Pengenalan Unsur Rima Dan Irama Pada Puisi Anak Serta Media Pembelajaran Bagi Anak
Sastra memiliki banyak sekali wujudnya, salah satunya adalah Puisi. Puisi adalah sebuah sastra yang memiliki sifat imajinatif. Imajinatif dimaksudkan bahwa puisi mampu membuat sang pembaca dan pendengar membangun khayalan atau imajinasi dipikirannya. Pada sebuah puisi, seringkali dimasukan banyak sekali kata-kata yang memiliki makna yang dalam, kiasa, metafora dan simbol sebagai bentuk penggambaran akan ide, makna, pesan dan pengalaman yang ingin disampaikan. Hal ini tentu akan mendorong pembaca untuk membayangkan dan mencoba menerjemahkan sendiri pesan yang ingin disampaikan dari puisi tersebut.
      Puisi adalah salah satu karya sastra yang dimana pembentukannya melibatkan rima yang merupakan sebuah gagasan dan perasaan yang dirasakan dan dialami oleh individu tertentu mengenai suatu hal yang ia diungkapkan melalui bentuk-bentuk kata yang dirangkai dengan indah. Menurut Assya'bani & Naziah (2023) dalam pembentukannya, puisi sendiri dibangun oleh dua buah struktur yaitu struktur fisik dan struktur batin. Struktur fisik merupakan bagian dalam pembangun puisi yang bersifat fisik yang berarti digambarkan pada rangkaian kata atau secara harfiah merupakan media yang digunakan penyair dalam menyampaikan hakikat puisi. Stuktur fisik juga dapat dikatakan adalah stuktur yang kasat mata atau dapat dilihat secara langsung. Struktur fisik sendiri dibangun atas beberapa bagian yaitu diksi, gaya bahasa, irama, rima, majas dan tipografi. Sedangkan stuktur batin merupakan bagian yang berfungsi dalam membangun puisi dari dalam. Hal ini berarti bahwa stuktur batin berfungsi sebagai isi atau makna yang terkandung dalam sebuah puisi dan ingin disampaikan oleh penyair. Unsur pembangun dari struktur batin yaitu rasa, nada, tema dan amanat.
      Idammatussilmi dan Latifah (2021) menjelaskan bahwa puisi anak adalah merupakan sebuah puisi yang dibuat dan diciptakan untuk dinikmati oleh anak-anak dimana puisi ini biasanya menggunakan sudut anak-anak sebagai bagian didalamnya Puisi anak juga dapat diartikan sebagai puisi yang dibuat dalam menyoroti aspek dari pertumbuhan jiwa sang anak sebagai calon pembacanya. Mulyono & Triana (2022) menjelaskan bahwa puisi anak memiliki ciri khas yang mencerminkan karakteristik sastra anak, yaitu penyampaian gagasan atau pengalaman dari sudut pandang seorang anak. Dalam pembentukannya, puisi anak harus memiliki beberapa unsur yaitu irama serta rima, kata, tema dan juga sarana retorika.
      Ada karakteristik unik yang hanya dimiliki oleh puisi anak. Purnomo, Aprilia dan Fatonah (2021) menjelaskan bahwa puisi anak merupakan puisi yang dibangun atas bait-bait, menerapkan bahasa yang sederhana yang menekankan akan penggunaan irama dan pengalaman yang menjadi isi dari puisi tersebut. Pada dasarnya, puisi anak akan terlihat sangat sederhana dan makna yang disampaikan akan sangat mudah dipahami. Contohnya adalah puisi hari guru atau puisi kelulusan. Hal lainnya yang dapat dilihat bahwa puisi anak dianggap lebih sederhana karena masih menggunakan bahasa yang mudah dimengerti karena imajinasi anak yang masih terbatas. Bentuk kesederhanaan ini dapat dilihat dari berbagai aspek seperti diksi, ungkapan, struktur dan pemaknaannya. Dari segi makna, puisi anak akan terlihat polos dan dan apa adanya, tetapi dari segi penggunaan dan pemanfaatan bahasa, bahasa pada puisi anak akan lebih insetif karena puisi anak memiliki ciri khas yang akan mengedepankan irama dan rima atau pengulangan lainnya sebagai aspek terdepan.
      Pada puisi, salah satu unsur pembangun yang terpenting adalah rima dan irama. Keduanya merupakan dua komponen yang menjadikan sebuah puisi. Keduanya ada dalam menciptakan keindahan bunyi dan stuktur dalam puisi. Rima merupakan sebuah pengulangan bunyi secara teratur yang membentuk sebuah harmoni yang membantu orang-orang dalam mengingat puisi tersebut. Biasanya pola rima akan banyak ditemukan diakhir kalimat. Sedangkan irama adalah alunan atau tempo yang terbentuk dari kata-kata yang terdapat pada puisi yang mampu menciptakan suasana saat puisi dibacakan yang mampu menjadi daya tarik ketika puisi dibacakan. Beberapa faktor yang mempengaruhi irama yaitu penekanan kata, panjang pendeknya suku kata serta jeda antar baris yang mampu menjadi daya tarik puisi tersebut.
      Penggunaan irama dan rima tentu memiliki perbedaan yang dapat dipengaruhi oleh beberapa hal. Beberapa hal yang mempengaruhi irama dan rima adalah genre pada puisi yang dibacakan, target audiens, pesan yang ingin disampaikan, gaya bahasa yang dimiliki oleh pembaca puisi/penyair, budaya dan masih banyak lagi. Jika dilihat lebih fokus lagi pada irama dan rima pada musik anak tentu ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Seperti irama yang dibawakan harus membawa intonasi dengan unsur kegembiraan didalamnya. penyair juga harus mampu memilih irama yang mudah dipahami anak seperti menggunakan menggunakan pola dari musik anak-anak atau irama yang mampu mengundang gerakan yang tentunya akan memancing gerakan pada anak.
Pada aspek beberapa hal yang harus diperhatikan melalui puisi anak yaitu penggunaan rima yang sederhana dan berulang dapat menjadi rekomendasi dan lebih mudah dikenali oleh anak. Contohnya adalah
"Kelinci melompat riang, Burung dilangit bebas melayang"
Penggunaan akhiran "ang" dibaris akhir akan memberikan kesan yang menyenangkan pada anak-anak dan mudah dipahami. Rima lainnya yang dapat digunakan yaitu menggunakan rima dengan memanfaatkan kata-kata yang familiar bagi anak. Hal ini tentu akan memudahkan anak dalam memahami puisi dan mereka mampu mengikutinya. Contoh
"Warna-warni pensil warna, seperi Pelangi diatas sana"
Penggunaan kata pelangi dan pensil warna menjadi dua unsur yang akan cukup familiar bagi anak sehingga ini akan memancing respon mereka dalam memahami puisi dan mampu merangsang otak mereka untuk membuatnya juga menggunakan kata-kata yang familiar bagi mereka
Selain sebagai media dalam melatih anak dalam bahasa dan pemahaman akan kata-kata, terdapat beberapa manfaat lain yang didapat melalui pembelajaran rima dan irama pada anak melalui puisi anak. Inten (2019) menjelaskan rima dapat memperluas kesadaran fonetik anak, hal ini disebabkan karena dengan adanya kata-kata yang berirama memberikan pendekatan komponen bunyi pada kata. Selain itu, hal ini dapat membantu anak dalam memahami bahasa yang dapat dijadikan salah satu alternatif belajar bahasa. Irama dan rima akan membantu anak dalam memperluas pemahaman dan pengetahuan mereka mengenai kata yang memiliki kemiripan suara yang sama dan memiliki pola yang berirama serta irama dan melodi yang ada pada puisi anak akan menjadi salah satu pendukung dalam kefasihan anak.
Penggunaan irama dan rima juga membawa dampak lain bagi anak. Permadani & Kusumaningrum (2023) menjelaskan bahwa puisi anak membawa dampak tersendiri bagi anak dimana hal ini diperoleh dari rima dan irama yang dihasilkan oleh puisi yang indah dibandingkan intensitas makna yang dibawakan oleh puisi tersebut. Hal ini juga dijelaskan dapat terjadi karena karakteristik dari puisi anak dapat dilihat dari repetisi dari pengulangan bentuk yang saat dibacakan menciptakan repetisi bunyi.
Unsur rima dan irama merupakan dua komponen penting pada sebuah puisi khususnya pada puisi anak. Pendekatan puisi anak yang menggunakan bahasa dan pemaknaannya yang sederhana dan penekanan akan rima, irama dan intensitas tentu menjadi daya tarik dan keunikan akan puisi ini. Melalui rima dan irama juga, anak dapat mempelajari banyak hal dilingkungan sekitarnya serta meningkatkan kemampuannya dari banyak aspek seperti kemampuan memahami bahasa serta pembelajaran kefasihan bahasa dari melodi yang dibawakan pada puisi anak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI