Perempuan dan HAKnya
Banyak pelanggaran hak dan kesenjangan kesempatan yang dialami perempuan atau merugikan banyak perempuan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, upah lebih rendah, hingga kurangnya akses ke pendidikan dan layanan kesehatan memadai.
Gerakan perempuan telah berkembang di era digital, seperti kampanye global #MeToo yang menyorot kekerasan berbasis gender, termasuk kekerasan seksual, dan juga #SahkanRUUPenghapusanKekerasanSeksual yang mendesak aturan penghapusan kekerasan seksual di Indonesia.
Konsep Kesetaraan Gender
Banyak yang menyalahartikan jika gender sama dengan seks, padahal kedua hal tersebut merupakan dua konsep yang berbeda. Seks berkaitan dengan perbedaan biologis antara laki-laki dan perempuan yang merupakan anugerah dari Tuhan YME, dimana hal tersebut bersifat kodrati dan tidak dapat diubah atau dipertukarkan.
Sedangkan gender sendiri merupakan peran ataupun atribut yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat dan juga apa yang diangggap oleh masyarakat pantas untuk laki-laki dan perempuan (Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak). Jadi pada dasarnya gender bukanlah merupakan suatu hal yang bersifat kodrati, namun dapat diubah dan juga dipertukarkan sesuai dengan tempat dan juga waktu.
Banyak masyarakat yang salah faham dengan peran gender antara laki-laki dan perempuan pada masa sekarang ini. mereka menggangap perempuan itu tugasnya dirumah menjadi ibu rumah tangga yang bertugas merawat anak, mengurus suami dan keluarganya serta mengurus rumah mereka. Seperti teori Evolusioner yang pada dasarnya tugas laki-laki adalah mencari nafkah sedangkan tugas perempuan adalah merawat anak.
Wanita Karir Hari Ini
Melihat kemajuan zaman sekarang ini banyak juga wanita-wanita yang bekerja dikantor, menjadi dokter, pendidik, bahkan menjadi abdi negara maupun bekerja di Pom bensin, menjadi sopir, menjadi pelayan maupun di toko dan lain-lain. Walaupun adapula perempuan yang bekerja tanpa memiliki gelar tetapi mereka juga termasuk wanita karir, karena mereka bisa membagi waktunya antara ibu rumah tangga dan bekerja.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peran wanita karir sangatlah besar karena mereka harus bisa membagi dirinya dengan kodrat yang dimiliki sebagai seorang ibu dan istri. yang harus kita fahami disini adalah perempuan bekerja bukan untuk menyaingi pekerjaan suami tetapi perempuan bekerja untuk mencerdaskan generasi-generasi yang akan datang. seperti yang terjadi di luar negeri perempuan harus berpendidikan sampai S3 karena disana pendidikan perempuan berguna untuk merawat anak agar menjadi anak yang kompeten.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H