Mohon tunggu...
Intan Kartika
Intan Kartika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara

Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mahasiswa Mengabdi, Optimalisasi Digital Marketing Strategi Pemasaran Beras di Tengah Pandemi

28 Agustus 2021   17:11 Diperbarui: 28 Agustus 2021   17:38 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Jember melakukan penerjunan Mahasiswa KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang masih bertema BTV III (Back To Village) atau yang lebih dikenal untuk kembali ke desa masing-masing. Mahasiswa sebanyak 3707 telah dilepaskan dan dilakukan upacara penerjunan melalui zoom oleh Rektor Universitas Jember, Dr. Ir. Iwan Taruna, M.Eng, Kamis (12/08/2021)..

KKN berlangsung selama 30 hari yang sudah berjalan sejak tanggal 11 Agustus 2021 s/d 09 September 2021. Dalam pelaksanaan KKN tahun ini terdapat lima program di antaranya Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19, Inovasi Teknologi/informasi Dalam Penanganan COVID-19,Program Pemberdayaan BUMDES/jaring Pengaman Desa Penanganan COVID-19, Program Literasi Desa Masa Pandemi COVID-19, dan Program Penanganan Stunting Dan AKI AKB. ( Ketua LP2M UNEJ, Prof. Dr. Yuli Witono, S.TP., M.P )

Program yang dipilih oleh Intan Kartika, Mahasiswi Program Studi S1-Ilmu Administrasi Negara FISIP Kelompok 78 yaitu "Pemberdayaan Wirausaha Masyarakat Terdampak COVID-19". Pemilihan program serta pengajuan program kerja selama 30 hari yang dilaksanakan di Desa Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung tersebut telah disetujui oleh DPL (Dosen Pembimbing Lapang), Rosita Indrayati, S.H., M.H.

Desa Biha merupakan desa yang wilayahnya sebagian besar adalah pertanian dan pantai. Oleh karena itu, penduk desa banyak yang bekerja sebagai petani dan Nelayan. Berhubung pertanian di wilayah desa tidak berjenis perkebunan sehingga hasil pertanian di desa cukup beragam. Hasil pertanian dari desa ini meliputi, jagung, padi, cabai, kelapa, semangka, melon, dan masih banyak lagi. Tidak sedikit pula masyarakat yang menekuni pekerjaan di bidang perdagangan maupun mengembangkan usaha di bidang produksi barang dan jasa sebagai mata pencahariannya sehari-hari. Usaha yang ditekuni masyarakat guna sebagai sumber penghidupan keluarganya diantaranya ialah usaha: (a) Produksi Tahu, (b) Tukang cukur, (c)bengkel, (d)Penjahit, (e)Produksi tempe , dan (f) produksi beras/pabrik penggilingan padi.

Adanya pandemi covid-19 kegiatan jual-beli yang dilakukan menjadi masalah, karena perdagangan yang dilakukan masih bersifat tradisional atau transaksi yang dilakukan harus bertemu secara langsung antara penjual dan pembeli. Salah satunya sasaran/mitra yang saya dampingi adalah usaha produksi beras/pabrik penggilingan padi.  Khusus untuk usaha pabrik penggilingan padi, kini dikembangkan oleh salah satu warga di Desa Biha yang tepatnya di Dusun way nipah. Usaha yang dijalankan secara perseorangan tersebut, selama ini pemasarannya telah merambah sampai ke beberapa desa di sekitarnya.

Untuk menangani permasalahan tersebut, Mahasiswa KKN UNEJ kelompok 78 akan melakukan pelatihan dan pendampingan secara luring untuk mengajak pelaku UMKM usaha produksi beras/pabrik penggilingan padi  untuk keluar dari permasalahan-permasalahan yang terjadi akibat dari covid-19.

Dalam program kerja selama 30 hari, penulis memperkenalkan pentingnya digital marketing dan memperkenalkan inovasi-inovasi serta manfaat dari teknologi yang semakin berkembang. Program kerja yang akan diterapkan penulis yaitu pendampingan pembuatan inovasi kemasan produk branding dalam strategi pemasaran, pendampingan cara melakukan promosi dan jualan dengan digital marketing.

"Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai digital marketing yang dapat mengembangkan usaha produksi beras/pabrik penggilingan padi  dan tetap bertahan di masa pandemi COVID-19. Saat ini jualan dengan cara tradisional hanya mengandalkan masyarakat sekitar yang mengetahui usahanya, tetapi tidak dengan masyarakat luar mengetahuinya.  Keadaan sosial seperti ini membuat usaha yang berlangsung bisa dikatakan hanya bertahan di posisi seperti ini saja, banyak masyarakat yang melakukan transaksi secara online karena dirasa lebih efektif dan hemat waktu. Oleh karena itu, program kerja KKN ini diharapkan dapat membantu membangkitkan usaha produksi beras/pabrik penggilingan padi  dengan banyak dikenal masyarakat luas", ungkap Intan Kartika, selaku Mahasiswa pelaksana KKN BTV III UNEJ ( http://unej.ac.id/ ), (28/08/2021).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun