Dalam teori ini, Simmel memiliki pikiran yang lebih mendalam yaitu tentang lima aspek yang ada dalam sebuah ruang sosial, diantaranya :
1. Ekslusifitas Ruang
Bahwa setiap ruang itu bersifat unik dan memiliki ciri khas yang berbeda satu sama lain. Ini dapat dikorelasikan dengan sebuah pasangan CAPRES dan CAWAPRES serta partai pengusungnya. Dimana setiap kubu pasti memiliki ciri khasnya masing-masing.Â
2. Batasan Ruang
Batasan ruang ini yang akan menghasilkan unit dan klasifikasi atau pembagian ruang. Dimana dengan adanya Pemilu itu sendiri masyarakat akan secara otomatis terbagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan siapa yang didukungnya.Â
3. Ketetapan Bentuk Ruang Sosial
Adanya aturan, tujuan, visi dan misi, ada hal yang ingi dibahas / didiskusikan / didebatkan sehingga ruang sosial tersebut akan hidup dan berkembang secara lebih dinamis. Hal seperti ini biasanya akan ada di dalam sebuah partai politik. Mereka yang menjadi kader politik tidak hanya masuk dan menjabat, tapi juga memegang tanggung jawab atas tugas dan peraturan sebagai petugas partai. Hal ini semata-mata untuk mewujudkan visi dan misi dari partai tersebut.
4. Kedekatan dan Jarak Antara Ruang
Hal ini dapat dimaknai bahwa aktor yang berperan dalam ruang sosial harus memiliki kedekatan sosial namun juga berjarak dalam ruang sosialnya. Contohnya, setiap CAPRES dan CAWAPRES pasti memiliki target daerah yang mayoritas masyarakatnya akan memilih mereka. Untuk bisa mendapatkan suara disana tentu setiap CAPRES dan CAWAPRES serta panitia sukses nya perlu membangun sebuah hubungan baik dengan masyarakat disana dan juga memuaskan segala aspirasi yang disampaikan mereka.Â
5. Mobilitas Ruang
Setiap ruang sosial akan memiliki situasi dan kondisi yang dinamis yang memungkinkan adanya perubahan yang bersifat stagnant. Perubahan ini disesuaikan dengan siapa aktor yang membangun ruang sosial tersebut. Hal ini dapat dilihat dengan seberapa cepat seorang aktor politik merubah keputusanya selama jelang perhelatan Pemilu 2024 ini. Hal tersebut yang memungkinkan untuk didasari oleh situasi dan kondisi tertentu yang bisa mendatangkan untung atau justru menjadi jalan buntung.