Mohon tunggu...
Intan Khaira Hanifa Bustami
Intan Khaira Hanifa Bustami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang suka menonton film dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Pandangan dan Penilaian Terhadap Film Animasi "Frozen"

13 Desember 2023   08:00 Diperbarui: 13 Desember 2023   08:04 663
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Intan Khaira Hanifa Bustami   

Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Andalas.  

Frozen merupakan salah satu film kartun bertema putri terbaik yang diproduksi oleh Walt Disney Animation Studious. Film ini merupakan adaptasi dari salah satu karya Hans Christian Anderson yang berjudul "The Snow Queen", yang bercerita tentang seorang putri pemberani bernama Anna yang berusaha mencari kakaknya, Elsa si Ratu Salju. Dalam usahanya ini ia bekerja sama dengan seorang pria bernama Kristoff, dan rusa peliharaannya, Sven. Selain itu, mereka juga harus menyelamatkan kerajaan mereka dari kehancuran yang disebabkan oleh sihir Elsa yang menyebabkan musim dingin berkepanjangan. Genre dari film ini adalah aksi, Petualangan, animasi, komedi, fantasi, musikal, dan kerajaan.

Frozen disutradarai oleh Jennifer Lee dan Chris Buck. Pengisi suara dari pemeran inti film ini adalah Kristen Bell, Idina Menzel, Jonathan Grof, Josh Gad, dan Santino Fontana. Ada juga Christophe Beck sebagai komposer skor orkestra film ini, dan lagu-lagu dalam film ini ditulis oleh Robert Lopez dan Kristen Anderson Lopez. 

Film Frozen pertama kali dirilis di Indonesia pada tanggal 29 November 2013. Film ini sangat populer tidak hanya di kalangan anak-anak tetapi juga menarik banyak remaja dan orang tua. Film ini juga dinilai memiliki pesan moral yang cukup tinggi, karakter setiap pemainnya juga sangat disukai. Pengisi suara dalam film ini juga sangat menjiwai dan sesuai dengan setiap karakter yang diperankannya. Film Frozen cocok ditonton oleh semua kalangan, bisa juga ditonton bersama keluarga di ruang keluarga saat bersantai bersama di akhir pekan.  

 Berikut beberapa pendapat dari penonton Film Frozen: 

 "Menurut saya alur cerita Frozen cukup berbeda dengan cerita putri Disney pada umumnya, pesan moral yang terdapat pada film juga tersampaikan secara baik kepada para penonton, visualisasi setiap karakter juga sangat detail dan menarik baik dari segi warna ataupun grafis, sehingga memanjakan mata penonton. Latar tempat dari cerita ini juga sangat indah dan menarik." Nada (19), seorang mahasiswa.

Alur cerita dalam film frozen juga sedikit berbeda dari biasanya. Yang biasanya lebih menekankan pada cinta pada pasangan namun dalam film frozen ini lebih menekankan pada hubungan persaudaraan. Yang ditujukan pada hubungan antara Elsa dan Anna. Jika plot kebanyakan film Disney berisi tentang seorang putri yang pada akhirnya akan diselamatkan atau berakhir menjadi pasangan dari seorang pangeran, tidak dengan film Frozen ini. Dinamika hubungan yang ditampilkan dalam film ini adalah di mana hubungan kasih sayang antara saudara kandung dapat menghapus kutukan. Salah satu kutipan kalimatnya berisi "True love is when you choose to put someone else's needs above your own", "cinta sejati adalah mengutamakan orang lain daripada diri sendiri." Olaf.  Film ini menggambarkan bahwa cinta sejati tidak hanya tentang pasangan tetapi juga tentang persaudaraan dan keluarga.    

Visualisasi film frozen ini sangat detail dan menarik. Grafis film ini juga sangat segar dan memukau dan sangat memanjakan mata penonton. Inspirasi untuk setting film Frozen berada di Norwegia. Salah satunya adalah desain Kastil Arendelle yang terinspirasi dari Benteng Akershus di Oslo, Norwegia.   

Kastil Arendelle (Sumber: Pinterest)
Kastil Arendelle (Sumber: Pinterest)

"Pemilihan soundtrack dari film Frozen sangat bagus dan spektakuler. Saya sangat menyukai semua adegan musikal dalam film ini, tetapi bagian yang paling saya sukai adalah adegan di mana Anna mengajak Elsa setiap tahun untuk membuat boneka salju, tetapi Elsa menolak untuk bermain dengan Anna setiap tahun. Perasaan yang tadinya senang, gembira, riang, seketika berubah menjadi perasaan kecewa, dan sedih. Adegan yang sangat berkesan karena perasaan para karakter tergambar dan tersampaikan dengan baik.  Dan juga ketika Elsa menyanyikan lagu "Let it Go". Di film ini, pengisi suara film Frozen juga sangat menjiwai setiap karakter yang diperankan." Nurul (19).

Adegan musikalisasi dalam film Frozen sangat ikonik, dengan penyampaian yang sangat epik di setiap adegan, mulai dari pembukaan film hingga akhir film. Beberapa lagu yang ikonik dalam film Frozen adalah "Do You Want to Build a Snowman", "For the First Time in Forever", "Love is Open Door", "Le it Go", "Conceal, Don't Feel", "In Summer", dan masih banyak lagi. Pada adegan menyanyikan lagu Do You Want to Build a Snowman, merupakan bentuk musikalisasi dari adegan Anna yang ingin mengajak Elsa untuk bermain salju, permainan tersebut merupakan permainan yang biasa mereka mainkan sebelum Anna berpisah kamar dengan Elsa, pada adegan tersebut menggambarkan perasaan kesepian Anna karena Elsa sudah tidak ingin bermain lagi dengan Anna yang di sisi lain Elsa juga takut untuk menyakiti Anna seperti dulu. Untuk lagu Let It Go sendiri menggambarkan perasaan Elsa yang ingin membuka diri, perasaan takut yang selama ini ia tunjukkan ia lepaskan sehingga ia merasa bebas dan menjadikan rasa takut tersebut sebagai kekuatan. 

"Saya sangat menyukai beberapa adegan dalam film Frozen, salah satunya adalah ketika Anna pertama kali bertemu dengan Kristof di Pos Perdagangan Wandering Oaken." Siswa SMA (16)   Adegan ini terjadi ketika Anna berniat untuk mencari kakaknya Elsa di tengah hutan. Di sana ia terjatuh di sungai yang menyebabkan pakaiannya basah, ketika berjalan menyusuri hutan dengan pakaian yang basah dan membeku Anna menemukan sebuah toko ditengah hutan ia bertemu dengan Kristoff, ia meminta bantuan kepada Kristoff untuk mencari adiknya namun ditolak. Namun, karena Anna tahu Kristoff tidak memiliki uang dan perlu membeli suatu barang, Anna pun membelikan semua kebutuhan Kristoff dengan tujuan agar Kristoff mau menemaninya ke tempat Elsa berada. Kristoff yang sangat terdesak akhirnya menyetujui keinginan Anna dan Anna pun melanjutkan perjalanannya ke Pegunungan Utara untuk mencari Elsa bersama dengan Kristoff.  

Anna dan Kristoff pertama kali bertemu. (Sumber: Pinterest) 
Anna dan Kristoff pertama kali bertemu. (Sumber: Pinterest) 

Padang, 12 November 2023

Oleh Intan Khaira Hanifa Bustami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun