cintaku saat ini tak kupersembahkan untuk sebayaku
tapi untukmu yang terpaut 10 umur
untukmu yang selalu menatapku berbeda
entah,
apa yang harus kulakukan pada hatiku sendiri
saat kita bertemu, aku menghormatimu
tapi tidak dengan perbedaan kelas
tapi dengan hatiku
tapi saat itu...kau juga hanya menganggapku seperti seorang biasa
walau dengan tatapanmu yang berbeda
aku tak bisa menuntut lebih padamu
pada perasaanmu dan pada nalurimu
apa yang harus kulakukan pada perasaan bodoh ini..
perasaan bodoh….ah tidak juga, ini memang hanya untukmu
terkadang,
aku berharap segala rasa ini hilang
hilang untuk selama masa waktu itu ada
hati ini perih..
tentu..
perasaan cintaku tidak pernah kumainkan untuk sembarang orang.
Walau,
aku berharap kau mau mengerti perasaanku
Diantara naluri dan darah hatiku
Tetapi tetap kau tak mungkin mengerti perasaanku, bukan…
Walau sudah ku utarakan dengan tatapan berharga ini
Dan, untukmu…aku akan tetap masih menyayangi indahnya tatapan matamu itu.
Walau mungkin bukan dari hati kau persembahkan itu..
Atau…
Biarkanlah aku dan kau pasrahkan hati ini pada sang waktu yang tak pernah mundur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H