Pertama kali saya menonton animasi Pixar adalah pada film Brave, yang menurut saya sangat bagus (by the way, saya tidak terlalu bisa menilai film dari segi efek, mungkin itu juga berperan sih, tetapi film bagus menurut saya adalah film yang bisa menyentuh emosi dan juga bisa memberi saya energi yang baik). Film yang kedua adalah "Coco", yang juga sama indahnya, mengesankan, memberi saya energi dan pengalaman baru.
Kisah Merida (Brave) dan Miguel (Coco) yang menuntun saya juga menonton "Toy Story 4". Sebenarnya dalam ingatan saya yang tidak terlalu bagus ini, saya sudah pernah menonton "Toy Story" tapi lupa yang keberapa dan sepertinya saya menontonnya di televisi.
Toy Story 4 bercerita tentang Woody dan teman-temannya yang berusaha mewujudkan tujuan paling penting kenapa mereka ada, yaitu menjadi mainan untuk anak-anak.Â
Sembilan tahun yang lalu, setelah pemilik Woody yang sebelumnya sudah dewasa, kini Woody dan teman-temannya menjadi milik seorang anak perempuan bernama Bonnie. Tetapi lama kelamaan Bonnie hanya bermain dengan 2 diantara mereka, dan Woody menjadi salah satu mainan yang terabaikan. Woody, yang walaupun terabaikan, selalu peduli pada Bonnie.Â
Pada suatu hari dia menyelinap kedalam tas Bonnie saat pertama kali Bonnie ke TK. Woody diam-diam membantunya agar dia tidak kesepian. Dikelasnya, Bonnie membuat boneka dari garpu bekas yang berasal dari tong sampah (yang tidak sengaja ditaruh Woody dimejanya) dan memberinya nama Forky, ajaibnya boneka garpu itu juga bisa hidup dan menjadi kesukaan Bonnie.Â
Forky tidak merasa dirinya mainan, dia merasa dirinya sampah dan selalu berusaha membuang dirinya sendiri di tempat sampah terdekat. Woody berusaha menjaga Forky agar dia tidak hilang dan berusaha meyakinkannya bahwa dulu dia memang garpu sampah tapi kini dia menjadi mainan yang berharga untuk Bonnie.
Tokoh Forky menurut saya sangat lucu, tanpa mengurangi rasa suka saya pada tokoh-tokoh yang lain, tapi dia begitu lucu dan unik. Juga ada kisah pertemuan kembali Woody dengan temannya Bo yang sudah 9 tahun tidak bertemu, ada juga 2 boneka bebek dan kelinci yang sangat ingin dimiliki anak-anak dan punya imajinasi yang terlalu berlebihan.
Sepertinya cukup sampai disini, sebelum review saya ini menjadi "spoiler", yang jelas film ini akan membuat kita sedih, tertawa, menangis dan bahagia bersamaan.
Dari skor 1 sampai dengan 10, saya memberi nilai 8,5. Film ini harus anda tonton, saya merekomendasikannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H