Dapat disimpulkan bahwa generasi z sering kesulitan mengatakan "tidak" karena takut merusak hubungan atau merasa bersalah. Namun, belajar untuk mengatakan "tidak" penting untuk meningkatkan rasa percaya diri, mengurangi stres, dan memberi kontrol atas hidup.Â
Dengan menetapkan batasan, mereka bisa fokus pada hal-hal yang penting, menjaga kesehatan mental, dan menjalani hidup yang lebih terarah. Kemampuan ini membantu mereka mencapai keseimbangan antara kehidupan pribadi dan sosial.
Prediksi Masa Depan
Jika generasi z belajar untuk mengatakan "tidak," prediksi untuk masa depan menunjukkan bahwa kesehatan mental mereka akan jauh lebih baik. Dengan kemampuan ini, mereka akan lebih mudah mengelola stres dan kecemasan yang sering timbul akibat tekanan sosial, tuntutan pekerjaan, dan ekspektasi yang tinggi, terutama di dunia yang sangat terhubung secara digital.
Dengan menetapkan batasan yang jelas, gen z akan memiliki ruang untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, mengurangi risiko kelelahan (burnout) yang banyak dialami oleh generasi muda. Mereka akan lebih fokus pada hal-hal yang benar-benar penting, seperti hubungan yang sehat, pengembangan diri, dan kesejahteraan fisik serta mental, tanpa merasa terpaksa memenuhi tuntutan yang tidak relevan.
Selain itu, dengan semakin terbiasa berkata "tidak," mereka akan menjadi lebih mandiri dan percaya diri dalam membuat keputusan, mengurangi kecemasan akan penilaian orang lain, dan lebih siap menghadapi tantangan hidup dengan ketenangan. Secara keseluruhan, ini akan membantu mereka menjalani hidup yang lebih seimbang, lebih produktif, dan lebih memuaskan, dengan fokus yang lebih baik pada kesehatan mental dan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H