Penulis: Aliya Widiasti, Intania Puspita Loka, Novelita Azzahra Ayu Tribuana
Widya2355wd@gmail.com
tanialoka2516@gmail.com
jdbnovelita@gmail.com
Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 memberikan polemik naik turun ekonomi di Indonesia. Pemilu yang diadakan pada tanggal 14 Februari 2024 kali ini mendapati banyak sorotan entusias masyarakat. Dari Paslon dan Caleg beserta tim Kampanye juga gencar dalam mengusung calon dari partainya. Banyak hal yang dilakukan dari sosialiasi hingga pemberian bantuan sosial kepada masyarakat.
Pra Pemilu 2024 hingga Pasca Pemilu 2024 terjadi banyak kelonjakan harga bahan pangan di Indonesia. Khususnya pada harga beras pada Pra Pemilu berkisar Rp.14.107 /kg. Harga tersebut dinilai sudah naik dari harga biasanya yakni Rp.12.000 /kg pada awal Januari 2024. Hingga kini harga beras makin naik Pasca Pemilu 2024 sebesar Rp. 15.966 /kg per pekan kedua Maret 2024.
Kenaikan harga beras Pra dan Pasca Pemilu 2024 diikuti dengan kenaikan bahan pangan lainnya. Contohnya harga telur yang mulai naik semenjak 14 Februari 2024 bertepatan dengan Pemilu Indonesia 2024 yaitu mencapai Rp.33.000 /kg . Harga tersebut mengalami kenaikan per dua hingga tiga hari dimana perkilo nya mengalami kenaikan sekitar 300 rupiah. Â
Cabai dan minyak juga mengalami kelonjakan harga bertepatan setelah adanya Pemilu 2024. Harga cabai saat ini khususnya cabai rawit mengalami kenaikan harga yang cukup fantastis saat ini harga cabai rawit mencapai Rp. 90.000 /kg. Harga minyak pun sama kini rata rata sekitar Rp. 18.000 hingga Rp. 20.000 Â perliternya.
Kenaikan bahan pangan seperti beras, telur, cabai dan minyak pada saat ini salah satunya dipengaruhi oleh Pemilu 2024. Selain itu saat ini sudah memasuki masa ramadhan serta menjelang idul fitri 1445 Hijriyah sehingga banyak masyarakat melakukan pengeluaran untuk memenuhi konsumsi sehari-hari nya.
Namun, kenaikan ini cukup menjadi kegelisahan masyarakat sebagai konsumen. Harga bahan pangan yang cukup mahal menjadikan pertimbangan masyarakat untuk membelinya, Â Di bandingkan dengan Lebaran tahun kemarin, harga bahan pangan memiliki perbedaan. contohnya harga beras, pada lebaran tahun 2023 beras dengan kualitas premium disa di dapat dengan harga Rp.13.700 /kg.
Kenaikan harga bahan pangan seperti beras, telur, cabai, dan minyak pada tahun ini disebabkan oleh beberapa faktor pemicu antara lain bertepatannya dengan pesta demokrasi pemilu 2024 ditambah dengan Ramadhan tahun ini yang berdekatan. selain itu, kenaikan beras juga disebabkan karena saat ini belum memasuki musim panen.
namun, karena bahan pangan merupakan kebutuhan pokok, mau tidak mau masyarakat membeli guna mencukupi kebutuhan sehari harinya, terlebih di momen spesial Lebaran 2024.
Kenaikan harga bahan pangan pokok ini memicu kenaikan infalsi. Kenaikan harga beras sendiri menyumbang 0,21% inflasi Apalagi menjelang bulan Ramadan dimana tingkat konsumsi masyarakat akan meningkat. pada januari 2024 tingkat inflasi sebesar 2,57% yoy dan pada februari 2024 naik menjadi 2,75% yoy besaran tingkat inflasi diperkirakan akan terus naik.
Naiknya tingkat harga bahan pangan pokok menyebabkan masyarakat menengah kebawah akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Apalagi beras, Â yang merupakan makanan pokok bagi masyarakat Indonesia.
Lalu bagaimana dengan bahan pokok lainnya? Jika masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan mereka maka kesejahteraan masyarakat juga akan menurun. Padahal di bulan yang istimewa ini harusnya mereka bersuka cita bukan malah menderita kekurangan pangan.
Pemerintah pastinya berupaya agar masyarakatnya tetap bisa memenuhi kebutuhan hidupnya, serta meningkatkan kesejahteraan raknyatnya lewat kebijakan yang dikeluarkan. Salah satunya dengan kebijakan subsidi beras yang dikeluarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H