Mohon tunggu...
MRBFinance
MRBFinance Mohon Tunggu... Akuntan - Bookkeeping, Accounting, Tax, Professional Service

Plaza Cirendeu blok 1A 0851-5776-0399

Selanjutnya

Tutup

Money

5 Metode Mengelola Persedian Bahan Baku Usaha Manufaktur

26 Januari 2021   15:46 Diperbarui: 26 Januari 2021   15:49 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelompok B

Kelompok ini memiliki persediaan yang bernilai sedang. Karakteristik pengendaliannya sendiri berada di antara kelompok A dan kelompok C (sedang)

  • Metode Periodic Review (Sistem P)

Merupakan metode dimana jarak waktu antara dua pesanan dalam pengendalian persediaan adalah tetap. Jumlah pemesanan ulang bahan baku tergantung pada sisa persediaan dalam gudang pada saat masa akhir periode pemesanan.

Pada sistem P ini setiap kali pesan jumlah yang dipesan sangat bergantung pada sisa persediaan pada saat periode pemesanan tercapai, sehingga setiap kali pemesanan dilakukan, ukuran lot pesanan tidak sama. Permasalahan pada sistem P ini adalah terdapat kemungkinan persediaan sudah habis sebelum periode pemesanan kembali belum tercapai. Akibatnya, safety stock yang diperlukan relatif lebih besar.

Sistem P lebih cocok untuk perusahaan manufaktur skala besar dengan bahan baku yang tidak memiliki masa kadaluarsa. Karena dengan Sistem P administrasi menjadi lebih mudah karena pemesanan bahan baku dilakukan secara periodik.

Contoh

Manufaktur tas pria wanita dan anak bisa menggunakan metode P karena bahan baku yang digunakan tidak ada masa kadaluarsa. Kain, resleting, benang, busa bisa distock dalam jumlah yang banyak dan melakukan review dalam 1 tahun sekali.

Langkah-Langkah Pembelian dan Penggunaan Bahan Baku

Meskipun setiap bisnis manufaktur produksi dan kebutuhan bahan baku beragam namun pada umumnya tahapan dalam pembelian dan penggunaan bahan baku hampir sama yaitu :

  1. Menentukan daftar bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi serta urutan operasional yang harus dilakukan untuk mempermudah proses awal produksi dan menghindari kesalahan.
  2. Menyediakan anggaran produksi yang berisi detail bahan baku yang diperlukan untuk produksi.
  3. Memberikan bukti permintaan pembelian kepada supplier yang berisikan rincian jenis bahan baku dan jumlah yang dibutuhkan.
  4. Pesanan pembelian adalah kontrak atas jumlah yang harus dikirimkan.
  5. Laporan penerimaan merupakan sebuah pernyataan bahwa jumlah yang diterima sesuai serta melaporkan hasil pemeriksaan dan pengujian mutu.
  6. Bukti penerimaan bahan baku memberikan wewenang bagi karyawan yang bertanggung jawab di bagian gudang untuk mengirimkan bahan baku dengan jenis dan jumlah tertentu kepada departemen tertentu pada waktu tertentu pula.
  7. Kartu catatan bahan baku yang berisi catatan detail setiap penerimaan dan pengeluaran bahan baku dan digunakan catatan persediaan perpetual.

*****

Sebagai bisnis yang kegiatan utamanya adalah menghasilkan barang, bisnis manufaktur sangat bergantung pada bahan baku untuk mengolah sebuah produk yang nantinya akan dijual.

Bahan baku yang berlebihan tidak baik karena itu artinya biaya yang dikeluarkan tidak efisien. Namun, kekurangan bahan baku juga tidak baik karena akan mempengaruhi pendapatan atas penjualan pada periode tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun