Seluruh anak buahnya telah mengambil posisi masing"
"Kang, tidak apa-apa yakin?", sekali lagi ia memastikan. Lagi" Engkus hanya mengangguk.
"Ini pisaunya" Kandi merogoh pinggangnya dan mencabut belati yang terselip, kemudian memberikannya pada Engkus.
Engkus menerima pisau itu dan menyelipkan di pinggangnya
"Mari kita keluar!" ajak Kandi, tak ia perhatikan wajah Engkus yang lebih pucat lagi. Mereka melangkah menuju panggung. Kandi tak menyadari seseorang di tempat duduk depan panggung mengawasi mereka dengan buas, tangannya mengepit sesuatu di balik bajunya. Engkus menoleh ke arahnya dan kemudian menunduk sambil mengambil posisi di panggung.
(Bersambung)