelaskan teori James Coleman sebagai satu-satunya teori yang menghasilkan integrasi berbagai paradigma sosiologi serta sebagai landasan untuk menjelaskan fenomena tingkat mikro dan makro. Teori pilihan rasional merupakan upaya untuk para aktor dalam mencapai tujuan ataupun makna. Dalam teori pilihan rasional tidak menghiraukan apa yang menjadi pilihan aktor, namun sebuah tindakan yang dilakukan aktor untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan tingkatan aktor. Teori ini melihat dua unsur utama yaitu aktor dan sumber daya. Berbicara mengenai sumber daya yang terbatas aktor akan menjadikan peluang sesuai yang bisa dicapai oleh aktor untuk mencapai tujuan yang paling bernilai.

Dalam pemahaman saya, teori pilihan rasional ini mengacu pada suatu aktor di mana aktor di sini yaitu manusia. Seorang aktor yang mempunyai tujuan dalam menggapai sesuatu dengan tindakan yang ditentukan oleh pilihan. Teori pilihan rasional melihat seorang aktor untuk berpikir rasional dalam mengambil keputusan. Teori ini melihat unsur utamanya dari aktor dan sumber daya. Dapat dijadikan sebuah pendekatan untuk melihat fenomena mikro dan makro. Sehingga aktor memaksimalkan kepentingan dalam mewujudkan makna atau tujuan dengan beberapa pilihan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki sesuai tingkatan untuk mencapai tujuan agar tercapai secara maksimal dan bernilai. Dari pernyataan yang sudah saya kaji masyarakat di sini sebagai aktor yang melestarikan Sumber Daya Alam dari sebuah kedung yang dijadikan sebagai objek wisata dengan segala inovasi dan kreativitas masyarakat di sana mereka mengembangkan tempat tersebut dengan hasil iuran hanya dengan tujuan agar dapat memanfaatkan dan melestarikan sumber daya yang dijadikan sebagai objek wisata serta mendapatkan sebuah pemasukan dari objek wisata Kedung Bunder.

Teori pilihan rasional ini diperkenalkan oleh James S. Coleman. Berbicara mengenai biografi dari James S. Coleman, beliau dilahirkan pada tanggal 12 Mei 1926 di Bedford, Indiana, Amerika. James Coleman mempunyai julukan sebagai teoritisi karena beliau berperan hebat dalam sosiologi. Pada tahun 1955 James Coleman menerima Ph.D dari Univeristas Colombia dan menjadi asisten profesor di Universitas Chiago sampai akhir hayatnya. Di sela hidupnya beliau kembali di Universitas Colombia setelah 14 tahun menetap di Universitas Johns Hopkins. Coleman menjadi penulis junior bersama S. M. Lipset dan Martin A. Trow untuk menganalisis beberapa masalah yang dibahas dalam Union Democracy. Kemudian Coleman mengalihkan ke studi pemuda dan pendidikan, dengan hasil laporan pemerintah (Coleman Report) yang berisi sebuah kebijakan mengenai pengangkutan anak sekolah dengan bus sebagai metode untuk mencapai persamaan hak menurut ras di sekolah Amerika.

Lalu di tahun berikunya Coleman beralih ke teori sosiologi, terutama teori pilihan rasional dengan bersamanya diterbitkan buku Foundations of Social Theory (Coleman,1990) dan pada tahun 1989 mendirikan jurnal Rationalitiy and Society. James Coleman mempunyai visi mengenai sosiologi bahwa sosiologi harus dapat digunakan untuk merumuskan kebijakan sosial. Beliau banyak dipengaruhi Merton terutama dalam kuliahnya mengenai Durkheim dan faktor sosial sebagai penentu perilaku individu. Tak hanya itu James Coleman juga dipengaruhi oleh pakar metodologi yaitu Paul la Zarsfeld mengenai metode kuantitatif dan sosiologi matematis. Beliau wafat pada tanggal 25 Maret 1995 di Chicago, Amerika Serikat.

Referensi:

S, Tyo. 2021. "Bupati Bantul Dukung Inisiatif Warga Selopamioro Kembangkan Wisata Alam". https://jogjaaja.com/amp/bupati-bantul-dukung-inisiatif-warga-selopamioro-kembangkan-wisata-alam, diakses pada 15 September 2022 pukul 05.22.

Ritzer, George dan Dauglas J. Goodman. 2004. Teori Sosiologi Modern (Edisi Keenam: Alimandan). Jakarta: Kencana.

Bakri, W. (2020). Biografi Tokoh-Tokoh Sosiologi Klasik sampai Postmodern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun