Mahasiswa Bina Desa UPNVJT membuat alat pengasapan daun kopi. Daun kopi ini diolah menjadi sebuah minuman yang kaya akan manfaat yaitu sebagai teh. Seperti yang sudah kami ketahui bahwasannya di Desa Sumberejo ini daun kopi dibuang dengan sia-sia Karena dianggap sebagai limbah. Maka dari itu kami olah jadi the, Karena memang daun kopi memiliki kandungan yang dapat menangkal radikal bebas seperti contohnya mangiferin serta dapat menurunkan kadar kolestrol.
Cara pembuatan teh ini dengan cara pengasapan, cara pengasapan ini dipilih menurut hasil penelitian rasa yang terbentuk ini sangat khas. Aromanya juga sangat tajam, dan dari hasil penelitian juga banyak panelis yang lebih suka teh dengan metode pengasapan. Tetapi di Desa Sumberejo ini masih belum ada alat untuk pengasapan, maka dari itu kami membuat TTG pengasapan yang mana didesain agar tetap ramah lingkungan.
Pengasapan ini dilakukan dengan batok kelapa yang mana asap dari batok kelapa ini sangat banyak dan perih ketika mengenai mata. Lalu kami membuat desain dengan sistem kabinet yang dirancang dengan rangka besi, dinding aluminium dan rak stainless steelmemiliki kinerja yang lebih baik daripada alat pengasapan ikan secara tradisional.Â
Rancangan alat pengasapan ikan tipe kabinet menggunakan rangka besi siku dengan dimensi panjang, lebar, tinggi (70, 50, 120)cm. Alat pengasapan didesain secara portable sehingga memudahkan untuk dipindah-pindah. Tungku pembakaran didesain pada dasar alat pengasapan berbentuk balok sehingga penyebaran panas pada ruang pengeringan merata lalu corong yang tinggi agar asap keluar langsung diatas dan asapnya pun tidak mengenai rumah-rumah warga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H