Mohon tunggu...
Intan Indah Kartikasari
Intan Indah Kartikasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu-isu Pembiayaan Pembangunan dan Aspek Pembiayaan dalam Penataan Ruang (Studi Kasus: Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di Kawasan Bromo)

10 Mei 2024   18:48 Diperbarui: 10 Mei 2024   18:48 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembiayaan pembangunan dan perencanaan tata ruang merupakan dua aspek penting dalam proses pembangunan suatu negara. Penataan ruang juga menjadi isu penting di kota-kota yang pertumbuhan penduduknya relatif pesat. Di balik upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat dan perbaikan infrastruktur, terdapat isu-isu pembiayaan pembangunan dan aspek pembiayaan penataan ruang yang memerlukan perhatian serius.

Keterbatasan sumber daya keuangan sering kali menjadi kendala utama dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek pembangunan. Keadaan tersebut semakin diperparah dengan  kebutuhan pembangunan yang semakin meningkat akibat pertumbuhan penduduk dan perkembangan teknologi. 

Aspek pembiayaan dalam penataan ruang juga memegang peranan penting dalam menciptakan ruang yang tertata yaitu dengan adanya dukungan infrastruktur karena infrastruktur yang memadai merupakan landasan penting bagi pembangunan daerah yang berkelanjutan. Selain itu, perencanaan anggaran yang matang dan efisien juga menjadi kunci keberhasilan penataan ruang. 

Pengelolaan keuangan yang baik menyebabkan penataan ruang dapat dilaksanakan secara terencana dan berkelanjutan. Tantangan terbesar dalam mengatasi permasalahan pembiayaan pembangunan dan aspek pembiayaan  penataan ruang adalah ketimpangan pembangunan antar daerah.

Negara Indonesia sebagai negara kepulauan dengan kebutuhan infrastruktur yang signifikan menghadapi permasalahan yang semakin kompleks terkait isu-isu pembiayaan pembangunan dan aspek pembiayaan dalam penataan ruang. Penataan ruang wilayah merupakan salah satu tema pembangunan perkotaan saat ini.

Terbatasnya pendanaan pembangunan merupakan hambatan utama dalam pelaksanaan proyek infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Meskipun pemerintah Indonesia mengalokasikan sebagian besar anggarannya untuk infrastruktur, namun anggaran ini terbatas mengingat skala dan kompleksitas pembangunan yang diperlukan. Dalam konteks ini, penting untuk mencari model pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan.

Ketergantungan terhadap utang luar negeri juga menjadi permasalahan yang perlu mendapat perhatian yang cukup serius. Utang dapat menjadi sumber pendanaan yang penting, namun meningkatnya tingkat utang dapat menimbulkan risiko fiskal yang signifikan bagi suatu negara. Oleh karena itu, diversifikasi sumber keuangan dan pengelolaan utang yang bijaksana menjadi kunci menjaga stabilitas fiskal nasional.

Selain itu, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pembangunan juga sangat penting. Korupsi dan pemborosan dana pembangunan merupakan hal yang sering terjadi di Indonesia sehingga mengakibatkan terbuangnya sumber daya yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan. Oleh karena itu, adanya sistem pengawasan yang kuat dan pengelolaan keuangan yang baik menjadi prioritas untuk menjaga efisiensi dan efektivitas penggunaan dana pembangunan.

Dalam pembahasan perencanaan tata ruang ini, penekanan diberikan pada pembiayaan infrastruktur perkotaan dan pembangunan daerah. Infrastruktur perkotaan, seperti transportasi umum, drainase, dan perencanaan taman kota, sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang nyaman dan berkelanjutan bagi masyarakat perkotaan. Sebaliknya, pada pembangunan wilayah, memerlukan investasi pada infrastruktur jalan, listrik, dan air untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat  terpencil.

Studi Kasus: Pembangunan Infrastruktur Pariwisata di Kawasan Bromo, Jawa Timur

Kawasan Bromo di Jawa Timur merupakan sebagai salah satu destinasi wisata alam terindah dan menakjubkan di Indonesia, seperti Gunung Bromo dan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru yang menjadi tujuan wisata utama di Jawa Timur. Namun keindahan alamnya menyembunyikan permasalahan pendanaan pembangunan yang memerlukan perhatian serius untuk mewujudkan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Salah satu fokusnya adalah pembiayaan infrastruktur dan penataan ruang yang tepat.

Proyek Pembangunan Infrastruktur Pariwisata Daerah Bromo yang bertujuan untuk meningkatkan fasilitas umum, aksesibilitas dan pengalaman wisata di wilayah tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan pertimbangan yang matang terhadap berbagai aspek pembiayaan. 

Aspek penting dalam pembiayaan proyek ini adalah investasi pada infrastruktur pendukung pariwisata. Sumber daya keuangan yang signifikan diperlukan untuk membangun jalan, angkutan umum, pembuangan limbah dan fasilitas wisata lainnya. Proyek ini akan didanai oleh anggaran nasional, hibah dari organisasi donor, dan potensi pendanaan dari sektor swasta melalui kemitraan publik-swasta.

Aspek pembiayaan lain yang harus diperhatikan adalah pengelolaan dana yang efisien dan transparan. Keterlibatan berbagai pemangku kepentingan seperti pemerintah daerah, lembaga keuangan, pengelola pariwisata dan masyarakat lokal memerlukan koordinasi yang tepat untuk memastikan penggunaan dana yang benar, tepat sasaran dan efektif. Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek keberlanjutan pembiayaan dengan memastikan pertumbuhan pariwisata tidak memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan keberlanjutan kawasan Bromo.

Dampak pembangunan infrastruktur pariwisata di kawasan Bromo sangat luas. Selain meningkatkan kunjungan wisatawan dan pendapatan lokal, proyek ini juga akan berdampak pada perencanaan tata ruang dan kualitas hidup masyarakat setempat. Perluasan jasa pariwisata diharapkan dapat menciptakan peluang ekonomi baru bagi masyarakat lokal, meningkatkan infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan pariwisata berkelanjutan, dan melestarikan lingkungan alam dan budaya kawasan Bromo. 

Melalui proyek pembangunan infrastruktur pariwisata di kawasan Bromo diharapkan tercapai keseimbangan antara pembangunan pariwisata berkelanjutan, peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal, dan perlindungan lingkungan alam. Dengan pembiayaan yang tepat dan terencana, kawasan Bromo dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola pembangunan pariwisata berkelanjutan, sehingga berdampak positif bagi seluruh pemangku kepentingan.

Dengan mempertimbangkan isu-isu pembiayaan pembangunan dan aspek pembiayaan  penataan ruang, maka dapat dikatakan bahwa pengelolaan sumber daya yang efisien, transparan dan berkelanjutan merupakan kunci keberhasilan pelaksanaan proyek pembangunan. Tidak hanya itu, perlu juga mendorong kemitraan publik-swasta yang kuat dan berkelanjutan dalam membiayai proyek-proyek pembangunan, memperluas sumber daya keuangan dan mengurangi beban pajak pada pemerintah. 

Memperkuat tata kelola keuangan dan pengawasan pengelolaan keuangan pembangunan untuk mencegah korupsi, pemborosan dan penyalahgunaan dana. Mengembangkan model pembiayaan berkelanjutan dan inklusif yang memperhatikan aspek keberlanjutan lingkungan dan sosial pada seluruh proyek pembangunan. Mendorong partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait pembiayaan pembangunan dan penataan ruang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun