Mohon tunggu...
Intan Maulida F
Intan Maulida F Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Islam UIN Raden Mas Said Surakarta

menonton film, mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semangka Bukan Sekedar Semangka, Menjelajahi Makna Generasi Semangka

8 Juni 2024   17:40 Diperbarui: 8 Juni 2024   17:41 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Generasi semangka, istilah ini adalah generasi muda kelahiran pada tahun 2000-an. Lebih dari sekedar sebutan, semangka mempresentasikan karakteristik dan identitas unik dari generasi ini. Generasi ini terlahir dan tumbuh bersamaan dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat. Media sosial contohnya menjadi wadah bagi mereka untuk mengekspresikan diri, berekreasi, dan membangun komunitas online. 

Apa makna dibalik semangka sendiri pada generasi ini? Mari kita kupas disini

Semangka yang identik dengan warna merah, hijau, dan putih yang melambangkan keberagaman, kreativitas, dan keterbukaan. Rasa segar dan manis dari semangka mencerminkan keceriaan dan semangat dari generasi semangka. Kemudian biji-bijian semangka yang banyak menunjukkan potensi dan talenta yang siap ditanam dan dikembangkan. Buah semangka yang biasanya akan tumbuh di musim panas menggambarkan bahwa generasi semangka lahir di era digital yang penuh dengan dinamika, layaknya musim panas yang penuh energi. 

Generasi ini lebih bersifat terbuka terhadap perbedaan budaya, etnis, gender, dan memiliki rasa toleransi yang tinggi. Selain itu, mereka memiliki kesadaran terhadap isu lingkungan dan sosial yang mendorong mereka untuk terlibat dalam aksi-aksi positif dan kampanye online. Generasi ini memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin di masa depan. Sifat kreativitas, keterbukaan, dan kepedulian mereka dapat membawa perubahan positif bagi dunia. Dengan dukungan serta bimbingan dari generasi sebelumnya, mereka dapat berkembang menjadi individu yang unggul dan berkonstribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik.

Namun dibalik itu semua terdapat tantangan ataupun sisi negatif dari generasi semangka ini, yaitu generasi ini menghadapi berbagai macam informasi dari berbagai sumber, yang membutuhkan kemampuan untuk memilah dan mengolah informasi secara kritis. Generasi ini cenderung memiliki ketergantungan pada teknologi dengan penggunaan teknologi yang berlebihan dapat berakibat pada ketergantungan dan mengabaikan interaksi sosial di dunia nyatanya. Timbulnya cyberbullying. Cyberbullying merupakan intimidasi atau pelecehan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik, biasanya kejahatan ini melalui berbagai platform online. Bentuk dari cyberbullying sendiri bisa berupa komentar jahat, postingan yang memalukan, penyebaran hoax dan rumor, ancaman, bahkan sampai tindakan pelecehan secara verbal. Selain itu, Generasi ini memiliki potensi yang besar untuk menjadi kreatif dan inovatif, namun membutuhkan ruang dan dukungan untuk mengembangkan potensi tersebut. 

Masa depan dunia berada ditangan generasi semangka. Dengan memahami karakteristik dan tantangan mereka, kita dapat membantu mereka untuk berkembang dan berkonstribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik. Generasi sebelumnya memiliki peran dan tanggung jawab untuk membimbing dan mendukung mereka dengan menciptakan ruang kolaborasi dan pembelajaran aktif antar generasi ke generasi.

Dalam membangun generasi semangka kita dapat melakukan dengan 5 cara yakni (1) generasi semangka harus dibekali dengan literasi digital yang mumpuni untuk menghadapi berbagai macam sumber informasi, cyberbullying, dan konten negatif di internet. (2) Memberikan ruang dan kesempatan bagi mereka untuk dapat berekspresi, berkreasi, dan mengembangkan ide-ide yang inovatif. (3) Mendorong mereka untuk peduli terhadap isu sosial dan lingkungan serta terlibat dalam aksi-aksi positif untuk menciptakan dunia yang lebih baik. (4) Menjalin komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara generasi semangka dengan generasi sebelumnya untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. (5) Menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran dengan kebutuhan serta karakteristik generasi semangka untuk meningkatkan kualitas pendidikan

Kemudian langkah-langkah yang dapat dilakukan dari orang-orang disekitar para generasi semangka seperti peran orang tua, mereka dapat menjadi contoh yang baik dalam penggunaan tekonologi, mengajarkan nilai-nilai positif, dan membangun komunikasi yang terbuka dengan anak. Peran sekolah, dapat memberikan edukasi mengenai literasi digital, cyberbullying, dan keamanan dalam menggunakan media sosial. Peran pemerintah, menyediakan infrastruktur digital yang memadai, medukung program edukasi dan pelatihan digital, serta menciptakan kebijakan-kebijakan yang melindungi anak-anak dari kejahatan cyberbullying. Terakhir peran masyarakat dengan meningkatkan kesadaran tentang cyberbullying beserta dampaknya, dan membangung budaya digital yang positif dan saling menghormati satu sama lain. 

Generasi semangka bukanlah sekedar buah, melainkan simbol dari harapan dan potensi untuk masa depan. Dengan upaya bersama kita dapat membantu mereka berkembang menjadi individu yang unggul dan berkonstribusi dalam membangun dunia yang lebih baik. 

"Mari kita dukung mereka dalam berkarya dan membangun masa depan yang penuh warna-warni sesuai dengan makna dari buah semangka itu sendiri"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun