Tahapan perkembangan fisik dan mental anak usia 0 sampai 5 tahun merupakan masa keemasan, pada masa tersebut anak di bawah usia lima tahun mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Secara umum tumbuh kembang anak terbagi menjadi dua. Menurut Doyle, Daniel Pertumbuhan adalah perubahan yang terukur, dan perkembangan adalah peningkatan kapasitas fungsi tubuh yang secara struktural lebih kompleks. Dalam beberapa kasus, pertumbuhan dan perkembangan bayi mungkin tidak mencapai ukuran standar saat ini, di mana pertumbuhan dan perkembangan anak di bawah lima tahun tidak tercapai tergantung pada periode waktu, seperti balita yang tidak dapat memegang pensil sebelum usia 2 tahun, ukurannya tidak dalam kisaran standar. Beberapa masalah tersebut dapat diramalkan melalui tindakan positif orang tua untuk mengontrol dan merawat balita kesayangannya.
Pada tahun 2013, WHO melaporkan bahwa di seluruh dunia masih terdapat 162 juta anak stunting di bawah usia 5 tahun dan hampir 100 juta anak yang kekurangan berat badanya . Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) melaporkan pada tahun 2013 angka stunting remaja di Indonesia tetap 37,2% atau 12,1%. Masalah gizi lain yang masih dihadapi Indonesia adalah gizi kurang 5,7%, gizi buruk 13,9% dan obesitas anak 11,9%. 3. Pemantauan tumbuh kembang anak merupakan rutinitas yang sangat penting, namun akses ke layanan kesehatan memiliki keterbatasan internal, keterbatasan waktu, faktor terkait, anak, pengetahuan ibu. Ada juga dari faktor jarak, ketersediaan dan kualitas layanan. Berdasarkan hasil Riskesdas 2013, masih 34,3% anak belum ditimbang dalam 6 bulan terakhir karena berbagai alasan, di antaranya anak di atas satu tahun 27,2% dan karena kesibukan 24,2%.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurillah Amaliah. dkk. Pada tahun 2015, pengembangan aplikasi mobile berbasis Android untuk memantau pertumbuhan, perkembangan dan konsumsi anak di bawah usia 5 tahun yang disebut aplikasi “Balita Sehat” telah selesai dan secara bersama-sama. dilakukan. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi “Balita Sehat” dapat berfungsi dengan baik. Hasil uji penerimaan ibu pada balita menunjukkan bahwa aplikasi “Balita Sehat” diterima dengan baik oleh ibu 25,6% dan sangat baik 74,4%. Menggunakan aplikasi mobile “Balita Sehat” menambah pengetahuan. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur pengetahuan dan sikap ibu dengan balita tentang pemantauan tumbuh kembang, konsumsi dan perkembangan balita setelah menggunakan aplikasi. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pengetahuan dan sikap ibu tentang pemantauan tumbuh kembang, konsumsi dan perkembangan anak usia di bawah 5 tahun.
Menurut Barnett, penggunaan teknologi seluler menghadirkan peluang inovatif untuk memperkuat pemantauan pertumbuhan di tingkat masyarakat dan membuatnya lebih efektif dalam memerangi kekurangan gizi anak. Meskipun antusiasme global untuk penggunaan ponsel dalam pemantauan nutrisi dan sistem pemantauan, ada sedikit bukti untuk mengevaluasi secara kritis adopsi mereka. Dalam pembahasan kali ini, fokusnya tidak hanya pada bagaimana mencapai tahap perkembangan optimal pada masa zaman keemasan, tetapi di sisi lain fitur aplikasi BabyTime yang dapat memberikan beberapa jenis terapi Toddler daily untuk membantu orang tua merawat balita. secara teratur dan efektif. dengan tumbuhnya prestasi ilmiah interdisipliner para penggiat teknologi, hal ini memungkinkan kita untuk menggabungkan dan memanfaatkan revolusi 4.0 dengan dampak pengaruh IoT (Internet of Things) dapat membantu orang tua melacak dan mengontrol tahapan tumbuh kembang anaknya melalui materi aplikasi yang dapat diterapkan pada perangkat smartphone "semua penggunaan".
Beberapa manfaat utama menggunakan perangkat seluler di bidang perawatan kesehatan (mHealth) termasuk pendidikan, pengumpulan data jarak jauh, pemantauan jarak jauh, pelatihan dan komunikasi untuk petugas kesehatan, pemantauan Memantau kasus dan epidemi, membantu dalam diagnosis dan pengobatan. Ritterband menggungkapkan bahwa ada 10 manfaat lainnya diantaranya bahwa jangkauan dan kemampuan perangkat seluler yang luas memungkinkan peneliti layanan kesehatan menggunakannya untuk mengembangkan dan menyampaikan rencana kesehatan yang komprehensif dan berinteraksi untuk mencapai perilaku kesehatan yang tepat bagi pasien dan juga mengurangi gejala yang tidak diinginkan.
Penggunaan aplikasi mobile “BalitaSehat” efektif dalam meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu balita dalam memantau tumbuh kembang anaknya. Penggunaan penerapan umur ibu dan pekerjaan ayah merupakan faktor dominan yang mempengaruhi perubahan peningkatan pengetahuan dalam pemantauan tumbuh kembang dan konsumsi balita Go. Meskipun sikap ibu berubah dalam melacak pertumbuhan, konsumsi dan perkembangan balitanya, faktor dominan yang mempengaruhi adalah pendidikan ayah dan penggunaan aplikasi.
Referensi
Walhidayat, W., Febriadi, B., & Devega, M. (2019). Penerapan Teknologi Bagi Orangtua untuk Kontrol dan Pemantauan Tumbuh Kembang Balita dengan Aplikasi Android Mobilephone. Jurnal Pengabdian Masyarakat Multidisiplin, 2(3), 206-213.
Amaliah, Nurillah. "Pemakaian Aplikasi Mobile" Balita Sehat" Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Ibu dalam Memantau Pertumbuhan dan Perkembangan Balita." Buletin Penelitian Kesehatan 46.3 (2018): 155-168.
Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta: 167 Litbang Kesehatan; 2013.