Sayangnya dia tetap tidak mengubah raut muka yang merespon tawaku.Â
"Yhaa. begitu aja, rasanya itu bukan cinta. Memangnya apa itu cinta?" Tanyanya lagi.
Jawabku cepat "Cinta itu ketika kamu nyaman, cocok, mau berkorban dan mau memberi lebih dari apa yang kamu punya,dan blablabla.. Itu semua cinta." .Sepertinya aku menjelaskan lebih panjang lagi dari ini sambil tanganku sibuk memperagakan.Â
Lalu dia diam sejenak lalu tertawa keras sebelum kemudian memandangi mataku, "Are you in love? Hahaha. Sudah berapa lama pacarannya?"
 "2 tahun lebih lah", jawabku singkat dan polos.
Lalu dia kembali tertawa seolah akhirnya mengerti mengapa tadi aku sebersemangat itu menjelaskan apa itu cinta.Â
"Well, yauda nikmatin dulu aja pacarannya, kalo sudah lama pacarannya kabarin lagi ya apa itu cinta", sambil pergi dan meletakkan undangannya di meja kerjaku.Â
.......
Tiba-tiba hening cipta terjadi dan aku bingung.Â
Aku bingung mengapa aku bingung.Â
Aku bingung padahal aku masih tetap percaya apa yang aku katakan tentang cinta tadi benar.