Ku tuliskan kerinduanku
ku goreskan kepiluanku
agar langit tau aku sedang merindu
ku ukirkan tawaku dalam ambang bahagia
ku guratkan air mata dalam lubuk jiwa
agar hujan tau aku rindu kota lama
aku benar merindu
Rindu gelak tawa di kota itu
rindu senyuman di tengah alun-alun kebahagiaan
rindu pada setiap guratan cerita lama di kota itu
ku teriakkan rasaku dalam kesunyian
agar duniapun tau bahwa aku
Rindu belaian lembut sepoi angin disana
rindu setiap jengkal kehidupan yang ada
aku rindu..
aku rindu rumah bidadari senja
aku rindu desa itu, desaku yang dikelilingi cahaya bintang
rindu..
rindu ocehan manja anak-anak desa yang sok kota
rindu tawa kecil anak-anak manja
rindu kejailan tangan sedarah
rindu Ayah
Rindu bunda
rindu dirimu dan dirinya
Rindu Desa itu.. desaku yang berselimutkan cahaya Rem-Bulan
tapi biarlah..
biarkan saja rindu ini
karena ini hanyalah ungkapan rindu seorang mahasiswa baru
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H