Mohon tunggu...
intankaniapandini
intankaniapandini Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Saya adalah seorang yang bersemangat dalam dunia bisnis penjualan, Saya suka banget dunia penjualan karena bisa membantu orang menemukan produk yang mereka butuhkan dan memberikan produk dengan kualitas yang baik. Dengan cara ngobrol yang santai dan jujur, saya berusaha memberikan pelayanan terbaik supaya pelanggan merasa puas dan terus kembali. Bagi saya, penjualan itu nggak cuma soal jualan, tapi juga soal membangun hubungan yang baik dengan pelanggan dan memastikan mereka dapat pengalaman belanja yang menyenangkan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Pengaruh Gadget Terhadap Anak-Anak dan Remaja

10 Januari 2025   16:43 Diperbarui: 10 Januari 2025   16:51 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak-anak di Usia Dini (Sumber: Kompasiana.com)

Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak dan remaja. Penggunaan gadget yang meluas membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Artikel ini akan membahas bagaimana gadget mempengaruhi perkembangan remaja dan anak-anak serta apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak negatifnya.

Menurut data dari American Psychiatric Association (APA), sekitar 53% anak berusia 8-12 tahun di Amerika Serikat telah memiliki smartphone. Tren ini juga terlihat di banyak negara lainnya, termasuk Indonesia. Berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) pada tahun 2023, sekitar 68,6% anak-anak di Indonesia menggunakan gadget lebih dari dua jam per hari. Data ini menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu, survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2022 menunjukan bahwa sekitar 35,5% anak-anak Indonesia menghabiskan waktu lebih dari 4 jam sehari menggunakan internet, termasuk untuk bermain game dan mengakses media sosial. Tingginya angka penggunaan gadget tentu menimbulkan kekhawatiran mengenai dampak jangka panjang pada kesehatan mental anak-anak dan remaja.

Adapun Dampak Negatif penggunaan gadget terhadap anak-anak dan remaja:

1. Mengalami keterlambatan bicara.

2. Memicu Gangguan Mental.

3. Penurunan Kualitas Tidur.

4. Peningkatan Kecemasan.

5. Penurunan Kemampuan Sosial.

Untuk mengurangi dampak negatif ini, peran aktif orang tua sangat penting. World Health Organization (WHO) merekomendasikan agar anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak menggunakan gadget lebih dari satu jam per hari, sementara anak-anak di bawah 2 tahun sebaiknya tidak diberi akses menggunakan gadget sama sekali. Orang tua juga dianjurkan untuk menetapkan batas waktu penggunaan gadget dan memantau konten yang diakses oleh anak-anak mereka. Selain itu, menciptakan lingkungan keluarga yang kondusif untuk berkomunikasi dan bermain bersama tanpa kehadiran gadget dapat membantu anak mengembangkan kemampuan sosial dan emosional mereka dengan lebih baik.

Tips Pemakaian agar Anak Tidak Kecanduan Gadget

Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menghindari kecanduan gadget pada anak:

1. Tentukan Area Tanpa Gadget.

Buat peraturan yang jelas mengenai area tertentu di mana penggunaan gadget tidak diperbolehkan, seperti di meja makan, di kamar tidur, dan di dalam mobil. Hal ini membantu menciptakan momen berkualitas bersama keluarga, di mana anak bisa belajar berinteraksi tanpa gangguan gadget.

2. Batasi Penggunaan.

Penting untuk membatasi penggunaan gadget sesuai dengan usia anak. Anak-anak di atas 5 tahun perlu diberikan aturan yang jelas. Misalnya, jelaskan kepada anak bahwa mereka diperbolehkan menggunakan ponsel, tetapi hanya untuk keperluan tertentu. American Academy of Pediatrics dan Canadian Paediatric Society merekomendasikan batasan berikut:

  • Anak di bawah 2 tahun, hindari penggunaan gadget sendiri.
  • Anak usia 2-4 tahun batasi penggunaan kurang dari 1 jam per hari.
  • Anak di atas 5 tahun sebaiknya tidak lebih dari 2 jam per hari untuk penggunaan rekreasi, tidak termasuk waktu belajar.

3. Buat Jadwal.

Tentukan waktu yang tepat untuk anak bermain gadget. Selain itu, siapkan aktivitas alternatif yang menarik agar anak tidak merasa bosan dan beralih ke gadget. Misalnya, Anda bisa mengatur waktu bermain gadget setelah menyelesaikan pekerjaan rumah atau setelah bermain di luar sehingga anak lebih bersemangat untuk berpartisipasi dalam aktivitas lain.

4. Ajarkan Pentingnya Pengendalian Diri.

Berikan pujian kepada anak ketika mereka berhasil menahan diri dari bermain gadget dan mematuhi aturan yang telah ditetapkan. Hal ini akan membantu anak memahami pentingnya pengendalian diri dan membangun rasa percaya diri ketika mereka mengikuti batasan yang ada.

5. Batasi Akses Penuh.

Letakkan TV atau komputer di ruang tamu pada saat anak meonton TV dan menggunakannya, mereka tidak sendirian dan tetap dalam pengawasan anggota keluarga. Selain itu, jangan memberikan akses penuh kepada anak terhadap perangkat mobile. Mintalah anak untuk meminta izin terlebih dahulu sebelum menggunakan gadget dan ambil kembali perangkat tersebut setelah selesai.

6. Berikan Contoh yang Baik.

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang baik dengan menyimpan ponsel mereka dan menghabiskan waktu bermain dengan anak. Ini tidak hanya memperkuat hubungan antara orang tua dan anak, tetapi juga mengajarkan anak untuk lebih menikmati waktu tanpa gadget.

Kesimpulan

Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga untuk anak-anak dan remaja. Penggunaan gadget yang semakin meluas membawa beragam dampak, baik positif maupun negatif. Berdasarkan data, anak-anak di berbagai negara, termasuk Indonesia, menghabiskan waktu yang signifikan dengan gadget, yang dapat memengaruhi perkembangan mental dan sosial mereka.

Dampak negatif penggunaan gadget pada anak-anak dan remaja antara lain adalah keterlambatan bicara, gangguan mental, penurunan kualitas tidur, peningkatan kecemasan, dan penurunan kemampuan sosial. Oleh karena itu, orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi dampak negatif tersebut. Beberapa langkah yang bisa diambil meliputi menetapkan batasan waktu penggunaan gadget, menciptakan area bebas gadget, serta menyediakan aktivitas alternatif yang menarik.

Selain itu, orang tua juga diharapkan dapat memberikan contoh yang baik dalam penggunaan gadget serta mengajarkan anak-anak mengenai pengendalian diri. Dengan pendekatan yang tepat, anak-anak dapat belajar mengelola penggunaan gadget mereka, mengembangkan keterampilan sosial dan emosional, serta mempererat hubungan dengan keluarga.

Referensi

  • Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). (2023). "Pengaruh Penggunaan Gadget pada Anak di Indonesia."
  • Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII). (2022). "Survei Penggunaan Internet pada Anak di Indonesia."
  • Anak Tantrum dan Depresi Karena Sering Main Gadget - KlikDokter
  • Layar yang Menyisakan Luka, Menggali Keterkaitan Antara Gadget dan Kesehatan Mental Anak - merdeka.com
  • Pengaruh Gadget Terhadap Perkembangan Anak

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun