Mohon tunggu...
Intanohana
Intanohana Mohon Tunggu... Administrasi - Risercer

Damn I love Indonesia!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kalau Bukan Cinta, Kenapa Harus Menikah?

18 Januari 2019   16:03 Diperbarui: 18 Januari 2019   16:45 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampai saat ini aku ingat sekali perkataan seorang teman (pria) beberapa tahun lalu. 

Dia datang ke meja kerjaku dan memberikan undangan pernikahannya.

Aku yang sangat antusias menerima undangan itu menyampaikan selamat atas rencananya setelah berpacaran cukup lama, mungkin hampir 8 tahun. 

Kataku kira-kira begini "Senang sekali rasanya jika kita berjodoh dengan orang yang kita cintai". 

Tapi jawabnya "Apa itu cinta?"

Seketika aku kaget saat dia bertanya, pikirku dia bercanda. Tapi mengapa tidak ada tawa ? 

Setelah menyadari ini bukanlah literally bercanda, aku mengurungkan niat tertawa. 

Tanyaku balik "Lalu kalau bukan cinta mengapa harus menikah"

Sembari menunggu jawaban aku sudah berfikir jauh kemana-mana, apakah dia tidak mencintai pasangannya selama ini? Atau apakah dia terpaksa menikahi karena sudah lama berpacaran?

Lalu jawabnya "Ya...begitu saja, kita cocok, nyaman, lalu sudah lama pacaran dan cukup umur ya kita menikah" 

Hufft aku senang mendengarnya sambil teriak " YAA itukan namanya Cinta!"

Sayangnya dia tetap tidak mengubah raut muka yang merespon tawaku. 

"Yhaa. begitu aja, rasanya itu bukan cinta. Memangnya apa itu cinta?" Tanyanya lagi.

Jawabku cepat "Cinta itu ketika kamu nyaman, cocok, mau berkorban dan mau memberi lebih dari apa yang kamu punya,dan blablabla.. Itu semua cinta." .Sepertinya aku menjelaskan lebih panjang lagi dari ini sambil tanganku sibuk memperagakan. 

Lalu dia diam sejenak lalu tertawa keras sebelum kemudian memandangi mataku, "Are you in love? Hahaha. Sudah berapa lama pacarannya?"

 "2 tahun lebih lah", jawabku singkat dan polos.

Lalu dia kembali tertawa seolah akhirnya mengerti mengapa tadi aku sebersemangat itu menjelaskan apa itu cinta. 

"Well, yauda nikmatin dulu aja pacarannya, kalo sudah lama pacarannya kabarin lagi ya apa itu cinta", sambil pergi dan meletakkan undangannya di meja kerjaku. 

.......

Tiba-tiba hening cipta terjadi dan aku bingung. 

Aku bingung mengapa aku bingung. 

Aku bingung padahal aku masih tetap percaya apa yang aku katakan tentang cinta tadi benar.

Aku bingung karena dia memang sudah pacaran 8 tahun lalu kenapa bertanya apa itu cinta.

Aku bingung, kalau 8 tahun itu bukan cinta lalu apa?

Aku lebih bingung lagi membayangkan bagaimana kekasihnya jika tau ini bukan cinta (menurut definisinya)

Tapi tapi... apapun definisinya tentang cinta, sebagai anak bawang aku bingung. 

Lalu...mengapa menikah kalau bukan cinta?

Apakah anak bawang seperti aku memang terlalu klasik mengartikan cinta ataukah memang menikah itu tidak perlu cinta?

sumber gambar: google

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun