Asmara itu indah
Katamu beberapa tahun lalu
Masihku ingat rayuan konyolmu itu
Membuat tawa di malam sunyiku
Ku rekam jelas kala itu
Kau berlagak bak penulis handal
Kau menuliskan sesuatu dengan tinta istimewa
Bisikmu perlahan ini adalah tinta cinta
Kasih, kau menggoreskannya terlalu kencang
Membuat kertas itu sedikit robek
Kau pergi ketika tulisanmu nyaris sempurna, entah kemana
Namun daksamu tidak kunjung kembali
Bagai angin melaju tanpa arah
Aku terdiam dalam sepinya malam
Aku merasa setengah jiwaku hilang
Menghadapi realita di depan mata
Bagaikan jiwa yang lekang dari kesalahan
Kau hancurkan rasa yang selama ini ku dambakan
Tak ada jalan dari perasaan yang bisu ini
Takdirku tak pernah menemukanmu lagi
Anganku, kau rumah
Ku kira kau selamanyaÂ
Nyatanya kau hanya sementara singgah
Diriku tersadar bahwa tak ada yang beda
Atas dirimu dengan yang lain
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H