Kecelakaan kerja merupakan gabungan dari beberapa akibat, seperti dari akibat rusaknya peralatan teknis, lingkungan kerja yang tidak sesuai dengan standar peraturan yang ada, dan lalainya dari karyawan itu sendiri.Â
Misalnya dalam suatu pabrik masih ada peralatan yang kurang aman atau belum dilengkapi dengan alat pengamanan. Lalu lingkungan kerja yang terlalu berisik dari suara-suara mesin dan peralatan yang membuat karyawan kurang nyaman mendengarnya.Â
Suhu ruangan yang tidak baik pun juga dapat membuat karyawan tidak nyaman, entah itu terlalu panas atau terlalu dingin, dan terakhir sirkulasi udara yang tidak berjalan dengan semestinya menyebabkan terkumpulnya uap yang beracun dan berbahaya.
Sebagai contoh untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan kecelakan kerja di suatu perusahaan yaitu dengan melakukan penelitian di PT. Jamu Air Mancur. Penelitian ini telah dilakukan oleh Eka Swaputri dengan judul Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di PT. Jamu Air Mancur).Â
Data dari kecelakaan kerja yang didapatnya adalah tahun 2003 sampai 2006 sebanyak 4 kasus, tahun 2004 menambah menjadi 9 kasus, tahun 2005 ada 3 kasus, tahun 2006 terdapat 7 kasus, lalu di tahun 2007 adanya kenaikan yaitu 11 kasus kecelakaan kerja.
Pengertian Kecelakaan Akibat Kerja sendiri adalah kejadian yang tidak diinginkan dan tidak terduga sebelumnya yang mengakibatkan adanya korban manusia atau harta benda.Â
Terdapat tiga faktor utama kecelakaan kerja atau biasa dikenal dengan Three Main Factor Theory, yang pertama adalah Faktor Manusia, kedua adalah Faktor Lingkungan, dan yang ketiga adalah Faktor Peralatan. Lalu sebenarnya apa sih yang dimaksud dengan kecelakaan kerja di faktor lingkungan?
Faktor lingkungan dibagi lagi menjadi 4 faktor, yaitu kebisingan, suhu udara, penerangan, dan lantai licin. Pertama adalah kebisingan yaitu terlalu ramai atau berisik yang dilakukan oleh para tenaga kerja di sebuah pabrik yang mengakibatkan terganggunya komunikasi antar karyawan dan kurang merasa aman dalam bekerja. Yang Kedua adalah suhu udara dingin maupun panas. Suhu dingin sendiri mengakibatkan badan terasa kaku karena otot yang tidak bekerja secara maksimal.Â
Selain itu, suhu panas pun juga bisa mengakibatkan keringat berlebih yang berefek pada menurunnya prestasi kerja pekerja, mengganggu kecermatan dan kecepatan kerja otak maupun aktifitas karyawan. Yang ketiga adalah penerangan, yaitu salah satu sumber cahaya yang sangat penting untuk menerangi sebuah ruangan, peralatan, atau benda-benda di sekitar tempat kerja.Â
Faktor penerangan yang bisa mengakibatkan kecelakaan antara lain terlalu terangnya penerangan membuat kilauan cahaya berlebihan membuat mengkilapnya pantulan benda dan adanya bayang-bayang gelap. Selain itu penerangan yang kurang terang akan membuat mata mudah lelah. Lalu kelelahan mata bisa membuat rasa kantuk dan akan berbahaya bila pekerja sedang menggunakan mesin-mesin berbahaya sehingga dapat menyebabkan kecelakaan.Â
Yang terakhir adalah lantai yang licin. Lantai di suatu pabrik harus terbuat dari bahan yang tahan air atau oli dan tahan bahan-bahan kimia agar tidak mudah licin atau rusak akibat tumpahnya air atau bahan kimia, selain itu lantai di suatu pabrik harus dari bahan yang keras dan kuat agar tidak mudah retak.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, dapat disimpulkan penyebab kecelakaan kerja dikarenakan faktor lingkungan, yaitu kebisingan, suhu, penerangan, dan lantai licin.
1. Terlalu berisik atau ramai
Para pekerja menyatakan tempat kerja mereka terkadang masih cukup berisik meskipun suara mesin-mesin tersebut masih dibawah standar yang sudah ditentukan.Â
Sebenarnya tingkat suara yang cukup berisik atau bising tetap akan menyebabkan gangguan untuk para pekerja, karena dapat menghalangi komunikasi dan mengganggu konsentrasi. Contohnya di perusahaan ini masih terdengar suara yang dari mesin-mesin produksi yang sedang beroperasi, jika tidak sesuai dengan standar yang ada maka pekerja akan merasa terganggu dan kurang nyaman sehingga berpotensi adanya kecelakaan semakin besar.
2. Suhu
Untuk suhu ruangannya sendiri, sebagian besar para tenaga kerja merasa sudah cukup nyaman dengan keadaan suhu ditempat mereka kerja, karena ventilasinya sudah lancar. Namun, ada pekerja merasa kurang nyaman dengan keadaan suhu ditempat dia bekerja, karena pekerjaan yang dijalankan di dapur.Â
Pekerja merasa panas ketika kompor sedang menyala karena pada memasak makanan untuk para pekerja yang lainnya. Namun setelah selesai dan kompor-kompor sudah tidak dinyalakan, keadaan udara kembali nyaman. Suhu ditempat kerja yang terlalu panas membuat kurang nyaman dan mempengaruhi kondisi aktivitas para pekerja.
3. Penerangan
Menurut para pekerja, tingkat penerangan di perusahaan ini sudah baik. Lampu-lampu yang ada tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap. Lagipula, sebagian besar tempat mereka bekerja sudah cukup menggunakan bantuan langsung dari sinar matahari sebagai sumber penerangan di perusahaan ini.
4. Lantai Licin
Dari hasil penelitian diperoleh kondisi lantai saat kecelakaan terjadi saat keadaan licin. Contohnya lantai licin di dapur yaitu disebabkan percikan minyak dan air atau percikan air dengan busa sabun.Â
Sangat disayangkan, petugas kebersihan hanya membersihkan lantai setiap pagi, maka percikan air dan minyak dibiarkan saja dilantai sampai pagi tiba. Hal ini yang menyebabkan bahaya apabila kurang berhati-hati saat menjalalankan aktivitas. Keadaan lantai yang licin dapat menyebabkan terpelesetnya para pekerja jika mereka tidak sadar atau tidak mengetahui kalau sedang menginjak lantai yang terdapat ceceran minyak, air, maupun oli.
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, kecelakaan kerja disebabkan dari beberapa faktor, yang pertama adalah Faktor Manusia, kedua adalah Faktor Lingkungan, ketiga adalah Faktor Peralatan.Â
Hasil laporan yang telah dibuat oleh Eka Swaputri dengan jurnalnya yang berjudul Analisis Penyebab Kecelakaan Kerja (Studi Kasus di PT. Jamu Air Mancur) dapat diketahui adalah salah satu penyebab kecelakaan kerja di perusahaan ini dikarenakan faktor lingkungan, yaitu terlalu berisik atau bising, suhu, dan lantai licin. Kebisingan yang terjadi dikarenakan bunyi yang ditimbulkan dari mesin-mesin produksi yang sedang beroperasi.Â
Lalu, suhu udara pekerja yang melakukan pekerjaannya di dapur saat jam masak berlangsung karena kompor menyala, dan lantai yang licin karena adanya ceceran air, tercampurnya air dengan busa sabun dan percikan minyak dan air di dapur.Â
Perusahaan ini seharusnya langsung dapat membenahi masalah-masalah yang sudah menyebakan kecelakaan kerja kepada para pekerjanya, karena dilihat dari jumlah kasus kecelakaan kerja masih cukup tinggi. Semoga untuk tahun-tahun berikutnya, tidak ada lagi korban kecelakaan kerja di perusahaan ini, ya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H