Mohon tunggu...
Intan Indah Kartikasari
Intan Indah Kartikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Format Hubungan Pusat dan Daerah (Studi Kasus : Desentralisasi Pengelolaan Sampah di Kota Surabaya)

11 Mei 2024   00:31 Diperbarui: 11 Mei 2024   00:39 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Secara keseluruhan, studi kasus pengelolaan sampah di Kota Surabaya menunjukkan bagaimana penerapan konsep desentralisasi dalam pengelolaan sampah yang berdampak positif dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. Kota Surabaya berhasil menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan perkotaannya melalui partisipasi aktif masyarakat, penerapan inovasi, dan kerja sama yang kuat antara pemerintah dan masyarakat.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa terdapat 4 model umum hubungan antara pemerintah pusat dan daerah yaitu desentralisasi, dekonsentrasi, otonomi daerah, dan kerjasama antar pemerintahan. Selanjutnya, pada studi kasus desentralisasi pengelolaan sampah di Kota Surabaya menunjukkan bahwa penerapan desentralisasi, dekonsentrasi, otonomi daerah, dan kerja sama antara pemerintah dan masyarakat dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sampah di tingkat daerah. Dengan memberikan kewenangan lebih kepada pemerintah daerah, pengelolaan sampah di Surabaya dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan daerah melalui inovasi masyarakat dan pemerintah kecamatan. Studi kasus ini merupakan contoh yang memungkinkan adanya hubungan kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan hidup di tingkat daerah.
 Secara umum dapat disimpulkan bahwa kerjasama vertikal antar pemerintah dan penerapan kebijakan otonomi daerah yang berimbang dapat meningkatkan kinerja pengelolaan sumber daya daerah, contohnya yaitu sampah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun