Mohon tunggu...
Intan Izha
Intan Izha Mohon Tunggu... Guru - Bebas

Menulis adalah hobi yang sangat menguntungkan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Review Book "Orientasi ke Arah Pemahaman Filsafat Ilmu"

14 Februari 2020   23:27 Diperbarui: 14 Februari 2020   23:39 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Contoh, apabila ilmu bertanya tentang bagaimana dan apa sebabnya? Maka filsafat lebih dari itu, ia bertanya apa itu sesungguhnya (esensinya)?, dari mana awalnya? Dan, kemana akhirnya?. Jika ilmu dalam membahas objek kajian hanya berdasarkan pengalaman, maka filsafat mepertanyakan pengalaman itu sendiri.

Oeh karena itu, dalam filsafat terdapat epistemology, yaitu filsafat pengetahuan yang membicarakan bagaimana cara memperoleh pengetahuan dari pengalaman itu. Berangkat dari sudut pandang yang berbeda itulah, munculnya penggabungan kedua istilah menjadi filsafat ilmu, yang bermaksud mempertanyakan ilmu itu sendiri yang tentunya mempunyai kajian yang mendalam.

Penulis menarik kesimpulan dari beberapa penjelasan diatas, maka filsafat ilmu secara umum dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebgaai disiplin ilmu dan sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai suatu disiplin ilmu, filsafat ilmu merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan objek khusus, yaitu ilmu pengetahuan yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu hamper sama dengan filsafat pada umumnya.

Sementara itu, filsafat ilmu sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan merupakan kerangka dasar dari proses keilmuan itu sendiri. Secara sederhana, filsafat dapat diartikan sebagai berpikir menurut tata tertib dengan bebas dan sedalam-dalamnyasehingga sampai ke dasar suatu persoalan, yakni berpikir yang mempunyai ciri-ciri khusus seperti analitis, pemahaman deskriptif, evaluative, interperatif, dan spekulatif.

Metode filsafat yang dijelaskan dalam buku ini ada sepuluh yaitu :

  • Metode kritis
  • Metode intuitif
  • Metode skolastik
  • Metode filsafat Rene Descartes dan pengikutnya
  • Metode geometri
  • Metode transcendental
  • Metode fenomonologis
  • Metode dialektis
  • Metode neopositivistis
  • Metode analitika bahasa

Mempelajari filsafat ilmu memberikan implikasinya bagi seorang ilmuwan atau akademisi untuk : pertama, sebagai pijakan dasar dalam mendalami ilmu pengetahuan. Kedua, sebagai penyadaran konseptual seorang ilmuwan tidak terjebak kedalam pola pikiran "menara gading" yakni hanya berpikir murni dalam bidangnya tanpa mengikatkan dengan kenyataan yang ada dluar dirinya. Padahal, aktivitas keilmuwan nyaris tidak dapat dilepaskan dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan.

Hakikat ilmu dari segi ontologis adalah tentang apa dan sampai mana pencapaian hakikat ilmu, yaitu dalam istilah bahasa arab 'ilm  yang berarti memahami, mengerti dan mengetahui. Ilmu merupakan pengetahuan khusus dimana seseorang mengetahui penyebab seuatu. Ilmu bersifat metodis, yaitu upaya yang dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya bisa dilihat dalam intisari ekspresi dari kreativitas.

Hakikat seni dan estetika menurut Amsal Bahtiar (2007) senia adalah suatu produk budaya dari suatu peradaban manusia. Seni mulanya adalah proses dari manusia dan merupakan sinonim ilmu estetika (seni) memiliki sifat universal , berlaku untuk umum. Keterbatasan sifat universal berkaitan erat dengan karakter universal ilmu estetika.

Hakikat agama, fungsi agama adalah memlihara integritas seseorang dari seseorang atau sekelompok orang agar hubungannya dengan tuhan, semesta dan alamnya tidak kacau. Agama itu timbul sebagai jawaban manusia atas penampakan realitas tertinggi secara misterius yang menakutkan sekaligus mempesonakan.

Hakikat budaya, budaya merupakan hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia . budaya adalah keseluruhan sistem, gagasan, tindakan, hasil kerja manusia dijadikan milik manusia dengan belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun