Mohon tunggu...
Intan Nur Setya
Intan Nur Setya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa paruh waktu yang sedikit nulisnya dan jarang bacanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hari-Hari di Pelataran Musim Primbon

11 Oktober 2024   00:32 Diperbarui: 11 Oktober 2024   00:48 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Weton Jawa, tafsir mimpi, ramalan jodoh, arti nama, rezeki hingga hoki, dirangkum dalam ilmu ramal-meramal yang biasa disebut dengan primbon. Primbon identik dengan buku astrologi dan mistik kejawen kuno berisi kumpulan kebijaksanaan kuno dan praktik Jawa. 

Dasar dari ilmu tersebut adalah menyelaraskan hubungan manusia dengan alam semesta. Jika anda sekalian khususnya orang Jawa yang masih dan akan tetap mempercayai primbon, mungkin hidup yang dijalaninya akan selaras, pas, serasi, dan seimbang. 

Walaupun di beberapa ramalan hanyalah mitos untuk mendukung praktik sosio-religius dalam pandangan Jawa dari berbagai aspek seperti cinta, karier, masalah kesehatan, dan masalah spiritual.. Ilmu primbon juga tidak bisa dipisahkan dari ilmu titen, yaitu daya ingat yang diwariskan secara turun-temurun dalam masyarakat Jawa. 

Selain yang telah disebutkan di atas, primbon juga mengatur perihal hari yang dirasa pas untuk berkegiatan, membangun rumah, membangun jalan, meramal watak manusia, memaknai tanda-tanda alam yang bisa menentukan nasib melalui langit, hewan, tanaman, mimpi hingga mengatur posisi ketika akan minum jamu. 

Sebenarnya masih banyak yang diatur dalam primbon. Saya sebutkan lagi, misalnya rumus ilmu gaib seperti rajah, mantra, doa, dan tafsir mimpi. Ada banyak mantra yang terdapat primbon. Misalnya Mantra dan Aji Pangasihan yang bertujuan untuk memikat hati seseorang yang dicintainya. 

Mantra tersebut terdapat dalam sebuah buku Primbon Ajimantrawara, Yoga Brata, Rajah Yoga Mantra. Primbon juga mengatur proses daur hidup manusia dari masih bayi hingga dewasa. Mulai dari lahir hingga tumbuh kembang anak, hingga menjadi  dewasa  kemudian  menikah  sampai  prosesi  kematian,  semua  terhitung  dengan  cermat dalam  buku  Primbon. 

Primbon juga memuat rekomendasi jamu untuk kiat-kiat ingin cepat diberi keturunan. Hal ini dirangkum dalam salah satu warisan budaya tak benda berupa manuskrip kuno yaitu Serat Primbon Jampi Jawi yang berupa pengetahuan tamba Jawa yang di dalamnya memuat ilmu pengetahuan tentang pengobatan tradisional. 

Dari macam-macam penyakit, cara mengobatinya, hingga berbagai macam tanaman dan khasiatnya. 

Pengetahuan yang dianggap berkhasiat sebagai obat tersebut diwariskan secara turun temurun. Oleh karena itu, pengarang kitab-kitab primbon tidak diketahui karena semua isi kitab-kitab tersebut merupakan kumpulan pengetahuan masyarakat yang luas dan kompleks. Hanya terdapat satu kitab yang diketahui pengarangnya yaitu Betaljemur Adammakna, yang ditulis oleh Pangeran Harya Tjakraningrat dari Kasultanan Yogyakarta. 

Menurut Jacob Sumardjo, seorang kritikus sastra dan perintis filsafat Indonesia melalui bukunya Arkeologi Budaya Indonesia mengemukakan bahwa Primbon dapat ditemukan di berbagai etnis di Nusantara tetapi, lebih banyak tersebar di Jawa, Lombok, dan Bali. 

Primbon Jawa muncul pada masa kejayaan kerajaan Mataram Hindu-Budha pada abad ke-8 hingga ke-11 Masehi. Saat itu, pemerintah Mataram berperan penting dalam pengembangan sistem pendidikan Jawa, termasuk Primbon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun