Mohon tunggu...
Intan Junita Lim
Intan Junita Lim Mohon Tunggu... Petani - For education

🙏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pupuk Kandang, Salah Satu Hara Alternatif yang Membantu Pertumbuhan Tanaman

8 Februari 2021   02:21 Diperbarui: 8 Februari 2021   03:19 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman selain air, pupuk juga di perlukan dalam meningkatkan kualitas pertumbuhan tanaman. Pupuk ini bertugas untuk menambah persediaan unsur hara bagi tanaman. Salah satu pupuk yang sering kali di pakai ialah pupuk kandang.

Pupuk kandang merupakan pupuk yang berasal dari kototan ternak, yang bercampur dengan sisa makanan maupun urine seperti sapi, kambing, ayam. Kandungan dalam pupuk kandang ini terdiri dari  unsur makro seperti N (nitrogen), P (fosfat) dan K (kalium) unsur mikro seperti kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan mangan (Mn) yang sangat berperan penting dalam keseimbangan hara dalam tanah (Andayani, 2013).

Salah satu golongan pupuk kandang yang sering di gunaka para petani karna memiliki bnyak kelebih yakni pupuk organik dimana pupuk ini sangat membantu dalam proses pembaikan struktur dan tekstur tanah sehingga daya serap hara kedalam tanah juga tinggi.

Menurut Wiryanta (2002).Beberapa tipe pupuk kandang terdiri dari pupuk kandang sapi yang memiliki kandungan unsur hara  N 2,33%, P2O5 0,61%, K2O 1,58%, Ca 1,04 %, Mg 0,33%, Mn 179 ppm, dan Zn 70,5 ppm. Pada pupuk kandang ayam memiliki unsur hara N 3,21%, P2O5 3,21%, K2O 1,57%, Ca 1,57%, Mg 1,44%, Mn 250 ppm dan Zn 315 ppm .

Pupuk kandang ini memiliki sifat yang alami dan tentu saja tidak merusak tanah, dimana memiliki fungsi untuk meningkatkan daya tahan terhadap air , aktivitas mikrobiologi tanah, nilai kapasitas tukar kation. Penggunaan pupuk kandang sapi dapat meningkatkan permeabilitas dan kandungan bahan organik dalam tanah dan dapat memperkecil nilai erodobilitas tanah.

Pupuk kandang ini mampu mengurai tanah gambut yang cukup baik. Karena unsur mikro dan makro yang di miliki mikroorganisme yang ada di dalamnya mampu mengurai tanah gambut agar menjadi lebih gembur sehingga unsur hara P dapat tersedia bagi tanaman ( Yuliana, 2015).

Tentu saja dalam penggunaan pupuk kandang ini juga memiliki kekuranga yakni, pupuk kandang lambat dalam bereaksi, pupuk kandang merupakan penyedia unsur hara yang tersedia bagi tanaman, akibatnya tanah yang di pupuk dengan pupuk kandang dalam jangka waktu yang lama masih dapat memberikan hasil yang baik. Namun disampinh itu pengaruh cadangan makanan yang terus menerus di lakukan secara teratur akan membentuk cadangan makanan yang baru.

Menurut Amir (2017) Di Indonesia hampir sebagian besar tanah memiliki kondiris di mana sering kekurangan unsur hara dan unsur liat sehingga di butuhkan pupuk kandang dalam jumlah yang cukup besar yaitu 10- 20 ton/ ha. Pada penggunaan pupuk kandang ayam sebanyak  10 ton/ ha dapat memberikan hasil terbaik terhadapt tinggi tanaman 27,00 cm dengan jumlah anakan sebanyak 78,17 helai daun pada bibit tanaman tebu. Sedangkan penggunaan pupuk kandang sapi sebanyak 10 ton/ ha+ 120 kg NPK/ ha pada tanah berpadir dapat meningkatkan hasul tebu sekitar 60 ton/ ha menjadi 70.63- 76.23 ton/ ha.

Sumber:

Amir, Nurbaiti., dkk. 2017. Pengaruh Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Bibit Tanaman TEBU ( Saccharum officinarum L.) Di Polybag. Klorofil. 12(2): 69.

Andayani, dan La Sarido. 2013. Uji Empat Jenis Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Cabai Keriting (Capsicum annum L.). Jurnal Agrifor. 12(1): 22-23.

Santoso, B., F. Haryanti dan S.A. Kadarsih. 2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Serat Tiga Klon Rami di Lahan Aluvial Malang. Jurnal Pupuk. 5(2):14-18.

Yuliana, dkk. 2015. Aplikasi Pupuk Kandang Sapi dan Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jahe (Zingiber officinale Rosc.) Di Media Gambut. Jurnal Agroteknologi. 5(2): 37- 38.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun